Duet Kepemimpinan Firdaus-Ayat Cahyadi, Sukses Jadikan Pekanbaru Smart City Madani


Dibaca: 3030 kali 
Senin, 28 Maret 2022 - 09:05:05 WIB
Duet Kepemimpinan Firdaus-Ayat Cahyadi, Sukses Jadikan Pekanbaru Smart City Madani Duet Kepemimpinan Firdaus-Ayat Cahyadi, Sukses Jadikan Pekanbaru Smart City Madani.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Genap 10 tahun Firdaus-Ayat memimpin kota ini. Kota Pekanbaru, Ibukota Provinsi Riau.

Dalam 2 periode kepemimpinannya, Firdaus-Ayat sukses dengan visi dan misinya dalam membangun kota ini.

Dalam visi pertama, Firdaus-Ayat menetapkan visi Pekanbaru Metropolitan Madani yang saat ini telah tercapai dengan indikator pesatnya pembangunan di Pekanbaru pada periode pertama.

Jumlah penduduk yang dulunya hanya lebih kurang 800 ribu jiwa pada tahun 2012, saat ini berkembang menjadi  1,2 juta jiwa.

Begitu juga akses pembangunan seperti Jalan, pelayanan publik tercapai dengan baik, di bidang keagamaan pembinaan masjid paripurna, perhatian insentif guru MDTA yang juga terlaksana dengan baik.

Pada periode kedua (2017-2022), visi yang diusung Firdaus-Ayat yakni mewujudkan Pekanbaru Smartcity Madani. Visi ini kembali sukses dijalankan.

Banyak indikator yang berhasil terlihat dan bisa diukur bersama ketika berbicara kebutuhan dasar masyarakat.  Jalan, listrik, Air Transportasi dan Telekomunikasi (JALITA) bisa diukur bersama.

Di bidang pembangunan jalan, begitu banyak pembangunan jalan yang sudah tercapai di Pekanbaru,  Baik pembukaan jalan baru, peningkatan jalan, bahkan juga sudah dibangun jalan outer ring road.

Manajemen Penyediaan Air bersih juga berjalan dengan baik di Kota Pekanbaru melalui skema KPBU SPAM.
Listrik, kalau dulu sering mengalami mati bergilir di Pekanbaru. Sejak dibangun pembangkit listrik PLTU / PLTG. Maka sudah jarang mengalami mati listrik bergilir seperti dulunya.

Transportasi, dalam catatan Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa pengelolaan sistem pengelolaan transportasi di Kota Pekanbaru adalah salah satu yang terbaik di Indonesia.

Dahulu sebelum tahun 2012, jumlah armada Trans Metro Pekanbaru hanya berjumlah 20 unit, sekarang berjumlah 100 unit lebih dan telah ada koridor menjangkau wilayah pekansikawan.

Telekomunikasi, sampai hari ini sistem telekomunikasi di Pekanbaru sudah menyeluruh/universal dan tidak ada black spot /kosong jaringan yang menandakan pelayanan bidang Telekomunikasi sudah terlaksana dengan baik.

Indikator lainnya dilihat pada sektor pendidikan, saat ini sudah berdiri ratusan fasilitas pendidikan/gedung sekolah di Pekanbaru. Baik yang dibangun pemerintah, swasta, baik tingkat SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi selama 10 tahun terakhir.

Perhatian kepada Guru MDTA. Menurut catatan Kemenag, Pekanbaru adalah Kota yang menaruh perhatian tinggi terhadap insentif guru MDTA.

Bidang kesehatan- sudah banyak berdiri Rumah Sakit di Pekanbaru, klinik-klinik, baik dibangun pemerintah seperti RS madani dimana sebelumnya belum ada rumah sakit rujukan milih Pemerintah Kota Pekanbaru.

Disamping itu, 28 puskesmas ditingkatkan layanan nya dari Puskesmas Rawat Jalan menjadi puskesmas rawat inap serta ada puskesmas wisata. Juga berdirinya klinik-klinik oleh pelaku usaha dan Rumah Sakit.

Di masa kepemimpinan Firdaus-Ayat kita bisa lihat Pembangunan jalan, jembatan dan flyover di Pekanbaru, dan investasi yang cukup banyak di Pekanbaru.

