Tekan Penyebaran Covid-19, Pemko Pekanbaru Kerahkan Lima Unit Mobil Vaksin Keliling


Dibaca: 1381 kali 
Senin, 31 Mei 2021 - 13:26:32 WIB
Tekan Penyebaran Covid-19, Pemko Pekanbaru Kerahkan Lima Unit Mobil Vaksin Keliling Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT meluncurkan bus vaksinasi covid-19 keliling di Halaman Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Kamis (27/05/2021).

Pekanbaru, Hariantimes.com - Setelah mendapat 50.000 dosis dari pemerintah pusat, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru gencar melaksanakan vaksinasi massal.

Vaksinasi massal ini tetap mengutamakan warga lanjut usia (lansia). 

"Vaksinasi ini kami utamakan bagi warga Pekanbaru, terutama lansia. Bagi warga yang tinggal di perbatasan Pekanbaru (hinterland), kami akan mengeluarkan kebijakan untuk melayani mereka," ungkap Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT usai rapat tindak lanjut arahan presiden dan gubernur Riau dalam rangka percepatan vaksinasi massal di Ruang Rapat Multimedia Mal Pelayanan Publik (MPP), Sabtu (22/05/2021).

Walikota mengatakan, 650.000 orang ditargetkan divaksin hingga Desember 2021 nanti. Jadi, 100.000 orang ditargetkan divaksin per bulan. 

Sebelumnya, sebut Walikota, vaksinasi massal digelar pada 19 hinggq 21 Mei 2021. Awalnya, vaksinasi massal ditargetkan bagi 10.800 orang. Ternyata, vaksinasi massal ini melebihi target. Warga yang divaksin mencapai 13.600 orang. 

"Hari ini awal dari vaksinasi 50.000 dosis. Sebanyak 5.500 sedang menjalani vaksinasi massal digelar di Hotel Novotel dan Hotel Furaya. Besok, vaksinasi massal digelar di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani) dan Hotel Furaya. Target vaksinasi juga 5.500 orang," sebut Firdaus seraya mengatakan, vaksinasi massal tetap berlanjut hingga 50.000 orang pada Sabtu 2021 depan.

Kelompok lain yang diutamakan divaksin adalah tenaga pengajar dan penyelenggara pendidikan. 

Walikota mengatakan, jumlah masyarakat Pekanbaru yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) sekitar 1.136.000 jiwa. Warga yang harus divaksin 730.000 orang. 

Warga yang sudah divaksin 110.000 orang. Jadi, masih ada lagi 620.000 orang. Sesuai arahan pemerintah pusat, vaksinasi ini diutamakan bagi warga lanjut usia (lansia). 

"Karena, masyarakat banyak terpapar Covid-19 yang fatal adalah lansia. Untuk menekan kematian, maka lansia harus kami utamakan," ujar Firdaus. 

Namun, Pemko Pekanbaru agak kesulitan. Oleh sebab itu, Pemko Pekanbaru meluncurkan lima bus untuk vaksinasi massal untuk wilayah kecamatan. 

"Supaya, kami lebih dekat dengan masyarakat untuk memberikan pelayanan kepada lansia. Tentunya dengan data dari ketua RT dan RW. Sehingga, kami bisa membentuk pola untuk melaksanakan vaksinasi lansia," ungkap Firdaus.

Kelompok lain yang diutamakan adalah pelayanan publik seperti tenaga pengajar dan penyelenggara pendidikan, mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.  

"Jika memang belajar tatap muka dimulai pada semester depan, maka para akademisi di kampus diutamakan," ucap Firdaus. 

Pelayan publik berikutnya adalah rohaniawan enam agama, termasuk penyelenggara di rumah ibadah. Pemko Pekanbaru merencanakan vaksinasi massal bagi pengurus 1.333 masjid dan musala. 

