Kanal

OSO: Jangan Mau Diprovokasi dan Ingat Jangan Dipecah Belah

Pekanbaru, Hariantimes.com - Ekonomi Provinsi Riau bisa bangkit karena ada sekitar 50 persen pengusaha asal Minang, Sumatera Barat di Bumi Lancang Kuning ini.

Kenapa tidak? Karena saat ini, pedagang asal Minang bukan hanya ada di pasar-pasar tradisional saja. Tapi pengusaha asal Minang khususnya yang tergabung dalam Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang Riau juga mulai merambah pasar modern. Seperti Pasar Kodim dan Pasar Pusat atau yang dikenal dengan kompleks Ramayana hampir semua isinya pedagang asal Minang. Selain itu, juga ada Jawa, Batak dan China dan Melayu. Tapi yang banyak itu pedagang asal Minang.

"Karena itu, saya bertekad membesarkan organisasi ekonomi dan budaya masyarakat di seluruh Indonesia melalui orang Minang," ujar Ketua Umum  Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau (Gebu Minang), Oesman Sapta Odang saat pelantikan Kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gebu Minang Riau Periode 2018-2023 di Grand Central Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Minggu (26/08/2018) malam.

Disamping itu, OSO juga bertekad akan menjadikan organisasi masyarakat yang dipimpinnya ini sebagai lembaga non pemerintah yang konsisten bergerak di bidang ekonomi dan budaya. Sehingga bisa berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Langsung maupun tak langsung ini merupakan sumbangsih bagi masyarakat dan bangsa. Dengan jumlah anggota yang terus meningkat peran dan sumbangsih itu diyakini akan meningkat signifikan

"Kita di Gebu Minang, harus tetap solid dan fokus bekerja keras. Jangan mau diprovokasi dan ingat jangan dipecah belah. Apalagi saat ini anggota Gebu Minang sudah mencapai angkat 15 juta orang. Saya yakin Gebu Minang akan terus besar dan sangat besar dan berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia," sebut Oesman Sapta Odang atau yang akrab disapa OSO ini seraya berharap, Gebu Minang akan terus besar dan sangat besar. Dengan jumlah anggota yang terus meningkat itu, peran dan sumbangsih diyakini akan meningkat signifikan.

"Saya ingin organisasi ini terus berkiprah dalam berbagai bidang. Begitu juga sikap gotong-royong perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan," ujar pria yang mengaku memiliki ikatan kekeluargan di Suliak Air, Sumatera Barat ini seraya mengajak warga Gebu Minang untuk terus bekerja keras dan tidak mudah menyerah. Begitu juga tidak mudah terprovokasi isu-isu yang meresahkan, apalagi fitnah.

"Kakek saya dulu asli Suliak Air. Dulu beliau ikut perang melawan penjajah. Beliau ini suka berontak, sama dengan karakter orang Padang yang suka berontak. Itulah orang Minang, yang tidak pernah berhenti berjuang. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Mari sama-sama besarkan organisasi ini," ajak Wakil Ketua MPR dan Ketua DPD RI ini.

Orang Minang itu, kata Oso, wajib bersatu dan wajib saling membantu. Bahkan republik ini didirikan itu berkat orang Minang. Contohnya Syahril dan Bung Hatta

"Perlu anda ingat, orang-orang yang pinter itu kebanyakan orang Minang," ucap OSO.

Dikesempatan itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Gebu Minang Provinsi Riau, Arsadinato Rachman atau yang disapa Anto Rachman dalam sambutannya menyampaikan,
menjamurnya pengusaha-pengusaha kecil di Riau diyakini bakal meningkatkan perekonomian rakyat yang pada akhirnya akan membuat Indonesia makmur. Oleh karena itu, Anto Rachman berpesan agar orang Minangkabau bisa memanfatkan kesempatan-kesempatan dalam pembangunan ekonomi kecil, menengah dan besar. Selain itu, orang Minangkabau di Riau diharapkan bisa bekerjasama dan menjaga martabat.

"Hampir setiap hari kita berkeliling untuk membangkitkan perekomian melalui orang-orang Minang di seluruh Riau. Dan dapat saya laporkan Pak Ketua Umum, bahwa ekonomi Riau bisa bangkit karena ada sekitar 50 persen pengusaha Minang di Riau. Pertahankan. Selama ini hidup orang Minang tidak pernah bermasalah di daerah-daerah tempat merantau," katanya seraya menjelaskan, Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau (Gebu Minang) adalah suatu organisasi masyarakat Minangkabau yang bertujuan menghimpun dan membina potensi masyarakat Minang yang berada di perantauan di bidang ekonomi dan kebudayaan.(ron)

Berita Terkait

Berita Terpopuler