Ketika orang berbicara itu, bukan Firdaus-Ayat/ dana APBD yang membangun. Betul, karena Pemerintah menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah hanya 10 persen untuk membangun kota.

Namun, yang paling berperan membangun kota ini adalah pelaku usaha/investor. Tapi pelaku usaha itu hanya akan datang ke daerah berpotensi besar, kepemimpinan yg sejuk, aman, daerah nyaman, untuk berinvestasi di Pekanbaru. Maka Kepemimpinan Firdaus-Ayat dipandang sangat aman, nyaman oleh investor. Disanping Firdaus-Ayat juga sering dan aktif Melakukan lobi-lobi berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun tingkat Asia.

Kawasan Industri Tenayan (KIT) juga sedang dibangun sebagai salah satu proyek strategis nasional. Yang akan mendatangkan investor nasional dan internasional. KIT akan menampung 150.000 tenaga kerja di Pekanbaru.
Dalam kehidupan beragama. Firdaus-Ayat juga sudah membina 100 rumah ibadah masjid paripurna yang imamnya/manajemennya diberi gaji berasal dari APBD Pekanbaru.

Firdaus sampai disebut gila

Menjelang berakhir masa jabatannya, Walikota Pekanbaru DR Firdaus, MT mengungkapkan kesan dan pesan selama dua periode memimpin Kota Pekanbaru.

Yang mana pasangan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Firdaus-Ayat pada kedua periode kepemimpinannya (2012-2017 dan 2017-2022) ini berhasil menjadikan Pekanbaru sebagai sebuah smart city madani.

Namun, keberhasilan dan kemajuan ini tidak terlepas dari kolaborasi antara kepemimpinan wali kota dan dukungan masyarakat unggul atau madani.

"Ini adalah hasil kinerja dan kerja keras pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat Kota Pekanbaru dalam membangun dan menjaga Ibukota Provinsi Riau dan mewujudkan Pekanbaru sebagai Smart City Madani," ujar Walikota Pekanbaru DR Firdaus ST MT saat mengungkapkan kesan dan pesan selama dua periode memimpin Kota Pekanbaru di hadapan ratusan wartawan dalam konferensi pers yang ditaja Diskominfotik Pekanbaru, Jumat (25/03/2022) sore.

Firdaus mengaku, tidak sedikit tantangan dalam mewujudkan pembangunan sebagaimana visi-misnya, "Mewujudkan Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan Madani" di periode pertama dan visi-misinya "Mewujudkan Pekanbaru menjadi Kota Smart City Madani" di periode keduanya.

Diungkapkannya, kritik berdatangan dari berbagai kalangan di tengah masyarakat, terutama terkait pembangunan Komplek Perkantoran Walikota di Tenayan Raya yang kini komplek perkantoran itu dinamakan "Bandar Tenayan".

"Firdaus sampai disebut gila. Apalagi ketika rencana membangun Komplek Perkantoran Tenayan dan termasuk program pembangunan lainnya," cetus Firdaus sembari menegaskan, kritik itu datang dari macam-macam latarbelakang orang. Termasuk dari senior (Firdaus tak menyebutkan identitas senior dimaksud, red).

Mereka kata Firdaus, meragukan  bagaimana dan dengan apa membangun hutan di Tenayan menjadi komplek perkantoran.

Namun kata Firdaus lagi, dirinya lantas memanggil para kepala dinasnya untuk meminta masukan dan memberikan penguatan sekaligus berpesan, agar kritik itu tidak dijawab dengan kata-kata.

"Saya katakan kepada kepala dinas, jangan dijawab kritikan itu dengan kata-kata," katanya.

Ternyata, tidak butuh waktu lama dan berlarut-larut membuktikan pembangun komplek perkantoran Tenayan yang sejak tiga tahun lalu aktifitas perkantoran sudah berjalan di komplek yang dulu hutan.

"Saya sampaikan kepada mereka hanya butuh 20 bulan saja. Dan terbukti, bangunan ini jadi," ujarnya seraya menyampaikan, yang mengkritik Firdaus gila dan macam-macam kritikan itu antara lain karena mindset, karena ada yang tidak mau keluar dari zona nyaman.

Sementara kata Firdaus, pesat perkembangan saat ini dituntut untuk berinovasi dalam membangun daerah yang muaranya juga kepada pembangunan nasional dan tentu tujuan pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.

