10 Tahun Memimpin Kota Pekanbaru, Firdaus-Ayat Cahyadi Wujudkan Konsep Smart City


Dibaca: 1149 kali 
Senin, 28 Juni 2021 - 15:50:00 WIB
10 Tahun Memimpin Kota Pekanbaru, Firdaus-Ayat Cahyadi Wujudkan Konsep Smart City Walikota DR H Firdaus ST MT bersama Wakil Walikota Ayat Cahyadi SSi pada acara perayaan hari jadi Kota Pekanbaru ke-237.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Di usia yang sudah sangat matang ini, Kota Pekanbaru di bawah pemimpin yang visioner mengalami perkembangan yang signifikan. Terutama pembangunan infrastruktur. Ditambah Program Masjid Paripurna juga menjadi percontohan.

Bahkan, pencapaian paling tinggi selama duet kepemimpinan Firdaus-Ayat yakni menjadikan pembangunan Perkantoran Tenayan Raya, serta pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT) sebagai ikon kota. Meskipun progres KIT belum nampak actionnya.

Sejak dua tahun terakhir pusat perkantoran Wali Kota sudah pindah ke Perkantoran Tenayan. Megah.

Di samping keberhasilan membangun infrastruktur, di usia Kota Pekanbaru ke-237 ini juga masih punya PR, yang belum tuntas. 

Seperti halnya masalah banjir meski sudah ada masterplannya dan tidak bisa dibiarkan begitu saja, lalu  persoalan sampah yang juga menjadi keluhan utama masyarakat, sampai saat ini. Termasuk halnya pencapaian PAD yang belum memaksimalkan semua potensi.

Mengingat periodesasi wako dan wawako berakhir tahun depan diharapkan siapapun duet Walikota dan Wakil dapat melanjutkan pembangunan dan PR yang belum selesai untuk diprioritaskan.

Bahkan, Walikota  tidak menampik dirinya masih punya banyak PR untuk menggesa pembangunan kota. Ia menilai perlu upaya strategis untuk tetap melanjutkan program pembangunan di tengah gempuran pandemi Covid-19.

Apalagi pandemi sudah berlangsung selama satu tahun lebih. Kondisi ini menyebabkan krisis ekonomi dan kesehatan. Untuk itu, masyarakat diajak untuk ikut bangkit sehingga bisa keluar dari dua krisis tersebut.

“Kita jadikan hari jadi tahun ini sebagai semangat agar bisa keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi yang melanda,” ujar Firdaus sembari mengaku sudah punya strategi agar Kota Pekanbaru agar bisa keluar dari krisis ekonomi. Satu caranya dengan melakukan penguatan ekonomi kerakyatan dengan memperkuat ekonomi rumah tangga.

“Kita juga bersinergi dengan pemerintah pusat dalam memperkuat ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Firdaus berharap PR besar yang belum terselesaikan harus tuntas pada tahun ini. Dan berharap tahun ini menjadi tahun keemasan di penghujung karir politiknya.

Berbekal gagasan dan ide yang telah mengkristal menjadi sesuai visi dan misi, Firdaus-Ayat Cahyadi berharap memikat hati masyarakat kota Pekanbaru tahun Periode 2012-2017 dan dilantik pada tanggal 26 Januari 2012.

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, Walikota dan Wakil Walikota melakukan lima strategi yang disebut dengan Panca Cita. 

Keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan maanfaatnya oleh masyarakat pada Periode ke-2 kepemimpinan Firdaus-Ayat di bidang Pembangunan Manusia tergambar pada Sektor Pendidikan, Kesehatan, Keagamaan dan Kependudukan. 

Untuk bidang Pembangunan Infrastruktur tergambar pada Sektor Transportasi, Kelistrikan dan Gas, Air Bersih dan Sanitasi, serta Sarapan dan Prasarana Pemukiman. Untuk bidang Ekonomi tergambar pada Sektor Ekonomi Makro, Investasi, Perdagangan, Industri dan Pariwisata. Capaian di bidang Pemerintahan tergambar pada Sektor Infrastruktur Pemerintahan, Pajak dan Retribusi, Kepegawaian dan Administrasi Wilayah.

