Kanal

Misnarni Mayoret, Syamsuar Menabuh Genderang

Pekanbaru, Hariantimes com - Pagelaran seni dan budaya dalam rangka launching Drumband Bahana Cantika Laperru dan Buku Suara Hati dari Balik Jeruji dikemas oleh jajaran Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP), Kelas IIA Pekanbaru, Jumat (09/09/2022).

Pagelaran ini diawali dengan penampilan qasidah dan yel-yel penuh semangat oleh warga binaan Lapas Perempuan Pekanbaru.

Turut hadir pada pagelaran ini antara lain Gubernur Riau Syamsuar, Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Transformasi Digital Fajar Lase, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau Mhd Jahari Sitepu serta penggagas buku “Suara Hati dari Balik Jeruji” yakni Sri Puguh Budi Utami yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Komandan Resort Militer 031/Wirabima Brigjen TNI Parlindungan Hutalagalung, Perwakilan Pengadilan Tinggi Pekanbaru, BNN Provinsi Riau yang diwakili Kepala Bagian Umum Iwan K Hasim, Kepala UPT se-Riau dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Riau.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau Mhd Jahari menyampaikan, acara launching ini sengaja dikemas oleh jajaran Lapas Perempuan Pekanbaru dalam bentuk pagelaran seni dan budaya. Persembahan  warga binaan ini sebagai sebuah bukti, walaupun dikelilingi tembok tinggi dan jeruji besi, WBP Lapas Pekanbaru mampu memiliki banyak karya.

"Terima kasih saya ucapkan kepada jajaran LPP telah memberikan program pembinaan yang baik, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mengasah kreatifitas yang dapat digunakan sebagai modal saat selesai menjalani masa hukuman,” sebut Jahari saat memberikan sambutan. 

Dikatakannya, warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Pekanbaru diharapkan terus berinovasi. Meskipun terkurung dibalik jeruji besi sebab ilmu tidak terbatas ruang dan waktu.

"Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru menyediakan berbagai wadah bagi warga binaan untuk menyalurkan kreativitasnya, dengan tujuan masa tahanan bisa bernilai manfaat," katanya.

Para undangan yang hadir disuguhkan dengan karya puisi berjudul 'Suara Hati dari Balik Jeruji' yang dikemas secara teatrikal serta penampilan drumband Bahana Cantika Laperru.

Gubernur Riau Syamsuar ikut menabuh genderang serta istri Gubernur Riau, Misnarni Syamsuar selaku pembina marching band turut tampil sebagai mayoret. Penampilan Gubernur beserta istri yang seirama dengan WBP berhasil memukau para hadirin. 

'Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan fashion show yang menampilkan peragaan busana bertema 'Ramah Lingkungan' yang berbahankan karung, koran bekas, serta tisu dan plastik yang ditambah dengan sedikit pewarnaan yang dipadu padankan menjadi maha karya yang Indah. Tak ketinggalan pula penampilan nyanyian, cheerleaders, drama serta pentas seni dan budaya lainnya.

“Adanya kegiatan ini menjadi wadah untuk mengembangkan potensi bagi masing-masing Warga Binaan dalam berkarya untuk bangsa dan negara, sekaligus bermanfaat bagi Warga Binaan setelah nanti selesai melaksanakan Binaan di Lapas. Untuk itu mengapresiasi kinerja Kakanwil Kemenkumham Riau beserta jajaran dalam memberikan pembinaan bagi warga binaan” ujar Syamsuar menyampaikan apresiasinya. 

Dengan adanya binaan dari lapas, Gubri berharap bisa menjadi tabungan kepercayaan diri untuk warga binaan nantinya, sebab akan kembali ketengah masyarakat.

Serangkaian dengan itu, juga dilaksanaka acara Pagelaran Seni Budaya persembahan dari warga binaan yang mempersembahkan berbagai pertunjukan seni, mulai dari berbagai tarian daerah, puisi berjudul "Sekolah Tanpa Ijazah" yang sudah memiliki hak cipta, bermain akustik dengan menyanyikan lagu "Rindu Mama", serta perlombaan fashion show kreasi busana dari bahan bekas dengan peserta siswa SMA dan warga binaan.

"Karena setelah disini mereka akan kembali bergaul dengan masyarakat, adanya keahlian tersebut bisa menumbuhkan kepercayaan diri supaya mereka tidak canggung," kata Gubernur Syamsuar usai melaunching di Aula Terbuka Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru.

Gubri mengaku senang bisa melihat langsung aktivitas dan kreativitas warga binaan Lapas Perempauan Kelas II A Pekanbaru.

"Kami tentunya menyambut baik dan mendukung adanya program ini dan sekaligus kegiatan ini juga bisa bermanfaat bagi warga binaan setelah nanti selesai melaksanakan binaan di Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru," jelas Gubri.(*)

Berita Terkait

Berita Terpopuler