Kanal

Tokoh Masyarakat Bengkalis Ingin PWI Bengkalis Lebih Bermartabat

Bengkalis, Hariantimes.com - Tokoh masyarakat Bengkalis H. Riza Pahlevi berharap Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang ada di daerah setempat agar dapat menentukan  arah organisasi kedepan, untuk menjadi sebuah otganisasi yang lebih cerdas dan bermartabat di masyarakat.

"Saya mendengar dari jauh, jika tak lama lagi akan dilaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab) PWI Perwakilan Bengkalis, tepatnya di bulan Oktober 2018. Pesan saya, selamat melaksanakan konfercab, dan bermusyarah, tentukan arah organisasi kedepan untuk menjadi PWI yang lebih bermartabat," kata H Riza Pahlevi.

Manta Ketua DPRD Bengkalis ini mengemukakan, berkaca dari pemberitaan-pemberitaan pers yang tidak berimbang dan lebih menghakimi salah satu pihak yang diberitakan, sudah barang tentu banyak merugikan jatidiri seseorang. Maka dari itu cita-cita pers terhadap organisasi PWI ini sangat diharapkan bisa merangkul kalangan pers kedepannya.

Menurutnya, inti dari  Konfercab PWI Perwakilan Bengkalis harus mengarah kepada peran pers dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya. PWI sebagai organisasi yang mewadahi kawan-kawan yang profesi sebagai wartawan, menjadi wadah perhimpunan, dan sebagai tempat menyalurkan aspirasi pers itu sendiri.

Selain itu, sambung Riza yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Bengkalis periode 2000-2005 berharap pers sebagai pengawal, agar kawan-kawan profesi bisa menjalankan tugas sesuai fungsi dan aturan main. Kemudian, lebih dari itu yakni menjadi jembatan insan pers dengan pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya.

“Kita berharap, dalam musyawarah kedepan nanti, yang Insya Allah akan dilaksanakan Oktober 2018, PWI Perwakilan Bengkalis dapat menata kembali, membawa pers, khusus di Bengkalis bisa menjalan tugas sebaik-baiknya sesuai UU Pers,”katanya.

Ditanya soal sejauhmana perkembangan roda organisasi PWI selama tiga periode ini, Riza Pahlevi menjelaskan, jika roda organisasi saat ini sudah berjalan sangat baik. Tentunya apa yang sudah dibuat bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

"Harapan saya, siapapun yang menakhodai, dan menerajui organisasi profesi ini dapat mempertahankan apa yang dihasilkan oleh para pengurus sebelumnya. Melalui inovasi lain, sehingga lebih baik, baik itu hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan pemerintah daerah, maupun hubungan sesama insan pers,"katanya lagi.

Ia juga menambahkan, sejarah lahirnya pers itu sangat panjang, pers punya kebebasan dalam menyampaikan kritikan, sesuai dengan Undang-Undang (UU) Pers. Dalam kritiknya, pers harus bersifat membangun, dan memberikan solusi. Sehingga rekan-rekan pers disamping bisa memberikan penilaian dan mengkritisi segala aspek yang ada dalam kehidupan di masyarakat, pers juga dituntut mendapatkan alternative penyelesaian masalah-masalah yang dikritisi tersebut.

"Kalau kita tidak ada pers yang tunak mengkritisi, apapun yang terjadi di masyarakat, nantinya akan terjadi ketidakseimbangan, jadi ketidakseimbangan ini yang tidak kita inginkan, jadi kritik dari pers, itu juga sangat kita perlukan, baik pada masyarakat, secara umum maupun kepada pelaku-pelaku stakeholder yang lainnya, serta pemerintah dan sebagainya," tandasnya.(and)

Berita Terkait

Berita Terpopuler