Kanal

Jadi Magnet Tujuan Liburan, Pemko Pekanbaru Posisikan UMKM sebagai

Pekanbaru, Hariantimes.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru pun telah memposisikan UMKM sebagai "saraf mentor" atau penguat ekonomi keluarga.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemko Pekanbaru berkomitmen memberikan segala kemudahan administratif, mulai dari pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), perizinan usaha, hingga sertifikasi halal demi memperkuat legalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.

Sebagai langkah konkret dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif, Pemko Pekanbaru juga menyiapkan skema pendampingan yang komprehensif.

"Kami menyiapkan dukungan berupa edukasi, perbaikan packaging, hingga akses permodalan. Semua ini disiapkan agar industri kreatif naik daun dan memberikan dampak positif yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat kita," ujar Wakil Walilota Pekanbaru, Markarius Anwar pada acara Pekan Rasa Asia dan Nusantara yang digelar di Mal Pekanbaru X Change, Senin (29/12/2025).

Markarius Anwar menyatakan, sektor kuliner adalah tumpuan utama pertumbuhan ekonomi di Kota Bertuah.

Menurutnya, Pekanbaru kini telah menjadi magnet tujuan liburan. Di mana banyak masyarakat dari luar daerah berkunjung ke pusat perbelanjaan dan sentra kuliner, terutama pada masa libur sekolah.

Markarius memberikan apresiasi tinggi kepada Pemprov Riau yang terus konsisten memberikan panggung bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka. Dan menilai, keberadaan festival kuliner seperti ini secara otomatis menggerakkan roda perekonomian masyarakat melalui perputaran uang yang cepat dan keterlibatan aktif para wirausahawan lokal.

Sementara itu, Sekretaris Disperindagkop UKM Riau, Roni Indrakusuma mengungkapkan, ekonomi kreatif, khususnya kuliner dan UMKM telah menjadi motor penggerak utama dalam penyerapan tenaga kerja skala besar selama beberapa tahun terakhir.

Dan Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen penuh untuk mendorong kuliner lokal agar mampu "naik kelas" melalui berbagai intervensi strategis. Fokus pengembangan dilakukan pada peningkatan kualitas produk, standardisasi pengemasan, percepatan sertifikasi halal, hingga pembukaan akses pasar ke level nasional dan internasional. Langkah ini diambil guna memastikan cita rasa khas Riau memiliki daya saing global yang kuat.

Selain aspek ekonomi, Roni menekankan, kegiatan seperti Pekan Rasa Asia dan Nusantara merupakan bentuk diplomasi budaya yang efektif. Pertemuan lintas negara dalam bingkai kuliner diyakini dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas.

"Diplomasi rasa ini membuka pintu kolaborasi tidak hanya di sektor perdagangan, tetapi juga pariwisata, pendidikan, hingga kebudayaan," jelas Roni.

Di hadapan peserta yang hadir, Roni juga memberikan pesan khusus kepada generasi muda Riau agar memandang kuliner sebagai warisan sekaligus peluang masa depan. Ia menaruh harapan besar di tangan anak muda kreatif agar tradisi kuliner daerah dapat bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru tanpa menghilangkan jati diri dan nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler