Kanal

Bantu Pemerintah dan Kaum Disabilitas Riau, Unilak MoU dengan Yayasan Ibnu

Pekanbaru, Hariantimes.com - Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru menjalin kerjasama dengan yayasan Insan Berguna Nusantara (Ibnu)

Kerjasama yang dituangkan dalam bentuk  Memorandum of Understanding (MoU) ini berkaitan dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta membantu kaum disabilitas, khususnya di Riau. 

MoU ditandatangani oleh Rektor Unilak Dr Junaidi SS MHum dengan ketua yayasan Ibnu Fenty Widya SPi di ruang VIP gedung Pustaka Unilak. Kamis (05/08/2021). 

Turut hadir Wakil Rektor I Zamzami SKom MKom, Plt Kepala LPPM Unilak Dr Jeni Wardi dan sejumlah dosen serta Ketua Pembina Yayasan Ibnu Dr Nurhamin.

Rektor Unilak Dr Junaidi mengapresiasi Yayasan Ibnu atas terlaksana kerjasama. Kerjasama ini sangat baik bagi Unilak, Yayasan Ibnu, tentu saja kaum disabilita, pemerintah juga terbantu dengan terlaksananya MoU ini. 

"Orang kampus (Perguruan Tinggi) harus berikan ruang untuk kawan-kawan disabilitas," katanya.

Disebutkan Rektor, kerjasama ini bagaimana membantu dan mengangkat kaum disabilitas, ini tujuan kerjasama. 

"Kami (Unilak) dirikan pusat studi tentang disabilitas. Unilak akan melakukan riset dan bisa dimulai hari ini lewat LPPM, Unilak dan yayasan Ibnu akan bersama-sama membantu kaum disabilitas, bisa dibidang pendidikan, kesehatan dan lainya. Saya apresiasi kawan kawan LPPM mau membantu, ini adalah sisi kemanusiaan. Kita tidak tau bisa saja kedepannya kita menjadi disabilitas kita tidak harapkan itu, tapi kita harus bersama-sama bantu kawan-kawan disabilitas," ujar Rektor.

Sementara itu, Ketua yayasan Ibnu Fenty Widya SPi mengucapakan terima kasih kepada Unilak. Alhamdulillah MoU ini adalah langkah besar untuk kemajuan disabilitas khususnya Riau. MoU ini merupakan hal yang sangat membanggakan, sejak berdiri Yayasan Ibnu ingin sekali menseterakan kaum disabilitas. Hak hak kawan-kawan disabilitas merupakan amanat UU, semoga akan ada hal-hal yang baik untuk kemajuan disabilitas yang inklusif. Semoga ini diberkahi Allah SWT. Terima kasih kepada Unilak, besar harapan saya semoga pusat penelitian kajian disabilitas (Unilak) solusi permasalahan disabilitas yang ada, semoga visi kedepannya terwujud Riau yang inklusif dan ramah disabilitas," ujar Fenty.

Dikutip dari Kominfo.go.id, hak inklusif disabilitas berarti disabilitas dapat mengakses pelayanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, mendapatkan nutrisi, perlindungan sosial, dan terpenuhi hak hak lainya. Sehingga disabilitas dapat mandiri, menjadi sdm unggul bahkan bisa berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara.

Pelaksanaan MoU dua institusi berawal dari kunjungan silaturahmi dari yayasan Ibnu ke Unilak bulan Juni 2021 lalu, saat itu Rektor Unilak langsung meminta untuk disegerakan pelaksanaan penandatangan kerjasama.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler