Kanal

Uniknya Pacu Jalur, Raja Laut Laga Sekandang Dengan Nama Sama di Tepian Lubuok Sobae Baserah

BASERAH, HarianTimes.com Dalam perhelatan Pacu Jalur Tahun 2022 di Tepian Lubuok Sobae Baserah, dalam rangka Pekan Budaya dan Festival Pacu Jalur Event Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Tahun 2022 di Kecamatan Kuantan Hilir dan Kuantan Hilir Seberang dihiasi keunikan yang cukup menakjubkan, namun itulah budaya pacu jalur.

Dimana dari 111 jalur yang ikut berpartisipasi dalam helatan akbar ini, terjadi pada jalur yang sama-sama berasal dari desa dan kecamatan yang sama, bahkan nama jalurpun hampir sama, yakni jalur Raja Laut Syakban Mandiri berada diposisi jalan sebelah kiri berhadapan dengan jalur Raja Laut Bapenda Kuansing, yang sama-sama berasal dari Desa Sungai Sorik Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, pada hilir kedua dilaga hari pertama, Ahad (14/08/2022) besok siang.

Keanehan yang menakjubkan ini bisa saja terjadi dalam perhelatan pacu jalur, namun tidak mengurangi nuansa kebudayaan yang menjadi ciri khas budaya masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Selain jalur Raja Laut dari Desa Sungai Sorik Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, masih banyak hal-hal yang menakjubkan terjadi dalam ajang kebudayaan pacu jalur tersebut.

Namun hal itu tak bisa dielakan dan terkadang menjadi atensi terhadap sang pawang. Meski demikian, pacu jalur tetaplah sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar masyarakat.

“Musim pacu jalur datang, sendirinya memanggil jiwa anak negeri pulang kampung untuk menyaksikan langsung event kebudayaan yang menjadi jati diri orang Kuantan Singingi pada umumnya,” ujar Yose, salah seorang putra kelahiran Baserah kepada HarianTimes.com disela bincang-bincang pada Sabtu (13/08/2022) petang di Tepian Lubuok Sobae Baserah.

Keunikan jalur yang berlaga sekandang itu mendapat respon dari Sang Camat Kuantan Hilir Jhon Pitte Alsi, dimana ia mengatakan itulah salah satu keunikan budaya pacu jalur yang diwariskan sejak dahulu.

“Kadang lawan itu memang dicari sang pawang, kadang tidak sengaja karena langkah atau hal hal magicnya bercampur dan punya kesamaan. Namun pada dasarnya pacu jalur tetap sesuai filosofinya, bersama bergotong royong, menjalin silaturahmi dan kekompakan masyarakat, bahkan sebagai obat pelepas rindu terhadap kampung halaman kita sendiri,” ujar Jhon Pitte Alsi yang merupakan sang putra daerah asli Baserah itu.*

Berita Terkait

Berita Terpopuler