Kanal

Camat: Alhamdulillah, Semua Berjalan Sesuai Harapan Pemko Pekanbaru

Pekanbaru, Hariantimes.com - Sejak diluncurkan 10 Oktober 2016 lalu, sudah 3.800 lebih rumah tangga kurang mampu, plus ratusan orang kaya di Kecamatan Kecamatan Limapuluh menggunakan Liguefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair program city gas.

Dan sejauh ini, tidak ada keluhan masyarakat Limapuluh terkait dengan  pemakaian LNG City Gas ini.

"Setakad ini, kami belum ada menerima laporan atau keluhan tentang ancaman atau bahaya pemakaian city gas ini dari warga, termasuk mengenai biaya atau tarif pemakaian gas rumah tangga itu. Alhamdulillah, program city gas di  Limapuluh semua berjalan baik sesuai harapan Pemko Pekanbaru," ujar Camat Limapuluh Kota Pekanbaru, Indra Maulana Sumadi kepada Hariantimes.com di ruang kerjanya, Kamis (04/09/2019).

Menurut Mantan Sekretaris Camat (Sekcam) Senapelan ini, jaringan transmisi LNG yang dibangun Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) melalui PT Pertamina (Persero) Cabang Pekanbaru dengan kontraktor PT Norrel di wilayah Kecamatan Limapuluh sekitar akhir 2015 berkualitas, berjalan baik, lancar dan aman. Meski ada kendala-kendala kecil dalam pembangunan transmisi gas ini. Namun secara umum, proyek pemerintah pusat ini, khusus di wilayah Kecamatan Limapuluh telah rampung. 

"Sekarang masyarakat daerah ini sudah merasakan manfaat city gas," tutur mantan Sekcam Limapuluh ini.

Soal tarif pemakaian gas, ucap Indra Maulana, LNG relatif lebih murah dibandingkan memakai LPG tiga kilo gram yang dikenal dengan gas melon.

"Salah seorang staf saya di kantor ini pernah bercerita bahwa satu bulan ia cuma membayar pemakaian LNG nya Rp18.000 untuk memasak makanan anggota keluarganya dan membuat semua kuliner yang dijualnya di sebuah kantin. Kesimpulannya, tarif pemakaian gas alam cair lebih murah ketimbang LPG," terangnya.

Keuntungan lain pemakaian LNG, ungkap Indra, stok selalu tersedia di rumah, selama jaringan gas (Jargas) transmisi LNG tidak bermasalah.

"Inikan (LNG) seperti air PDAM. Kita tinggal buka keran, gas dan air langsung keluar. Beda kalau kita pakai LPG, begitu habis tabung mesti diisi lagi. Tentu lumayan merepotkan. Belum lagi kelangkaan gas tiga kilo masih sering terjadi di daerah kita ini," ujar mantan Lurah ini.

Menanggapi penambahan kuota warga penerima  gas rumah tangga ini untuk wilayah Kecamatan Limapuluh, menurutnya, sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari Pertamina kepada pihaknya. 

"Tahun 2018 kalau saya tak salah ada penambahan warga penerima, tapi saya lupa angka pastinya. Saat itu saya sudah di Senapelan. Sedangkan penambahan kuota warga penerima di 2020 saya dengar ada. Tapi suratnya belum ada saya terima," jelasnya.

Sementara itu, Camat Senapelan Kota Pekanbaru, Fabillah Sandi kepada media ini mengatakan, pihak PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) selaku pengelola pasca pembangunan transmisi LNG untuk rumah tangga di Kota Pekanbaru sudah melakukan sosialisasi tentang kelanjutan program city gas untuk wilayah Senapelan.

"Mereka (petugas) dari PT SPP sudah bertemu dengan saya untuk memberi tahu SPP akan melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat di enam kekurahan si kecamatan ini," ungkapnya.

Menurut eks Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperingdag) Kota Pekanbaru ini, Jargas transmisi LNG di daerah ini berkemungkinan besar dibangun pada 2020.

"Agaknya terkait dengan pembangunan Jargas itulah makanya PT SPP melakukan sosialisasi tentang pemakaian gas rumah tangga itu kepada warga kita di sini," ucap Fabillah Sandi yang akrab disapa Obet ini.

Obet mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi atau informasi dari Pertamina maupun PT.SPP tentang jumlah kuota warga penerima program city gas di Senapelan.

"Soal itu belum tahu saya, baru sosialisasinya saja yang sampai kepada saya," katanya.(*)


Penulis: Karmawijaya

Berita Terkait

Berita Terpopuler