Kanal

Panti Pijat Plus Plus Menjamur di Teluk Kuantan

TELUKKUANTAN, HarianTimes.Com - Jelang perhelatan Festival Pacu Jalur Kabupaten Kuantan Singingi, 29 - 31 Agustus dan 1 September 2018 mendatang. Tempat prostitusi di Kota Teluk Kuantan makin marak dan tampak beroperasi terang-terangan. Hal ini menjadi PR bagi Pemerintah Daerah Kuansing, terutama instansi terkait seperti Satpol PP.

Keresahan warga di Kota Teluk Kuantan makin menjadi, pasalnya tempat prostitusi ini berada di tengah Kota Jalur yang dikenal dengan Kebudayaan Pacu Jalurnya. Dan hal ini sangat bertentangan visi dan misi pemerintah daerah, mewujudkan Kuansing yang Unggul, Sejahtera dan Agamis.

Dari informasi yang dirangkum media HarianTimes.Com dilapangan, Jum'at malam (24/08), prostitusi berkedok Panti Pijat Plus Plus tanpa papan plank nama itu beroperasi dari pagi hingga menjelang tengah malam pada setiap harinya. Seperti yang diungkapkan  salah seorang warga yang tidak disebutkan namanya, dimana dirinya tinggal di Kota Teluk Kuantan mulai resah dengan keberadaan panti pijat plus plus yang mulai menjamur tersebut.

Sumber yang tak disebutkan namanya itu mengatakan, panti ini tersebar dibeberapa titik seperti di Beringin Taluk, kawasan Tugu Cerano Teluk Kuantan dan lain sebagainya. "Kita berharap agar pemerintah melalui dinas instansi terkait, pertama sekali Satpol PP harus melakukan tindakan tegas terhadap keberadaan panti pijat plus plus ini. Sebab, beberapa hari lagi Kuansing akan diramaikan oleh pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah yang hendak menyaksikan pacu jalur nantinya," ujarnya.

"Bangunan ruko (rumah toko .red) dijadikan tempat pijat plus plus, ini sudah berlangsung cukup lama, meskipun sebelum bulan puasa tahun 2018 sudah di lakukan pembersihan alias di razia. Namun, setelah lebaran kembali kambuh dan tumbuh bagai jamur," ungkapnya.

Sementara itu, Azizul Bahra, SE yang merupakan Tokoh Muda mengatakan, jika terjadi pembiaran terhadap hal ini, tentu yang malu pemerintah dan daerah kita yang dikenal dengan daerah yang berbudaya serta adat-istiadatnya," ujarnya. "Dan ini mencerminkan moral daerah kita nantinya. Untuk itu segera lah di tindak dan dibersihkan alias di tutup panti pijat plus plus tersebut, jangan biarkan generasi Kuansing dirusak melalui akidah dan akhlak yang tidak baik seperti itu," tambah Azizul.***(hrp)

Berita Terkait

Berita Terpopuler