Sidang Isbat Secara Bulat Tetapkan 1 Syawal 1443 H Jatuh pada 2 Mei


Dibaca: 1300 kali 
Senin, 02 Mei 2022 - 03:27:51 WIB
Sidang Isbat Secara Bulat Tetapkan 1 Syawal 1443 H Jatuh pada 2 Mei Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, Minggu (01/05/2022).

Jakarta, Hariantimes.com - Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriyah/2022 Masehi jatuh pada hari Senin (02/05/2022).
 
Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, Minggu (01/05/2022). 

Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H ini digelar secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan. 
Hadir secara fisik dalam Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H/2022M Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi. Lalu turut hadir, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, serta Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin. Tampak hadir pula beberapa perwakilan Duta Besar negara sahabat serta perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam. 

“Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin (02/05/2022),” ujar Menag didampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, dan Dirjen Kemenag Bimas Islam Kamaruddin Amin saat konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat 1 Syawal 1443 Hijriyah.  

Menurut Menag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal. Pertama; telah mendengar paparan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag yang menyampaikan, bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada pada posisi 4 derajat 0, 59 menit sampai dengan 5 derajat 33,57 menit

Selain itu, dilihat pada parameter elongasi geosentrik berkisar antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat. Sementara, rentang elongasi toposentris berada pada kisaran 4,9 derajat sampai dengan 6,4 derajat. 

Dengan parameter-parameter ini, maka posisi hilal di Indonesia saat ini telah memenuhi Kriteria Baru  Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura (MABIMS).

Kedua; Kemenag telah melaksanakan pemantauan atau rukyatul hilal pada 99 titik di Indonesia. Kementerian Agama telah mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah pengadilan agama kabupaten/kota setempat, mulai dari provinsi Aceh hingga Papua.

Karena dua alasan tersebut dan setelah mendengar masukkan dari ormas keagaman, sebut Menag, Sidang Isbat menyepakati 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin (02/05/2022).

"Alhamdulillah setelah satu bulan kita beribadah di bulan Ramadhan, mari kita bersama menyambut hari kemenangan Idulfitri 1 Syawal 1443 Hijriyah. Dan saya atas nama pribadi dan pemerintah menyampaikan Selamat Idul Fitri 1443 Hijriyah. Taqabalallahu minna wa minkum taqabbal ya Kariim," sambung Menag. 

Berdasarkan laporan yang disampaikan, terdapat perukyah yang menyatakan melihat hilal di beberapa titik.

Adapun perukyah yang menyatakan telah melihat hilal, sebagai berikut: 

1. Kiai Su'udul Azka (54), Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda, Sumberwudi, Kab Lamongan, Jawa Timur
2. Imam Hambali (50), Penyelenggara Syariah Kankemenag Lamongan, Jawa Timur
3. Inwanuddin (46), Guru Agama, Kab Gresik, Jawa Timur
4. Syamsul Fuad (53), Guru Agama, Kab Gresik, Jawa Timur
5. Solehudin (54), Guru Agama, Kab Gresik, Jawa Timur
6. Jamaludin Malik (52), PNS Kanwil Kemenag NTB
7. Andi Pangerang Hasanudin (29), Peneliti Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Kab Jombang, Jawa Timur
8. Lutfi Fuadi (50), karyawan swasta, Kab Jombang, Jatim
9. Jamaat (48), Analis Kebijakan Ahli Muda, Kanwil Kemenag Kalimantan Barat, Sungai Raya, Kalimantan Barat.(*)