Kanal

Ahmad Syah: Kalau Dulu Ada Astaka Utama dan Tahun Ini Tidak Ada

Pekanbaru, Hariantimes.com - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXVII tahun 2018 tingkat Provinsi Riau akan dihelat pada 24 November 2018 hingga 30 November 2018 mendatang.

Pelaksanaan MTQ) XXXVII tahun 2018 ini akan dikemas berbeda dari tahun sebelumnya, yakni akan mengedepankan pensyiaran al quran dengan bermusabaqah. Artinya bukan mengesampingkan, tapi kita lebih meminimalisir seremoni pembukaan yang menonjol. Misalnya pawai lebih menonjolkan mobil hiasnya sehingga pesan yang disampaikan tepat, begitu juga bazarnya.

"Kita sudah sepakat MTQ tingkat Provinsi Riau diselenggarakan di Pekanbaru oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dibantu Lembaga Pengembangan Tilawatir Quran (LPTQ), IPQOH dan Kemenag," kata Ketua LPTQ Riau, H Ahmad Syah Harrofie kepada media, Sabtu (01/09/2018). 

Selama ini, menurut Ahmad Syah, yang menonjol di upacara pembukaan pelaksanaan MTQ, tuan rumah harus membayar miliaran rupiah untuk buat astaka utama. Namun setelah pelaksanaan MTQ usai bangunan tersebut tak dapat dimanfaatkan lagi. Kecuali seperti di Rohul itu dibangun permanen, sehingga bisa digunakan untuk keperluan lainnya.

Pelaksanaan MTQ XXXVII tahun 2018 yang diselenggarakan LPTQ dan Pemprov Riau tanpa menggunakan astaka utama. Hal ini dilakukan dalam rangka menghemat dan efisiensi anggaran yang ada saat ini," kata mantan Pj Bupati Bengkalis ini seraya menyampaikan, untuk astaka sendiri tetap ada hanya saja berada di masing-masing titik perlombaan. Karena MTQ dipusatkan di Masjid Raya Annur, maka di dalam masjid dibangun astaka baik di atas maupun bawah. 

"Jadi itu bedanya dengan tahun sebelumnya, kalau dulu ada astaka utama dan tahun ini tidak ada. Tapi nanti ada astaka-astaka kecil di luar, seperti di Balai Adat LAMR, Masjid Al-Falah, dan Kantor Kemenag Riau," katanya.(*/ron)

Berita Terkait

Berita Terpopuler