Pekanbaru, Hariantimes.com - Jejak Harimau Sumatera (HS) ditemukan di Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Jum'at (06/12/2019).
Berdasarkan pengecekan sementara dari Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, memang terkonfirmasi jejak tersebut adalah jejak HS. Dan ukurannya diperkirakan sama dengan jejak HS yang ditemukan di Desa Karya Indah. Namun untuk jumlahnya, Tim belum dapat memastikannya.
Untuk itu, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono menghimbau kepada masyarakat terutama yang berada di lokasi ditemukannya jejak dan sekitarnya agar lebih berhati-hati serta tidak melakukan pemasangan jerat dan perburuan.
"Biarkan HS untuk dapat melintas menuju ke habitatnya. Dan kepada masyarakat segera melapor apabila mengetahui tentang informasi selanjutnya ke call centre kami 081374742982 untuk segera diambil tindakan sesuai kewenangan Balai Besar KSDA Riau," pesan Suharyono.
Saat ini, sebut Suharyono, Tim Balai Besar KSDA Riau sedang melakukan koordinasi dengan aparat setempat untuk mengumpulkan data dan melakukan sosialisasi.
"Terkait dengan temuan jejak HS di Desa Kualu Nenas, kami belum dapat memastikan kebenarannya sebanyak 3 individu. Karena analis jejak dan analis data lapangan lainnya masih berlangsung. Hal ini membutuhkan waktu untuk memastikannya. Karena harus melakukan survey pada areal yang cukup luas," ujar Suharyono
Secara alamiah, terang Suharyono, Harimau Sumatera (HS) betina jarang ditemui bersama dengan Harimau jantan dan anaknya. Tetapi bila induk Harimau betina bersama anaknya (biasanya anaknya tersebut masih dibawah 2 tahun/belum lepas susu).
"Diperkirakan HS yang ditemukan di Karya Indah yang lalu adalah Harimau jantan remaja dengan umur sekitar 2 tahunan (baru akan lepas susu dari induknya). Biasanya HS remaja seperti ini akan mencari daerah jelajah baru. Sehingga dia akan menjelajah meliputi daerah yang cukup luas sampai akhirnya dia menemukan homerange pastinya. Dan itu butuh waktu karena diantaranya ketersediaan pakan dan jelajah HS jantan lainnya yang tidak bisa overlap sesama HS jantan," terang Suharyono.(*)
Himbauan untuk Masyarakat
Kualu Nenas dan Rimbo Panjang:
1. Dilarang kepada seluruh masyatakat agar tidak melakukan kegiatan berburu babi karena akan menakuti dan menghalangi jalan harimau untuk pulang ke habitat nya
2.Dilarang kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktifitas berburu menggunakan senapan karena suara senapan akan menakuti harimau
3.Dilarang kepada seluruh lapisan masyarakat Agar tidak melakukan aktifitas pemasangan jerat di kawasan hutan dan perkebunan
4.Dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan aktifitas di kawasan perkebunan dan hutan.
Sumber: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau