Kanal

Terima Piagam Penghargaan dari Wagubri, Bagus Santoso: Insya Allah Menambah Vitamin Motivasi

Pekanbaru, Hariantimes.com - Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis selaku Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bengkalis Bagus Santoso menerima piagam penghargaan atas komitmen serta keseriusan dalam pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.

Piagam penghargaan itu diserahkan Wakil Gubernur Riau selaku Ketua Pelaksana KPA Riau Wagub H Edy Natar Nasution ke Bagus Santoso pada acara rapat koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) se Provinsi Riau di Ballroom Hotel Arya Duta Pekanbaru, Kamis (17/11/2022).

Usai menerima piagam penghargaan, Wabup Bengkalis Bagus Santoso mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholder di Kabupaten Bengkalis atas kerjasama dan keseriusan untuk kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Bengkalis.

"Kepada Wagubri H Edy Natar Nasution terima kasih atas penghargaan. Insya Allah menambah vitamin motivasi. Terima kasih juga kepada tenaga kesehatan di puskesmas, rumah sakit, jajaran pengurus dan kader KPA yang terlibat secara langsung  dalam kerja  nyata penanggulangan HIV&AIDS di Kabupaten Bengkalis," ucap Bagus

Menurut Bagus, menanggulangi AIDS perlu sinergitas antara Provinsi dan Daerah agar program ini terus dan berkesinambungan. Karena AIDS penyakit yang belum ditemukan obatnya.

"Kendati demikian, menjadi kewajiban kita semua menjelaskan agar masyarakat paham cara mencegahnya. Mereka menderita akibat perbuatannya, tapi kita tidak boleh menstigma apalagi mendeskriminasi. Kita rangkul supaya sadar dan tak menularkannya,” imbuh Wabup yang dikenal sangat konsen menangani HIV/AIDS ini.

Bagus Santoso mengatakan, kasus penyakit AIDS/HIV di Kabupaten Bengkalis berada pada urutan kedua besar setelah Kota Pekanbaru. Mirisnya terbaru ditemukan dari kalangan pelajar, mahasiswa dan PNS.

Dengan kondisi tersebut, kepada semua pihak terutama KPA agar terus melakukan sosialisasi ke seluruh penjuru dari Kantor Dinas, Kecamatan, Desa, Perguruan Tinggi, SMA/ Sederajat. Sehingga masyarakat mengetahui dan sadar akan bahaya HIV/AIDS.

Sementara itu, Wagubri Edy menyampaikan, untuk penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Riau hal ini perlu koordinasi dan menyatukan persepsi pemahaman. Sebab dari data yang terkumpul di Dinas Kesehatan Provinsi Riau sampai Oktober 2022 ini telah terdata sebanyak 8.034 orang terkena  HIV/AIDS. Jabar buruknya  ada 3.711 orang saat ditemukan sudah stadium HIV/AIDS.

"Penemuan kasus HIV AIDS di Provinsi Riau jumlahnya  baru mencapai 8.034 orang atau 62, 2 persen ini merupakan jumlah target 11.596 yang ditentukan oleh nasional. Karateristik kasus temuan HIV/AIDS di Provinsi Riau sudah mengarah populasi umum. Dimana jumlah terbesar di Kota Pekanbaru dengan temuan kasus 4.730 orang, temuan kasus pada ibu rumah tangga menduduki rangking tiga terbesar jika dikelompokkan pada kelompok usia, maka banyak ditemukan pada usia 25 sampai 45 tahun," jelas Wagubri sembari menambahkan, Pemerintah provinsi Riau pada dasarnya sudah berupaya untuk melakukan penanggulangan HIV/AIDS dengan menetapkan Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2006 tentang penanggulangan HIV/AIDS dan kelembagaan penanggulangan komisi HIV/AIDS Provinsi Riau.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler