Kanal

Respon Aduan Warga Sungai Bakung, Bagus Santoso: Insya Allah Setiap Permasalahan Ada Jalan Keluarnya

Bengkalis, Hariantimes.com - Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis  DR H Bagus Santoso berkunjung ke Dusun Sungai Bakung Desa Sungai Nibung Kecamatan Siak Kecil, Sabtu (16/09/2023).

Kedatangan Wabup disambut dengan tangis haru warga yang mengadukan permasalahan yang dihadapi. Dimana warga merasa tertekan tidak aman dikampungnya sendiri.

Setelah menempuh perjalanan lumayan sulit dan panjang, rombongan Wabup disambut oleh Ketua RT 17 Abdul Hamid Siregar serta seluruh warga se kampung dari mulai anak, bapak juga emak-emak di bangunan Masjid dengan kondisi masih belum berdinding berlantai tanah.

Turut rombongan Wabup Bagus Santoso sejumlah tokoh masyarakat Desa Sungai Nibung dan sekitarnya diantaranya Zulkifli, Wulan Sundari, Santoso, Hariyanto, Aziz dan lainnya.

“Selamat datang di kampung kami Pak Bagus Santoso. Kami semua tak menyangka Wabup berkenan datang kemari. Terus terang kami semua sangat terharu dan tersanjung,” ucap Siregar lirih menahan tangis.

Melihat suasana yang menyentuh hati, tanpa membuang waktu Wabup yang biasanya membuka acara dengan guyonan langsung memberikan kesempatan warga menyampaikan apa saja permasalahan yang membuat warga tertekan menahan rasa derita yang mendalam.

Benar saja dari penuturan dan informasi yang disampaikan, mereka tertekan sebab salah satu warga atas nama Saminan sekarang sedang berperkara dan di tahan di Kapolres Bengkalis. Masalahnya tidak lain, mereka konflik dengan perusahaan kebun sawit Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL) yang beroperasional di sekitar tempat tinggalnya.

“Kami semua sedang menahan derita dan tak tahu harus mengadu kemana. Tolong kami semua agar kami bisa hidup nyaman di kampung sendiri,” pinta Sudirman Ritonga.

Dari penuturan warga, kejadian sudah sekitar satu setengah bulan lalu. Bahkan warga sempat bersitegang dengan perusahaan di simpang jalan kampung masing-masing mempertahankan batas sepadan kebun warga dengan perusahaan. Oleh Ketua RT, kedua pihak diajak bermusyawarah di kediamannya.

Hanya saja, ketika sedang proses musyawarah tersebut ada kendaraan motor milik perusahaan yang jatuh ke parit. Singkat cerita, pada waktu berbeda setelah kejadian salah satu warganya atas nama Saminan sedang naik motor tanpa pemberitahuan dan tidak mengetahui masalah, ditangkap dan ditahan oleh petugas dari kepolisian.

“Kami semua takut Pak. Satu setengah bulan seluruh warga tertekan. Tolonglah kami, lepaskan Saminan,“ ujar Sudirman berlinang air mata diikuti sesenggukkan para ibu dan anak.

Mendengar aduan dan melihat suasana  semua warga menahan tekanan batin, Wabup Bengkalis Bagus Santoso memberikan semangat dan menenangkan kepada seluruh warga yang duduk dilantai mengitarinya. Bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis dipastikan hadir untuk memberikan pengayoman kepada rakyatnya.

“Bapak, Ibu percayalah, Negeri ini ada rakyat ada pemerintah juga swasta perusahaan. Pemerintah berdiri menjamin atas ketenangan warganya. Tetap kompak. Insya Allah setiap permasalahan ada jalan keluarnya. Pemkab Bengkalis akan langsung crosscheck problem ini supaya rakyat tenang,” tegas Bagus Santoso memulihkan semangat semua warga.

Ditambahkan Wabup, secepatnya akan melaporkan kepada Bupati Bengkalis Kasmarni. Seiring dengan itu, bersama Kades, Camat, DPRD serta Dinas teknis DLHK, Disbun akan berkordinasi dengan pihak terkait seperti Perusahan juga Kapolres Bengkalis.

Dari hasil pantaun lapangan lokasi, Dusun Sungai Bakung paling ujung berbatasan dengan wilayah Kabupaten Siak tepatnya batas Desa Sungai Linau Kabupaten Bengkalis dengan Desa Buantan Besar Kecamatan Siak dan Tuah Indera Pura Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak.  

Untuk sampai lokasi, rombongan wabup lewat Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak.

Sedangkan keberadaan perusahaan kebun sawit Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL) wilayah lahan diperkirakan luas ratusan hektare berada di dua kabupaten yaitu Siak dan Bengkalis.

Untuk lahan yang di Kabupaten Siak sudah ditanam sawit. Permasalahan yang terjadi wilayah Kabupaten Bengkalis, perusahaan mengklaim masyarakat menguasai lahannya. Hal yang sama, masyarakat menuding pihak perusahaan justeru yang menyerobot kebun milik rakyat. Untuk itu, warga berharap pemerintah turun tangan untuk kejelasan tapal batas.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler