Jakarta, Hariantimes.com - Pengguna internet di Indonesia saat ini lebih dari 200 juta penduduk.
Jika mengacu pada survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun 2019-2020, penetrasi pengguna internet di Indonesia didominasi oleh kelompok usia 15 hingga 19 tahun yakni sebesar 91 persen. Kemudian disusul oleh kelompok usia 20 hingga 24 tahun sebesar 88,5 persen.
Hal itu diutarakan Ketua Umum SMSI Pusat Firdaus saat rapat terbatas bersama tokoh muda nasional Yudhistira Bamsoet di Kantor SMSI Pusat, Jalan Veteran Nomor 2, Selasa (14/12/2021).
Hadir pada rapat terbatas ini antara lain Dewan Penasehat SMSI Pusat Ervik Arisusanto Wakil Bendahara Gusti Rachmat, Departemen MCC dr Nishal, Sekretaris SMSI DKI Pahala Simanjuntak, Wakil Bendahara Aji dan tokoh Milenial Indonesia Yudistira Soesatyo.
Adapun materi diskusi dalam rapat terkait rencana pembentukan Milenial Cyber Media (MCM) dan penerbitan Token Crypto dengan nama Cripto Cyber Neteork (CYN).
Dibentuknya MSM dan CYN, sebagai antisipasi perkembangan teknologi digital dan sekaligus sebagai lompatan untuk menjembatani milenial tempuh waktu 30 - 50 tahun akan datang.
Token CYN saat ini masuk dalam program quartal 4 tahun 2021, yaitu menyiapkan untuk listing di exchange crypto. Dan direkomendasikan pada rakernas 7-8 kemarin, dan akan di luncurkan pada HUT SMSI ke 5 pada 7 Maret 2022.
Pada kesempatan peluncuran tersebut, seluruh anggota dan pengurus SMSI serta anggota MCM akan mendapat token CYN dengan jumlah 200 juta hingga 500 juta. Nilai tersebut, tidak termasuk partner luar negeri.
Token CYN bekerja di jaringan blockchain tron dengan TRC20. Block chain tron dimiliki oleh justin sun.
Menurut Firdaus, potensi ini pada akhirnya SMSI Pusat berinisiatif membentuk Milenial Cyber Media untuk mengedukasi generasi milenial dan generasi Z.
“Kita akan mengedukasi kelompok milenial dan gen Z yang didalamnya ada ketua-ketua OSIS dan kelompok muda lainnya terkait disiplin verifikasi terhadap sesuatu informasi yang berkembang di media dan media sosial,” sebut Firdaus sembari mengajak seluruh anggota dan pengurus SMSI mampu bertahan menghadapi masa Pandemi Covid-19.
"Di tengah masa sulit ini walaupun negara tidak hadir di tengah SMSI, kita tidak boleh kecewa. Kita tetap harus mampu menjaga kondusifitas dan bahu membahu dengan masyarakat dan polri menjaga kondusivitas negeri," pesan Firdaus seraya berharap, jangan ada niat apalagi keinginan untuk mengibarkan bendera putih. Jika SMSI mengibarkan bendera putih, akan berpengaruh pada kepercayaan publik terhadap negara.
Dalam kesempatan itu, Yudhistira Bamsoet menyatakan, media siber saat ini adalah pintu masuk bagi kelompok milenial dan Gen Z mencari informasi tertentu.
“Karena media siber selalu disiplin melakukan verifikasi terhadap informasi tertentu, maka kita meyakini saat ini dan beberapa tahun yang akan datang media siber masih menjadi gerbang utama untuk mencari informasi,” ujar Yudhistira Bamsoet.
Menurut Yudhistira, generasi milenial dan Gen Z memperoleh informasi adalah melalui media sosial. Tapi, informasi yang berasal dari media sosial jika tidak disaring akan berbahaya bagi pengguna itu sendiri.
“Karena sifat media sosial yang tidak disiplin verifikasi, maka informasi yang berkembang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga kita meyakini bahwa media siber adalah pintu masuk bagi informasi yang terverifikasi dan kami siap membantu dan bekerjasama dengan SMSI Pusat,” ujar Yudhistira.(*)