"Saya katakan membangun tidak hanya melulu dana APBD Pemko Pekanbaru, dengan konsep cerdas melalui program yang hebat, investasi akan masuk maka jadilah pembangunan kota ini lebih baik," katanya.

Ini semua bisa terwujud selain dengan rasa optimisme dan haqqul yakin, kiatnya juga bekerja keras, bekerja ikhlas dengan super tim yang dimiliki.

Bukan hanya perkantoran Tenayan, tapi juga di bidang energi listrik, rumah sakit, pendidikan dan bahkan kini tengah dalam proses pembangunan air bersih.

"Jadi tidak ada suatu pekerjaan yang berat sekalipun tidak terwujud tampa kerja keras dengan tim work yang kuat (super). Dan selama 10 tahun kami Firdaus-Ayat bisa mewujudkan visi-misi pembangunan kota ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung," pungkasnya.

Tidak itu saja, sebagai sebuah smart city dengan pencapaian luar biasa, pemerintah pusat menilai Pekanbaru sebagai lokasi ideal untuk implementasi berbagai proyek percontohan berbagai pengembangan infrastruktur yang dapat menginspirasi kota lainnya.

Bekerjasama dengan berbagai kementerian, smart city Pekanbaru ini terus mengembangkan proyek percontohan yang menyentuh berbagai aspek, baik infrastruktur perairan ataupun angkutan umum massal, inovasi daerah, pariwisata, kesejahteraan sosial maupun pembentukan kawasan industri Tenayan Eco Industrial Park.

Tak hanya itu, Pekanbaru termasuk dalam gerakan 100 Smart City di mana konsep yang diusung oleh Pekanbaru ini dapat dikatakan berbeda. Saat ini, Pekanbaru mengadopsi konsep smart government dan smart mobility sebagai pilar utama bersama 4 pilar lainnya yaitu smart people, smart economy, smart environment dan smart living.

Dikarenakan kecepatan Pekanbaru dalam menerapkan program baru, seringkali kota ini dijadikan sebagai rujukan daerah lainnya. Di antaranya adalah Mal Pelayanan Publik (MPP), Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW). Selain itu, terdapat pula kartu Smart Madani yang mengadopsi konsep satu kartu untuk segalanya baik untuk bertransaksi sebagai uang elektronik ataupun sebagai identitas karena terkoneksi dengan data kependudukan.

Mengusung visi metropolitan madani pada masa pemerintahan, yang menjadi tujuan pembangunan pasangan Firdaus-Ayat, selaku Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru periode 2012-2017 adalah terwujudnya Pekanbaru Metropolitan Madani.

Visi ini diilhami oleh semangat luhur yang terkandung dalam syair lagu indonesia raya, bangunlah badannya bangunlah jiwanya.

Dimana metropolitan adalah wujud fisik kota yang ingin dicapai, sedangkan madani adalah jiwa kota, yaitu masyarakat berkualitas, unggul, mandiri, tangguh dan berdaya saing.

Madani juga menggambarkan kondisi masyarakat ideal, yang diilhami oleh sejarah nabi dalam membangun kota dan masyarakat madinah. Dalam konsep ini masyarakat madani digambarkan sebagai masyarakat yang religius, sejahtera, rukun, disiplin, taat hukum, toleran, sehat, cerdas dan berakhlak.  

Pada periode ini, pasangan Walikota Dan Wakil Walikota Firdaus-Ayat, berhasil mengantarkan Pekanbaru menjadi salah satu kota terkemuka di indonesia. Pekanbaru bukan saja berkembang dalam batas administrasinya menjadi sebuah kota metropolitan, tapi juga mempengaruhi kawasan disekitarnya tumbuh menjadi kawasan perkotaan yang disebut Metropolitan Pekansikawan, yaitu kawasan yang meliputi wilayah Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan.
Keberhasilan Firdaus-Ayat, dalam membangun Kota Pekanbaru pada periode pertama, membuat pasangan ini kembali dipercaya masyarakat memimpin pekanbaru pada periode (2017-2022).