Selama Kepemimpinan Walikota DR H Firdaus ST MT bersama Wakil Walikota Ayat Cahyadi SSi, sudah banyak prestasi yg mereka raih, hal ini ditandai dengan banyaknya penghargaan atas kerja mereka bersama masyarakat dalam membangun Kota Pekanbaru Metropolitan yang Madani.

Dengan terus meningkatnya pembangunan dan Investasi di segala sektor yang ada di Kota Pekanbaru adalah bukti nyata bahwa pemikiran dan kebijakan selama 1 Dekade Kepemimpinan Firdaus-Ayat mampu dan berharap memberikan peluang dan harapan rasa aman, nyaman dan mudah bagi seluruh pelaku usaha untuk beraktifitas di Kota Pekanbaru, sekaligus bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pekanbaru yang Madani. 

Kota Pekanbaru merupakan kota masa depan indonesia dapat dilihat dari perkembangan pembangunan serta berbagai proyek strategis yang melintasi Kota Pekanbaru ,Riau, sehingga menjadi fokus dari kepemimpinan Firdaus-Ayat Cahyadi untuk mewujudkannya di akhir masa jabatan.

Walikota mengatakan, Pekanbaru punya peran ke depan menjadi pusat kota pulau Sumatera. Karena semua insfrastruktur melewati Kota Pekanbaru seperti jalan tol Sumatera dari Lampung ke Aceh, melintasi Pekanbaru. termasuk jalan tol Pekanbaru-Padang.

“Begitu juga dengan rencana pembangunan kereta api Sumatera juga melintasi Pekanbaru, instalasi listrik Sumatera juga melintasi Pekanbaru. Sehingga semua insfrastruktur utama di pulau Sumatera melintasi Pekanbaru, maka Pekanbaru akan menjadi pintu gerbang untuk indonesia wilayah barat menuju kawasan asia,” ungkap Firdaus.

Seiring dengan perencanaan pembangunan Indonesia yang akan menjadi negara adidaya pada tahun 2045, maka hal tersebut juga harus dibarengi dengan pembangunan di Kota Pekanbaru karena letaknya yang berdekatan dengan negara luar.

Pemberdayaan masyarakat

Dengan berbekal gagasan dan ide yang telah mengkristal menjadi sebuah visi, Firdaus-Ayat Cahyadi berhasil memikat hati masyarakat dan menjadi pelayan utama masyarakat Kota Pekanbaru tahun periode 2012-2017 dan dilantik pada tanggal 26 Januari 2012 atas nama Menteri Dalam Negeri oleh Gubernur Riau Rusli Zainal.

Adapun visi dan misi yang diusung adalah “Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani” yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012. 

Tahun-tahun pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan sensing atau membuat potret kota Pekanbaru secara menyeluruh dalam semua aspek.

Ketika itu, didapatkanlah Potret Kota Pekanbaru tahun 2012 yang dikelompokkan dalam 5 aspek yaitu Sosial Masyarakat, Ekonomi, Lingkungan, Agama dan Budaya serta Pemerintahan

Ada 3 modal pembangunan yang dimiliki Kota Pekanbaru, yaitu:

1. Penduduk

Dengan jumlah penduduk 1,136,557 jiwa di malam hari dan 1,4 juta jiwa pada siang hari, pertumbuhan penduduk Kota Pekanbaru sebesar  4,5% pertahun dengan komposisi penduduk yang heterogen, multi etnik dan multi agama. 

2. Luas Wilayah

Kota Pekanbaru memiliki luas wilayah 632,26 km2 yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 83 Kelurahan. Luas tersebut  setara dengan luas negara Singapura dan luas wilayah daratan DKI Jakarta. 

