Inhil, Hariantimes.com - Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kementerian Sosial RI Anie Sulistyaningsih mengunjungi Suku Anak Dalam (SAD) yang bermukim di Dusun Sukajadi, Kelurahan Selensen, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Kamis (24/06/2021).
Kunjungan Direktur Pemberdayaan KAT ini untuk memastikan kondisi SAD yang hidup nomaden (berpindah-pindah) mencari penghidupan di dalam hutan.
Turut serta dalam kunjungan itu pejabat dari Dinas Sosial Provinsi Riau, Kepala Dinas Sosial Inhil HM Arifin, Camat dan unsur Forkopicam Kemuning serta Tim Nasi Uduk Disdukcapil difasilitasi Oleh Lembaga Kesejahtraan Sosial (LKS) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pihak perusahaan di daerah Selensen.
Dalam sambutannya, Camat Kemuning Marzuki menyampaikan, kehidupan Suku Anak Dalam selama ini sangat memprihatinkan. Karena hidup di hutan tanpa tempat tinggal.
"Kami berharap dengan kedatangan Direktur Pemberdayaan KAT ini nantinya bisa membantu saudara-saudara kita ini agar mereka bisa hidup layak, memiliki tempat tinggal dan mudah dipantau," jelas Marzuki.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Inhil HM Arifin menjelaskan, Suku Anak Dalam selama ini tinggal di hutan dan hidup berpindah-pindah. Sehingga sangat sulit untuk dilakukan pemantauan dan pembinaan.
"Mudah mudah tahun ini terealisasi bantuannya. Ibu Anie sudah menjanjikan akan memberikan bantuan berupa tempat tinggal. Hendaknya nanti ketika sudah jadi rumahnya, harus tinggal menetap di rumah itu, supaya kita bisa memantau keberadaan dan melakukan pembinaan dan bahkan mudah disalurkan kalau ada bantuan," sebut Arifin.
Dikesempatan yang sama, Direktur Pemberdayaan KAT Anie Sulistyaningsih menjelaskan, dalam kegiatan ini ada beberapa program yg diutamakan. Pertama; sistem skema pemberdayaan yaitu lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat. Kedua; rumah. Rumah adalah sebagai instrument sarana agar mereka bisa mengembangkan diri serta hidup layak. Dan ketiga; yaitu produk membuat produksi yang menghasilkan.
"Kita ingin di setiap lokasi ada produk unggulan dari masyarakat. Sehingga nanti bisa menghasilkan. Dan kalau perlu, nanti dibuat pelatihan-pelatihan," jelas Anie seraya juga menyampaikan, warga agar serius dalam hal ini.
"Saya berharap bapak/ibu serius. Kalau tidak serius, bisa dibatalkan bantuan ini. Apalagi tidak mencapai target dari 27 Kepala Keluarga (KK) yang hadir hanya 8 KK. Sekurang-kurangnya 50+1 persen yang hadir. Jadi tolong keseriusannya. Karena pertanggungjawaban kegiatan ini sangat besar. Dan usahakan warga atau kepala keluarga yang terdaftar dalam list penerimaan bantuan hadir semua dalam pertemuan berikutnya. Sehingga bisa dibentuk Ketua kelompok. Setelah itu ketua kelompok membuat rekening atas nama Kelompok Adat Terpencil Suku Anak dalam. Mudah-mudahan bulan Juli 2021 bisa dimulai pembangunan 27 unit rumah," jelas Anie.
Diakhir acara kunjungan tersebut, juga dilakukan penyaluran sembako kepada Suku Anak Dalam. Dan mereka yang belum memiliki KTP Team LKS memobilisasi warga Suku anak Dalam tersebut menggunakan 2 unit mobil milik salah satu perusahaan ke Kantor Lurah Selensen untuk dilakukan pendataan dan Perekaman KTP elektronik oleh Disdukcapil Inhil.(*)
Penulis: M Rafik