Visi yang diusung dalam periode kedua ini adalah terwujudnya pekanbaru smartcity madani. Visi ini melanjutkan visi sebelumnya, yaitu metropolitan madani. Visi kota metropolitan dilanjutkan dengan smartcity atau kota cerdas, sedangkan visi madani tetap, karena visi ini dinilai masih relevan dan harus berkelanjutan, butuh waktu yang lebih panjang untuk mewujudkan masyarakat madani.

Uniknya konsep smartcity yang dikembangkan firdaus-ayat, memiliki filosofi yang berbeda dengan konsep yang hari ini berkembang di dunia dan di indonesia secara umum.

"Para bapak pendiri bangsa kita adalah orang-orang visioner berpikir melewati zamannya, ketika merumuskan visi nkri dalam pembukaan UUD 45, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, mereka juga merumuskan cara mewujudkannya, yaitu dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, atau menjadi bangsa cerdas dengan istilah smart nation," sebut Firdaus.

Strategi Pembangunan (panca cita)

Dalam pelaksanaan visi-misinya, pasangan Firdaus-Ayat memiliki lima strategi pembangunan yang disebut panca cita. Yaitu:

1) Pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan pemerataan pembangunan 
2) Penyediaan infrastruktur dasar
3) Pendekatan pembangunan kota modern (smartcity, liveable city,            greencity)
4) Kerjasama kawasan pekansikawan
5) Pemberdayaan masyarakat.


Terkait visi smart city

1. Perparkiran yg sudah dikelola dg pola BLUD. Sistem pembayarannya pun sudah dg sistem uang elektronik. Tak ada lagi alasan tidak bisa bayar parkir, dan ini juga bisa meminimalisir kebocoran anggaran perparkiran di Pekanbaru.

2. Perpustakaan digital, dan pengurusan surat-surat terkait kependudukan dan pencatatan sipil, pun terkait pajak. Semua sudah bisa diakses dengan mudah dan sangat smart. Itulah salah satu indikator Smart City Madani.

Modal pembangunan

Sebagai ibukota Provinsi Riau, provinsi yang kaya akan bahan tambang dan minyak bumi serta hasil perkebunan dan kehutanan, pekanbaru justru tidak memiliki kekayaan dan potensi sumber daya alam.

Kota Pekanbaru tidak seperti daerah lainnya di Provinsi Riau yang kaya sumber daya alam. Modal Pekanbaru dalam membangun hanya mengandalkan:

1. Letak strategis
Kota Pekanbaru berada di posisi strategis di tengah-tengah Provinsi Riau dan Pulau Sumatera dan menjadi simpul lalu lintas dan jalur perdagangan Sumatera. Dan menjadi pintu perdagangan Masyarakat Ekonomi Dunia (MEA).

Kota Pekanbaru juga merupakan kota dunia usaha dengan sektor unggulan di bidang jasa, perdagangan dan indonesia

2. Penduduk

Dengan jumlah penduduk 1,136.557 juta jiwa di malam hari dan 1,4 juta jiwa di siang hari. Pertumbuhan penduduk adalah 4,5 persen pertahun dengan tingkat kelahiran 1.8 persen, urbanisasi 2.7 perseb dengan komposisi penduduk heterogen, multi etnik dan agama.

3. Luas wilayah

Kota Pekanbaru memiliki luas wilayah 632,26 km persegi dengan 15 kecamatan dan 83 kelurahan, RW 761 dan RT 3.076  setara dengan luas Singapura, setara luas wilayah daratan DKI Jakarta. Sedangkan kawasan kota yang terbangun baru 30 persen (potensi 40 persen).

4. Strategi Pembangunan Panca Cita

Keberhasilan dan capaian pembangunan selama 10 tahun belakangan ini, tidak terlepas dari kepemimpinan Firdaus-Ayat dan merupakan hasil kaloborasi semua pihak, terutama dukungan dan partispasi masyarakat dalam mewujudkan Pekanbaru Smart City Madani.

Untuk mewujudkan visi dan tujuan pembangunan tersebut, Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru melakukan lima strategi yang disebut dengan PANCA CITA yaitu penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata.
Penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi

5. Pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup,  dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan

6. Pembangunan kawasan perkotaan Pekansikawan

7. Pemberdayaan masyarakat

8. Revolusi mental

Tahap awal untuk mencapai masyarakat madani dilakukan dengan perubahan cara berfikir dan berperilaku melalui revolusi mental, membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan berkualitas. Masyarakat yang berkualitas adalah masyarakat dengan indikator : sehat jasmani dan rohani, cerdas, yaitu berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi yang berperadaban, berakhlak qul karimah dan cinta kepada budaya dan bangsa.

