Dosen Fahutan Unilak Olah Limbah Kulit Buah Jadi Produk Handsanitizer dan Desinfektan


Dibaca: 1665 kali 
Selasa, 08 Juni 2021 - 13:26:31 WIB
Dosen Fahutan Unilak Olah Limbah Kulit Buah Jadi Produk Handsanitizer dan Desinfektan Dosen Fahutan Unilak Olah Limbah Kulit Buah Jadi Produk Handsanitizer dan Desinfektan.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning (Fahutan Unilak) mengolah limbah kulit buah menjadi produk handsanitizer dan desinfektan.

Produk eco enzyme ini tidak hanya bisa digunakan untuk hand sanitizer dan desinfektan, namun juga bisa digunakan untuk berbagai manfaat. Di antaranya untuk mencuci perabotan rumah tangga, pembersih WC, pembersih lantai, pengganti detergen atau sabun dan obat penyembuh luka.

Tim PKM Fahutan Unilak diketuai Dr Rina Novia Yanti mengatakan, sampah organik khususnya kulit buah-buahan yang selama ini dibuang begitu saja, bisa diolah menjadi produk eco enzyme.

"Jadi sangat bernilai ekonomis bila diolah dengan benar." ujar Rina melalui keterangan resmi, Selasa (08/06/2021).

Proses pembuatan Eco Enzyme, ulas Rina, sangat mudah. Asal dibuat dengan telaten dan butuh kesabaran. Karena eco enzym baru bisa dipanen setelah 3 bulan penyimpanan.

"Dalam proses pembuatannya, membutuhkan bahan-bahan yang tidak terpakai lagi. Bahan tersebut antara lain 10 liter air, bahan organik 1.800 gram (kulit nanas, apel, pir, papaya, jeruk, pisang, daun kelor, sawi/pakcoy).dan gula merah 600 gram. Semua bahan yang telah disebutkan dicampur dalam suatu wadah kedap udara dan difermentasi selama 3 bulan.Tujuannya adalah untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas. Produk eco enzyme murni, kalau mau dipakai untuk berbagai keperluan tinggal ditambahkan air. Untuk hand sanitizer 1 banding 3 yaitu 1 bag eco enzyme ditambah 3 bagian air bersih," beber Rina.

Dijelaskan Rina, beberapa manfaat Eco Enzyme antara lain bisa membantu mengurangi limbah atau sampah organik basah sehingga zero waste, membantu menyadarkan masyarakat pentingnya penggunaan pembersih rumah tangga termasuk disinfektan yang ramah lingkungan.

"Saat kegiatan kami juga membawa contoh Eco Enzym, peserta dapat melihat dan merasakan dari Eco Enzym ini, ujarnya. 

Dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) itu, seluruh peserta sangat antusias untuk belajar seperti yang diceritakan oleh salah peserta yaitu Wilda Oktavia, menurutnya kegiatan dari dosen Fahutan ini bermanfaat dan membantu. 

"Saya juga baru tau sampah kulit buah ternyata bisa dibuat handsanitizer, pembersih lantai dab lainya, tentunya ini berguna," tandasnya.(*)