3. Letak Strategis

Kota pekanbaru berada di tengah-tengah Provinsi Riau dan Pulau Sumatra serta berdekatan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Hal ini menjadikan Kota Pekanbaru sebagai simpul lalu lintas dan jalur perdagangan baik domestik maupun macanegara melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Untuk mewujudkan visi dan tujuan pembangunan tersebut, Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru melakukan lima strategi yang disebut dengan PANCA CITA yaitu:

1. Penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata.

2. Penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi

3. Pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup,  dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan

4. Pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan.

Tahap awal untuk mencapai masyarakat madani dilakukan dengan perubahan cara berpikir dan berperilaku melalui revolusi mental, membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan berkualitas”. 

Masyarakat yang berkualitas adalah masyarakat dengan indikator sehat jasmani dan rohani, cerdas, berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi, berdaya saing serta cinta kepada budaya dan bangsa.

Melalui program pemberdayaan masyarakat, Firdaus dan Ayat Cahyadi telah berhasil mengimplementasikan berbagai program pembangunan berbasis wilayah dengan mengikutsertakan masyarakat tempatan. 

Program ini merupakan inovasi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah melalui program Masjid Paripurna.

Selama 5 tahun memimpin Kota Pekanbaru, banyak keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru. 

Mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan dengan masyarakat yang sejahtera terukur dengan Index Pembangunan Manusia atau IPM yang tertinggi di Provinsi Riau, serta menjadikan Kota Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia.

Atas bukti keberhasilan yang telah dicapai semasa kepemimpinan Firdaus dan Ayat Cahyadi tersebut, masyarakat Kota Pekanbaru kembali mempercayakan Firdaus dan Ayat Cahyadi untuk memimpin Kota Pekanbaru 5 tahun kedepan, setelah memenangkan Pilkada Kota Pekanbaru tahun 2017 dan dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk periode ke-2

Pada periode kedua ini, Firdaus dan Ayat Cahyadi fokus pada perencanaan program-program pembangunan yang telah ditetapkan sebagai tuas penggerak prioritas pembangunan. Sehingga dalam pelaksanaannya, dapat berjalan lancar.

Maka ditetapkan 5 misi pembangunan jangka menengah Kota Pekanbaru tahun 2017 - 2022, yaitu:

1. Meningkatkan sumber daya manusia yang bertaqwa, mandiri, tangguh dan berdaya saing tinggi.

2. Mewujudkan pembangunan masyarakat Madani dalam lingkup masyarakat berbudaya Melayu.

3. Mewujudkan tata kelola kota cerdas dan penyediaan infrastruktur yang baik.

4. Mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan ekonomi padat modal dengan sektor unggulan yaitu jasa, perdagangan dan industri.

5. Mewujudkan lingkungan perkotaan yang layak huni atau Liveable City dan ramah lingkungan atau Green City.

Bahkan pemerintah melayani seluruh lapisan masyarakat dengan pelayanan yang lebih dekat,  cepat, tepat, murah dan lebih baik. 

Pekanbaru Smart City Madani adalah visi yang digagas oleh Walikota dan Wakil Walikota, Firdaus-Ayat.

Pemerintah Kota Pekanbaru menerapkan 6 pilar sebagai indikator untuk mewujudkan konsep Smart City, yaitu Smart Government, Smart People, Smart Environtment, Smart Economy, Smart Mobility dan Smart Living.

Untuk meningkatkan iklim investasi baik nasional maupun internasional,  Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan inovasi dalam hal pelayanan publik yaitu membangun Mal Pelayanan Publik (MPP). Dengan menggabungkan berbagai jenis pelayanan yang terintegrasi, pada tahun 2020 terdapat 103 layanan instansi atau lembaga dan 88 layanan baik perizinan maupun non perizinan. Penyederhanaan prosedur untuk memudahkan masyarakat dalam mendapat berbagai jenis pelayanan yang lengkap dan terbaik, menjadikan MPP Pekanbaru sebagai role model MPP Nasional dan selama 3 tahun berturut-turut mendapat predikat MPP dengan pelayanan prima. MPP Pekanbaru diresmikan pada tanggal 06 Maret 2019 oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Bapak Syafrudin MSi.

