Kanal

2020, PMBRW Simpang Tiga Fokus Budidaya Lele, Menjahit dan Pelatihan Perhotelan

Pekanbaru, Hariantimes.com - Pada tahun 2020, kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMBRW) di Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru fokus pada tiga sektor.

Ketiga sektor itu yakni budidaya ikan lele, pelatihan menjahit dan pelatihan tenaga kerja (Naker) bidang perhotelan jenis pekerjaan tertentu.

Kegiatan  PMBRW di Simpang Tiga tahun depan ini berasal dari usulan dari masyarakat melalui Ketua RT dan  RW yang sebelumnya telah dimusyawarahkan kegiatan-kegiatan pelatihan dan peserta-pesertanya.

"Kami menampung input-input dari masyarakat saja. Kegiatan-kegiatan mana yang baik menurut penilaian dan anggapan masyarakat kami  akomodir dan sampaikan kepada tim PMBRW tingkat Kota Pekanbaru nantinya melalui kecamatan," ujar Lurah Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru, Muhammad Nasir kepada Hariantimes.com di ruang kerjanya belum lama ini.

Manfaat PMBRW, menurut eks Lurah Tangkerang Selatan dan Tangkerang Labuai ini, dirasakan masyarakat Simpang Tiga sangat besar. Buktinya, jumlah peserta  dan jenis pelatihan bertambah tiap tahun.

"Pelatihan Naker bidang perhotelan contohnya, itu merupakan usulan baru kegiatan PMBRW yang diusulkan RW. Alasan perlunya kita di sini (Simpang Tiga) membuat pelatihan Naker perhotelan tahun depan karena banyak hotel di kelurahan ini yang justru mengambil dan mempekerjakan Nakernya dari luar Pekanbaru. Padahal banyak anak-anak usia kerja, malah tamatan sekolah perhotelan yang tinggal di Simpang Tiga ini yang berminat menjadi karyawan hotel tapi ditolak oleh pihak hotel, alasannya mereka tidak mempunyai keahlian dalam bidang perhotelan," papar Nasir.

Dengan mengikuti pelatihan tersebut, Nasir optimis para peserta nantinya akan memiliki dasar-dasar dalam bidang perhotelan. Minimal peserta akan tahu cara menghidangkan makanan hotel yang baik kepada tamu, pandai memasak makanan kelas hotel dan melakukan pekerjaan-pekerjaan lain pada sebuah hotel atau tempat usaha penginapan lainnya.

"Tentu saja tidak semua pekerjaan hotel yang nanti kita jadikan materi pelatihan karena itu banyak. Nanti kita konsultasikan dulu dengan pembimbing PMBRW mana yang kira-kira dirasa perlu diangkat menjadi jenis pelatihan bidang perhotelan ini," tuturnya.

Pihaknya, ucap Nasir, nantinya akan memberikan semacam surat rekomendasi kepada masing-masing peserta pelatihan Naker perhotelan yang telah mengikuti pelatihan tersebur dengan baik.

Rekomendasi tersebut, katanya, berupa surat keterangan dari lurah yang menyatakan bahwa orang yang melamar bekerja di hotel A itu misalnya adalah benar warga Kelurahan Simpang Tiga, dan telah memiliki dasar-dasar keilmuan  dalam bekerja dalam bidang perhotelan yang diperolehnya selama mengikuti pelatihan PMBRW di kelurahan 

"Mungkin dengan adanya surat kami pihak hotel akan menjadi lebih yakin untuk menerima anak-anak kita di daerah ini umtuk bekerja di sektor itu," ucapnya.(*)

Penulis: Karmawijaya

Berita Terkait

Berita Terpopuler