Kanal

FPK Riau Gelar Dialog Penguatan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan untuk Pemilu Damai

Pekanbaru, Hariantimes.com - Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau kembali menggelar dialog nilai-nilai pembauran kebangsaan.

Kali ini, dialog yang digelar forum yang menghimpun sekitar 76 organisasi paguyuban etnik dan daerah itu mengusung tema "Penguatan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan untuk Pemilu Damai".

Acara yang diikuti sekitar 95 orang peserta dari utusan paguyuban se Riau itu ditaja di Hotel Royan Asnof Pekanbaru, Senin (23/10/2023).

Hadir sebagai pembicara Analis Kebijakan Ahli Madya Karakter dan Wawasan Kebangsaan, Ditjen Polpum Kemendagri Dr Drs Bangun Sitohang MM yang berbicara tentang Hakikat Politik bagi Kelangsungan Bangsa yang Beragam, Komisioner KPU Riau Nugroho Notosusanto SIp MSi mengupas tentang Nilai-nilai Demokrasi dan Semangat Kebangsaan dalam Dinamika Pemilu Jujur dan Adil, Pakar Hukum Tata Negara Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr Husnu Abadi MHum yang membahas tentang Dialetika Politik Moral dan Politik Kekuasaan sebagai Tantangan Dalam menjaga Keutuhan NKRI serta Sekretaris Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Riau Drs Achirunnas yang menyampaikan materi tentang Keragaman sebagai Kekuatan Kemajuan Bangsa.

Tampak hadir Ketua FPK Provinsi Riau Drs H Auni M Noor MSi, Sekretaris FPK Riau Jailani, Bendahara FPK Riau Syahrial SSos MSi serta jajaran Pengurus FPK Riau lainnya.

Hadir juga sejumlah Ketua-ketua Paguyuban Etnik dan Daerah asal se Provinsi Riau, utusan Organisasi Paguyuban serta sejumlah undangan lainnya.

Acara dibuka secara resmi oleh Kaban Kesbangpol Provinsi Riau diwakili Sekretaris Kesbangpol Riau Drs Achirunnas.

Dalam sambutannya, Achirunnas menyampaikan saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai konflik yang bersifat vertikal maupun horizontal.

Menurutnya, kehadiran Forum Pembauran dan Kebangsaan (FPK) sangat dibutuhkan untuk merekatkan seluruh elemen masyarakat di bawah naungan Bhinneka Tunggal Ika.

"Bangsa Indonesia terbentuk dari keragaman bahasa, suku dan budaya yang bernaung di Bhinneka Tunggal Ika. Dengan kemajemukan tersebut, bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai konflik yang bersifat vertikal maupun horizontal. Hal ini disebabkan oleh berbagai latar belakang, permasalahan baik ras, suku, budaya, dan agama yang dapat mengancam integritas nasional," ujar Achirunnas.

Ketua Panitia Dialog Nilai-nilai Pembauran Kebangsaan Dr Santoso MSi dalam laporannya mengungkapkan, dialog Nilai-nilai Pembauran kebangsaan merupakan agenda rutin FPK Provinsi Riau. Kegiatan itu dihadiri oleh tokoh-tokoh pembauran kebangsaan se Provinsi Riau.

"Acara ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman mengenai nilai-nilai pembauran kebangsaan," imbuhnya.

Senada dengan itu, Ketua Forum Pembauran dan Kebangsaan (FPK) Riau Auni M Noor mengatakan, tujuan diadakannya Dialog Nilai Nilai Pembauran dan Kebangsaan ini adalah untuk mengoptimalkan pengembangan dan pelaksanaan nilai kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pembauran dan kerukunan diantara umat beragama, Nilai Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Diharapkan dialog ini menghasilkan harapan positif dan terus mendorong langkah untuk merawat pembauran kebangsaan di tengah kebhinekaan," harapnya.

Sementara dalam materinya, Ahli Madya Karakter dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Polpum Kemendagri Dr Drs Bangun Sitohang MM menyampaikan pentingnya peran FPK dalam merawat pembauran kebangsaan.

"Pembauran kebangsan harus selalu dirawat agar terus terjaga dalam bingkai NKRI," katanya.

Komisioner KPU Riau, Nugroho Notosusanto SIp MSi yang biasa dipanggil Nugie menekankan peran sentral FPK Provinsi Riau dalam menyukseskan Pemilu Serentak 2024. Dikatakan FPK menjadi mitra penting KPU Riau dalam pelaksaan Pemilu 2024 mendatang.

Nugie juga mengupas sejumlah fakta dalam angka pada Pemilu 2019 lalu serta sejumlah kebijakan dalam pelaksanaan pemilu 2024 mendatang.

"Para tokoh-tokoh Paguyuban diharapkan ikut mensosialisasikan cara mencoblos yang benar pada Pemilu 2024 mendatang, karena faktanya pada Pemilu 2019 lalu ada sekitar 10 persen suara yang tidak sah karena salah dalam mencoblos," imbuhnya.

Selain itu Pakar Tata Negara UIR Prof Dr Husnu Abadi MHum menekankan pentingnya sikap moral yang baik dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Husnu, bangsa ini telah teruji dalam melaksanaan Pemilu, dan dipastikan akan sukses, tinggal meningkatkan moral seluruh pemangku kepentingan agar Pemilu berjalan lebih baik.(rls)

Berita Terkait

Berita Terpopuler