Wisata Sejarah di Tepian Sungai Siak

Rumah Singgah Tuan Kadi Magnet bagi Wisatawan Berwisata


Dibaca: 3793 kali 
Selasa, 11 Januari 2022 - 14:57:25 WIB
Rumah Singgah Tuan Kadi Magnet bagi Wisatawan Berwisata Rumah Singgah Tuan Kadi Magnet bagi Wisatawan Berwisata.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Belum lengkap jika tidak berkunjung ke Rumah Singgah Raja Siak dan makan sedap di pelantaran Wan Coffee & Resto di tepian sungai Siak, Kota Pekanbaru. 

Dua tempat objek wisata itu akan disungguhkan situs sejarah Cagar Budaya di masa silam sembari menikmati hidangan khas Melayu di tepian sungai Siak.

Jika Anda seorang traveling sejati yang ingin menggabungkan konsep wisata sejarah dan sekaligus menyantap kuliner di bawah jembatan Siak III dengan ditemani matahari terbenam. Nah, tunggu apalagi? 

Disinilah tempatnya. Ada empat jembatan membentang sungai Siak di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Kemegahan keempat jembatan ini menjadi objek bagi wisatawan yang bertandang ke Kota Pekanbaru.

Terutama di bawah Jembatan Siak III bernama Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah, membentang sepanjang 1.196 meter, ini menjadi magnet bagi wisatawan berwisata Situs Cagar Budaya, Rumah Tuan Kadi.

Selain pesta kuliner khas melayu dan makanan kekinian di bawah bayang-bayang matahari terbenam sambil menikmati keindahan ribuan ikan-ikan liar di alam bebas Sungai Siak.

Selfie? Inilah sudut pandang menarik bagi Anda dengan ditemani temaran lampu-lampu hias di antara hamparan sungai Siak yang terkenal terdalam di Indonesia ini.

Destinasi ini berada di sepanjang Jalan Perdagangan, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru. 

Wisata Sejarah Rumah Tuan Kadi
Objek wisata ini sangat menarik untuk dikunjungi. Kita akan dibawa bernostaligia oleh pemandu dari Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru, saat mengunjungi Rumah Singgah Tuan Kadi. 

"Rumah singgah tuan Kadi ini juga sudah ditetapkan sebagai Situs peninggalan bersejarah oleh Balai Pelestraian Cagar Budaya," terang Andre kepada Hariantime.com.

Rumah ini merupakan rumah adat tradisional Melayu berbentuk panggung dan berdinding papan yang masih tersisa dan bertahan di kota Pekanbaru.
Rumah beratap limas ini merupakan rumah singgah bagi Sultan Siak Sri Indrapura apabila beliau berkunjung ke Senapelan (Pekanbaru).

"Rumah Singgah Tuan Kadi ini adalah situs Cagar Budaya, yang dahulu sebagai tempat persinggahan Raja Siak Sri Indrapura ke-12, Sultan Syarif Qasim II, saat mengunjungi Kota Pekanbaru atau dahulu disebut Senapelan," kata Andre, pemandu dari Dinas Pariwisata Pekanbaru kepada Hariantime.com.

Seperti dijelaskan oleh Andre, saat Sultan Syarif Qasim II turun dari Kapal Kato (Jenis Kapal Uap bermuatan 6-8 orang), beristirahat setelah melewati perjalanan melelahkan dari Kota Siak ke Pekanbaru, yang tempuh mencapai 9-10 jam (dahulu), sekarang 3 jam menaiki kapal speed.
"Dari Rumah Kadi inilah, Sultan Siak menyusuri perjalanan ke hulu di wilayah Tapung dan hilir ke Istana Siak Sri Indrapura," jelas Andre. 

Semasa kerajaan, H Zakaria bin H Abdul Muthalib dipercaya sebagai Ketua Kerapatan Syariah Kerajaan Siak Sri Indrapura bergelar Kadi. Beliau bertugas mendampingi Sultan Siak sebagai “Tolan Masyarakat Terakah Pusaka Hhukum Allah” seperti yang tertuang dalam Bab Al Qawa'id (Kitab Segala Pegangan), sebuah pranata hukum Kerajaan Siak Sri lndrapura semasa itu.

Rumah Tuan Kadi ini dibangun sekitar tahun 1895 oleh H Nurdin Putih, seorang saudagar terkenal di Senapelan. Tuan Kadi H Zakaria wafat di Siak dan dimakamkan di dalam kawasan Makam Koto Tinggi, Kampung Dalam Siak Sri Indrapura.

Lokasi objek wisata sejarah ini sering diadakan acara atau festival oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, setiap akhir pekan di malam hari, dengan serangkaian alunan musik dan lagu-lagu tradisional Melayu. 

Yang hobi dengan berbalas pantun, puisi, sajak ataupun berdendang (bernyanyi) sambil berjoget, tidak ada salahnya mengunjungi objek wisata sejarah ini.

Wisata Kuliner Wan Coffee
Setelah Anda lelah menyusuri Sungai Siak, di bawah Jembatan Siak III ini, tentunya menu minuman segar dan santapan makanan khas Melayu sudah terhidang di salah satu tempat yang unik, yakni Wan Coffee & Resto.

Parkiran yang luas dan tempat Cafe yang bersahaja, menjadikan tempat ini sebagai lokasi favorit untuk dikunjungi rombongan wisatawan yang berjumlah hingga ratusan orang.

Wan Coffee & Resto ini berada di Jalan Perdagangan, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru.

Kedai semi cafe ini, dikenal memiliki konsep unik menawarkan pemandangan Jembatan Siak III dan IV serta melihat potensi ikan-ikan khas Riau yaitu ikan juara atau ikan juaro, dan ikan baung yang masih hidup dan beranak-pinak di alam liar, sungai Siak.

Sambil menyantap hidangan istimewa itu, Anda bisa memandangi jembatan dan air sungai Siak yang berbinar menghiasi hamparan matahari di sore hari. Sementara di malam hari, temaram lampu-lampu hias menambah keharmonisan senandung musik dan lagu setiap malam Sabtu dan Minggu. 

"Datang ke Wan Coffee saat malam hari ya? Semakin malam biasanya semakin ramai. Banyak pengunjung yang datang untuk nongkrong bareng teman, keluarga atau sekadar foto-foto," kata Uyun, salah seorang penyaji di Wan Coffee dan Resto ini kepada Hariantime.com. 

Selain harga yang terjangkau, berbagai gerai makanan dan minuman khas Melayu dan Jawa, hingga modern tersedia di sini. Tinggal pesan saja mana yang paling cocok dengan selera Kamu. 
Tidak hanya menawarkan tempat asyik untuk menghabiskan waktu malam untuk makan dan minum di tepi sungai Siak ini, namun wisatawan pun bakalan menyaksikan ribuan ikan-ikan Juaro dan ikan Baung yang menunggu makanan dari pengunjung. 

"Pengunjung bisa menebarkan pakan ikan ke sungai siak ini. Ribuan ikan-ikan itu akan siap menyambarnya," kata Uyun.
Nah, Anda akan terlena dan berdecak kagum melihat ribuan ikan-ikan ini saling menyantap makanan.(*)

Penulis: Doris Mahmud Yahya