9. Program pemberdayaan masyarakat (ekonomi kerakyatan)

Dalam praktiknya, konsep di atas telah diimplementasikan dalam berbagai program kegiatan pembangunan, terutama pada kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis wilayah. Program ini merupakan salah satu inovasi kota pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat, yang dilaksanakan melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) dan program pemberdayaan masyarakat berbasis rumah ibadah (masjid paripurna).

Kemajuan yang telah dirasakan dan laksanakan pada periode pertama tahun 2012-2017 dan periode kedua tahun 2017-2022 telah mengantarkan pekanbaru menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya.

Hal ini ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (ipm) selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012 nilai IPM Kota Pekanbaru sebesar 77,94. Kemudian tahun 2017 meningkat menjadi 80,17, dan selanjutnya pada tahun 2019 nilai IPM Kota Pekanbaru mencapai 81,35, lebih tinggi dibandingkan dengan IPM Provinsi Riau (73,00), Provinsi DKI Jakarta (80,76) dan IPM nasional (71,92).

Tahun 2020 IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32 (riau.bps.go.id) dengan rincian:

- Pengeluaran perkapita sebesar 14,43 juta pertahun.
- Usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun.
- Rata-rata lama sekolah selama 11,68 tahun

Sebagai perbandingan IPM Provinsi Riau sebesar 72,71; DKI Jakarta 80,76; IPM nasional 71,92; IPM Malaysia 80,04 dan Singapura 93,5.

Tingginya nilai IPM Kota Pekanbaru didukung oleh peningkatan kinerja. Indikator pembentuk antara lain pada aspek kesehatan, usia harapan hidup yang terus meningkat dari tahun 2012 sebesar 71,51 tahun. Kemudian meningkat menjadi 71,75 tahun pada tahun 2017 dan tahun 2019 meningkat menjadi 72,22 tahun.

Sedangkan pada aspek pendidikan, angka harapan lama sekolah pada tahun 2012 sebesar 13,83 tahun. Kemudian meningkat sebesar 14,93 tahun pada tahun 2017 dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 15,37 tahun.

Angka rata-rata lama sekolah pada tahun 2012 sebesar 10,88 tahun kemudian tahun 2017 meningkat sebesar 11,21 tahun dan pada tahun 2019 meningkat  menjadi 11,43 tahun, di atas wajib belajar 9 tahun.  

Pencapaian angka rata-rata lama sekolah di Kota Pekanbaru lebih baik dibandingkan dengan Provinsi Riau 9,03 tahun dan nasional 8,34 tahun. Namun demikian, untuk peningkatan angka rata-rata lama sekolah minimal 9 tahun dan wajib belajar 12 tahun harus didukung oleh sektor pendidikan secara universal.  
Sedangkan dari aspek ekonomi, pengeluaran perkapita tahun 2012 sebesar Rp13,805 juta/tahun, meningkat menjadi Rp14,547 juta per tahun pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2019 pengeluaran perkapita meningkat menjadi Rp15,206 juta/tahun.

Di tahun 2020, angka pengeluaran perkapita menurun di angka Rp14,433 dikarenakan adanya berbagai faktor. Namun secara umumnya, tingkat pengeluaran per kapita penduduk dari tahun 2012 mengalami kenaikan. Secara tidak langsung mengakibatkan pergeseran pola konsumsi dari total pengeluaran perkapita. Pergeseran positif pola konsumsi ini merupakan salah satu ciri pencapaian kesejahteraan penduduk, dimana pola konsumsi mereka sudah meningkat, artinya pengeluaran yang mereka lakukan tidak hanya untuk pemenuhan konsumsi pokok berupa makanan.