Pada tanggal 11 Maret 2020, pelayanan di MPP Kota Pekanbaru semakin diperluas dengan hadirnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru yang diresmikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo.

Terdapat 22 jenis layanan yang disediakan oleh Disdukcapil Kota Pekanbaru. Pada tahun 2021, Disdukcapil Kota Pekanbaru berhasil mendapat predikat pelayanan prima dengan nilai A dari KemenpanRB serta menghantarkan Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT meraih penghargaan sebagai pembina pelayanan terbaik tingkat nasional.

Transformasi yang dilakukan melalui revolusi mental dalam pembangunan Sumber Daya Manusia hingga saat ini (2021) telah memperlihatkan hasil. Terlihat pada cara berpikir masyarakat Kota Pekanbaru yang semakin modern, maju dan berperadaban ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekanbaru.

IPM Kota Pekanbaru dalam 9 tahun terakhir selalu meningkat di tiap tahunnya dan selalu tertinggi di Propinsi Riau. Tahun 2020 IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32 dengan rincian:

• Pengeluaran perkapita sebesar 14,43 juta pertahun

• Usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun

• Rata-rata lama sekolah selama 11,68 tahun

Sebagai perbandingan IPM Propinsi Riau sebesar 72,71, IPM DKI Jakarta 80,77, IPM Nasional 71,94, IPM Malaysia 80,04 dan IPM Singapura sebesar 93,50”.

Fakta lain yang menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan daya saing masyarakat Kota Pekanbaru dapat dilihat dari banyaknya pelaku usaha kecil dan menengah dari kelompok usia muda. 

Usaha-usaha ini pada umumnya berupa industri kreatif yang bertumpu pada inovasi dan kreatifitas. Hal ini semakin mengukuhkan Kota Pekanbaru sebagai kota dunia usaha atau kota entrepreneur dengan sumber daya manusia yang cerdas, profesional dan tangguh. 

Kondisi ini semakin mendekatkan kita kepada tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada periode ke-2 kepemimpinan Firdaus'Ayat di bidang Pembangunan Manusia tergambar pada Sektor Pendidikan, Kesehatan, keagamaan dan kependudukan.

Sementara untuk keberhasilan yang telah dicapai pada bidang Pembangunan Infrastruktur tergambar pada Sektor Transportasi, Kelistrikan dan Gas, Air Bersih dan Sanitasi serta Sarana dan Prasarana Pemukiman.

Sedangkan untuk keberhasilan yang telah dicapai pada bidang Ekonomi tergambar pada Sektor Ekonomi Makro, Investasi, Perdagangan, Industri dan Pariwisata

Adapun keberhasilan yang telah dicapai pada bidang Pemerintahan tergambar pada Sektor Infrastruktur Pemerintahan, Pajak dan Retribusi, Kepegawaian dan Administrasi Wilayah.

Selama kepemimpinan Walikota DR H Firdaus ST MT bersama Wakil Walikota Ayat Cahyadi SSi, sudah banyak prestasi yang mereka raih. 

Hal ini ditandai dengan banyaknya penghargaan atas kerja keras mereka bersama masyarakat dalam membangun Kota Pekanbaru menjadi kota metropolitan yang madani.

Selama satu dekade kepemimpinan Walikota DR H Firdaus ST MT bersama Wakil Walikota H Ayat Cahyadi SSi, perkembangan Kota Pekanbaru semakin bertambah pesat. 

Pada mulanya kota yang bertatus sebagai Kota Besar ini kini telah menjelma menjadi  Kota Metropolitan yang Smart. Kota Pekanbaru menempati urutan pertama untuk peredaran uang terbesar di luar Pulau Jawa dan telah mengantarkan Pekanbaru sebagai kota tujuan Investasi terbaik di Indonesia.

Di masa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat telah terbangun berbagai infrastruktur. Di antaranya 1.506 kilometer Jalan Aspal, Jalan TOL Pekanbaru-Dumai, Jalan Lingkar Outer Ring Road, Fly Over, Jembatan Siak 4, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pekanbaru.