Pemerintah Kota Pekanbaru tetap berkomitmen pada  pembangunan infrastruktur perkotaan, seperti :
A. Pelayanan air minum perpipaan.
Pada tahun 2019 layanan air minum perpipaan baru sebesar 7,60 persen (13.474 sr). Untuk meningkatkan pelayanan air minum perpipaan, pemerintah kota pekanbaru mencari alternatif pendanaan melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yakni KPBU SPAM Kota Pekanbaru yang saat ini dalam proses pelelangan dan KPBU SPAM Regional Pekanbaru-Kampar yang saat ini dalam persiapan konstruksi. Disamping kedua proyek KPBU tersebut, untuk meningkatkan layanan air bersih perpipaan, akan dibangun SPAM Rumbai dan SPAM Tenayan Raya, yang saat ini masih dalam tahap perencanaan. Jika keempat proyek SPAM tersebut selesai dibangun, akan mampu meningkatkan pelayanan air minum perpipaan menjadi 57,72 persen (138.200 sr).

B. Pengolahan air limbah di Kota Pekanbaru, dilakukan dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL Komunal) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpusat.

Pemerintah Kota Pekanbaru menerapkan kebijakan bahwa dalam memberikan izin bagi pengembang perumahan baru, diwajibkan membangun IPAL Komunal, sehingga masyarakat tidak perlu lagi membangun septic tank secara mandiri. 
Adapun proyek IPAL di Pekanbaru yang sekarang sedang berlangsung merupakan pilot project pemerintah pusat, dengan target pelayanan 11.000 Sambungan Rumah (SR), yang terdiri dari 4 paket kegiatan dengan total anggaran Rp780 miliar lebih. Sumber dana berasal dari ADB dan APBN. Proses pembangunan ipal dilakukan secara bertahap, yang diprediksi akan tuntas pada tahun 2023 mendatang.

C. Infrastruktur jalan tetap menjadi fokus yang akan digesa. Beberapa prioritas ruas jalan strategis yang sedang dan akan dikerjakan, antara lain:

-  Lanjutan pembangunan jalan lingkar luar (outer ring road) Kota Pekanbaru,
-  Lanjutan pembangunan Jalan Teluk Lembu Ujung-Kawasan Industri Tenayan (KIT),
-  Pelebaran dan pembangunan jalan datuk setia maharaja menuju Sport Senter Pekanbaru,
-  Pembangunan Jalan Sembilang menuju Okura
-  Konsolidasi tanah dan pembukaan badan jalan ruas jalan outer ring road Muara Fajar, rencana Jembatan Siak VI
-  Pembangunan Jalan Simpang BPG Jalan Hangtuah menuju perkantoran Walikota Pekanbaru di Tenayan Raya,
-  Pembangunan Jembatan Siak V

D. Penanggulangan banjir/genangan
berdasarkan hasil studi titik banjir/genangan di Kota Pekanbaru terdapat 39 titik banjir/genangan, 12 titik di antaranya sudah ditangani. Pemerintah Kota Pekanbaru tetap berupaya untuk membebaskan kota dari banjir/genangan dengan melakukan perbaikan drainase, normalisasi sungai dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi terkait penanganan sesuai kewenangan. Disamping itu, juga dilakukan pembinaan kepada masyarakat dalam hal pembangunan kawasan agar sesuai dengan peruntukan tata ruang daerah.

E. Persampahan
Berdasarkan hasil studi dinas lingkungan hidup dan kebersihan di Kota Pekanbaru data timbunan sampah rumah tangga Kota Pekanbaru sebanyak 1.106 ton/hari, terangkut ke TPA 756,81 ton/hari (68,42 persen) yang terkelola 244,25 ton/hari (22,08 persen) dan tak terkelola 105,13 ton/hari (9,5 persen).

Dalam rangka pengelolaan waste to enegry, Pemerintah Kota Pekanbaru merencanakan kerjasama dengan sungan ent.co.ltd (Korea) dengan nilai investasi mencapai $12,7 juta untuk pengolahan sampah sebesar 800 ton/hari, yang memiliki potensi energi listrik 20 MW.

F. Instalasi jaringan pipa gas (citygas)
Program ini adalah bentuk terobosan pemko pekanbaru menuju smartcity melalui smart energy dan smart ekonomi. Pada tahun 2015, telah terpasang 3.713 sr, pada tahun 2017 sebanyak 3.270 SR, pada tahun 2020 meningkat menjadi 5.077 SR. Pada tahun 2024 ditargetkan sebanyak 20.000 SR sesuai target RPJMN 2020-2024.