Di masa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat telah tumbuh dan berkembang pembangunan di sektor properti. Seperti perumahan yang terjangkau oleh masyarakat serta rumah layak huni yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu. 

Berdiri pula pusat perbelanjaan yang megah dan modern. Jumlah hotel yang semula berjumlah 36 unit pada tahun 2012 kini bertambah menjadi 146 unit di tahun 2020 serta pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang nantinya akan menjadi pusat kegiatan Industri strategis di Kota Pekanbaru dengan kemampuan menyerap sebanyak 5.000 tenaga kerja.

Di masa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, telah berdiri kawasan pusat perkantoran pemerintah  yang megah di Tenayan Raya. 

Mewujudkan Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan layanan terlengkap di Indonesia untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan maupun non perizinan, termasuk pengurusan identitas kependudukan baik secara manual maupun online yang telah menjadi role model pelayanan secara Nasional.

Di masa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, sangat peduli terhadap kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Hal ini ditandai dengan berdirinya Rumah Sakit Madani yang merupakan milik Pemerintah Kota Pekanbaru dimana belum pernah ada sebelumnya. 

Selain itu berdiri pula berbagai Rumah Sakit milik swasta serta peningkatan jumlah klinik dan Puskesmas yang sebagian diantaranya naik status menjadi Puskesmas Rawat Inap.

Dimasa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, sektor Pendidikan menjadi perhatian utama bagi mereka, hal ini ditandai dengan pembangunan SMP Madani milik Pemerintah Kota Pekanbaru serta bertambahnya jumlah fasilitas pendidikan baik milik pemerintah maupun swasta, yaitu 4 unit TK Negeri, 94 unit TK Swasta, 9 unit SD Negeri, 48 unit SD Swasta, 8 unit SMP Negeri, 51 unit SMP Swasta, 4 unit SMA Negeri, 6 unit SMA Swasta, 3 unit SMK Negeri, 15 unit SMK Swasta serta sejumlah Perguruan Tinggi.

Di masa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, terwujudnya pembinaan 99 Masjid sebagai Masjid Paripurna di berbagai tingkatan, adanya insentif untuk para guru MDTA, adanya insentif untuk para Imam Masjid, serta adanya insentif untuk para Ketua RW maupun Ketua RT

Dimasa 1 Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, PAD dan APBD Kota Pekanbaru berada pada grafik naik secara siginfikan.

Di masa 1 dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, jumlah nilai investasi yang masuk ke Kota Pekanbaru meningkat pesat setiap tahunnya hingga mencapai 5,191 Triliun (PMA+PMDN) sesudah MPP dan 4,561 Triliun (PMA+PMDN) disaat Pandemi Covid-19  di tahun 2020.

Di masa 1 Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, Kota Pekanbaru meraih 71 pretasi dan penghargaan, di antaranya Penghargaan Innovative Government Award, Anugerah Meritokrasi dan Penghargaan Pelayanan Prima.

Demikian pula dengan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru yang juga meraih prestasi dan penghargaan yang sangat membanggakan. Di antaranya Penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha dan Penghargaan Pembina Pelayanan Terbaik Tingkat Nasional kepada Walikota Pekanbaru DR H Firdaus, ST MT dan Penghargaan Satya Lencana Pembangunan berupa Pin Emas Hari Koperasi Nasional dan Penghargaan PAUD terhadap pengembangan pendidikan anak usia dini kepada Wakil Walikota H Ayat Cahyadi SSi.

Pesatnya pembangunan dan ivestasi di segala sektor yang dipersembahkan untuk Kota Pekanbaru adalah bukti nyata bahwa pemikiran dan kebijakan selama 1 Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat mampu dan berhasil memberikan peluang dan harapan, rasa aman, nyaman dan mudah bagi seluruh pelaku usaha untuk beraktifitas di Kota Pekanbaru sekaligus bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Kota Pekanbaru yang Madani.(advertorial)