G. Pembangunan bidang pendidikan. 
Dalam rangka memberi kenyamanan kepada peserta didik saat mengikuti proses belajar mengajar, Pemerintah Kota Pekanbaru telah melaksanakan  pembangunan unit sekolah baru, revitalisasi, dan rehabilitasi sedang/ berat gedung sekolah.
Di samping itu, fasilitas penunjang sarana pendidikan seperti: gedung perpustakaan sekolah, laboratorium, ruang praktek siswa, pembangunan taman, lapangan upacara, fasilitas parkir dan paving blok halaman sekolah, mebeuler dan sarana air bersih serta sanitasi sekolah  secara berangsur terus dibenahi dan disempurnakan.

Dalam rangka memberi kenyamanan bagi peserta didik saat mengikuti proses belajar mengajar, pemerintah kota pekanbaru telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

I. Pembangunan unit sekolah baru 
II. Revitalisasi gedung sekolah
III. Rehabilitasi sedang/berat 
Disamping itu, fasilitas penunjang proses belajar mengajar lainnya seperti gedung perpustakaan sekolah, laboratorium, ruang praktek siswa, pembangunan taman, lapangan upacara, fasilitas parkir dan paving blok halaman sekolah, mebeuler dan sarana air bersih serta sanitasi sekolah  secara berangsur terus disediakan.

H. Pembangunan bidang kesehatan. 
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pemerintah kota pekanbaru telah membangun berbagai fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit daerah (rsd) madani Type C, dan 21 unit pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Lima puskesmas di antaranya melayani pasien rawat inap. Disamping pembangunan fasilitas kesehatan, juga dilakukan pemenuhan peralatan kesehatan (alkes) dan melakukan pemberantasan penyakit menular melalui program promotif dan preventif.

Dalam rangka meningkatkan fasilitas kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas, kegiatan yang dilaksanakan pemerintah kota pekanbaru adalah sebagai berikut:
- Alokasi anggaran untuk urusan kesehatan akan terus ditingkatkan dan meningkatkan pemberantasan penyakit menular melalui program promotif dan preventif
- Rehabilitasi puskesmas
- Pembangunan lanjutan dan fungsionalisasi RSUD Type C
- Pengadaan alat kesehatan untuk seluruh puskesmas.

I. Dalam bidang pembangunan roh kota, yang juga berkaitan dengan pembangunan SDM Madani di Kota Pekanbaru juga gencar dilakukan aktivitas keagamaan dengan menghidupkan rumah ibadah, melaksanakan program maghrib mengaji, dan ASN Mengaji. 
Pemerintah Kota Pekanbaru juga melaksanakan program masjid paripurna yang telah di perdakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Terdapat sebanyak 99 Masjid paripurna yang diharapkan dapat menjadi menjadi ujung tombak pembinaan kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Perkembangan dan dinamika yang terjadi di Pekanbaru tidak terlepas dari perhatian pemerintah pusat, yang menilai bahwa Pekanbaru sangat cocok dan siap untuk implementasi berbagai pilot project atau proyek percontohan dalam mengatasi berbagai permasalahan perkotaan, pengembangan kebijakan dan kegiatan strategis nasional khususnya di bidang infrastruktur, pelayanan publik dan kebijakan lainnya.

Di antaranya: 
•  Pilot project Inovasi Daerah, dari Kementian Dalam Negeri
•  Pilot project Pengolaahan Air Limbah Domestik Skala Kota dengan sistem perpipaan, 
•  Pilot project Program KPBU, air bersih 
•  Pilot project Perencanaan Angkutan Umum Masal
•  Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata (Agrowisata) di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir. 
•  Destinasi Wisata Halal, 
•  Pembangunan Kawasan Industri Tenayan Eco Industrial Park (TEIP) 
•  Pilot Project Program BPNT ( pengganti Raskin), dan Program SLRT ( Sistem Layanan Rujukan Terpadu dalam Penanganan Penangggulangan Kemiskinan dan PMKS), dari Kementerian Sosial. 
•  Program Gerakan 100 Smartcity, 
•  Rule Model Mal Pelayanan Publik (MPP) 
•  Rule Model Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah / Masjid Paripurna dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW),
•  Rule Model Kartu Smart Madani.(adv)