"Jadi, kami akan memvaksin 15.000 pengurus dan imam di Masjid Agung An Nur. Rohaniawan Kristen Protestan di HKBP Hangtuah juga telah divaksin. Agama lainnya disesuaikan," jelas Firdaus. 

Kelompok selanjutnya divaksin adalah ketua RT dan RW serta tokoh masyarakat. Setelah itu, kelompok lainnya pelaku usaha. 

"Terakhir, masyarakat umum secara keseluruhan," jelas Firdaus.

OTG yang Isolasi Mandiri di Rumah Harus Dipantau dan Dikirim Obat

Angka kematian pasien Covid-19 terus bertambah di Pekanbaru. Penyebabnya, Orang Tanpa Gejala (OTG) memaksakan diri isolasi di rumah tanpa melapor ke puskesmas terdekat. 

Bahkan, pasien yang meninggal ada yang lebih dari lima orang. Korban yang meninggal itu lebih banyak melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani isolasi di rumah tak bisa dipantau. Orang-orang yang melakukan isolasi mandiri itu termasuk para pejabat. Teman-teman saya yang isolasi mandiri di rumah, dilarikan ke rumah sakit setelah fatal. Mereka tak tertolong lagi. Sementara, perubahan Covid-19 ini sangat cepat. Saya harus berulang-ulang menyampaikan kepada masyarakat bahwa Covid-19 ini nyata dan berbahaya. Angka kematian akibat virus corona sudah lebih dari 400 orang sejak awal pandemi tahun lalu," ujar Walikota, Sabtu (29/05/2021). 

Hasil rapat bersama Gubernur Riau dan Forkopimda pekan lalu, kata Walikota, perawatan bagi OTG di rumah juga harus dipantau. Pelayanan pengobatan juga harus diberikan para para OTG yang isolasi mandiri.

"Walaupun sudah kami lakukan, tetap ada juga yang tercecer. Ada juga yang memeriksakan penyakit yang dideritanya tidak di puskesmas. Sehingga, saat mereka melakukan tes swab di rumah sakit dan lalu positif, tidak dilaporkan ke puskesmas. Sehingga, petugas medis tidak dapat melakukan pengawasan. Hal ini juga salah satu kendala. Dan kami sepakat dengan gubernur, paket obat-obatan mesti dikirim ke warga yang melaksanakan isolasi mandiri," ujar Walikota.

Luncurkan Mobil Vaksin Keliling

Dalam rangka melakukan percepatan pemutusan mata rantai covid, Pemerintah Kota Pekanbaru meluncurkan lima unit mobil vaksin keliling, Kamis (27/05/2021).

Bus vaksinasi keliling di Kota Pekanbaru menjangkau sejumlah lokasi setiap harinya mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIab. Rutenya menjangkau kelurahan dan kecamatan, khususnya yang berada di zona merah.

Bus vaksin keliling dilengkapi tenaga medis dan  ruang tunggu, ruang untuk vaksin serta seorang pramugara dan driver.  Mobil vaksin ini diharapkan dapat menjangkau warga masyarakat yang mengalami kendala menuju lokasi vaksin yang disebar Pemerintah Kota Pekanbaru di beberapa lokasi. 

Ada lima titik bus vaksinasi keliling. Kelima titik tersebut yakni di Jalan Bukit Barisan dekat SMAN 10 Pekanbaru. Masyarakat di Kecamatan Kulim bisa datang ke bus ini.

Ada juga bus vaksin keliling di Posko Covid-19 Jalan Bunga Harum. Bus ini bagi masyarakat di Kecamatan Sukajadi.

Kemudian bus lainnya di Kelurahan Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki. Posisinya berada di Jalan Harapan Jaya No.2B.

Bus lainnya juga berada di Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Timur. Bus ini berada di komplek Perumahan Citra Sari.

Posisi bus lainnya ada di Kecamatan Tuah Madani. Bus berada di Masjid Paripurna Kelurahan Sungai Sibam.

Bus pertama beroperasi di wilayah Barat yakni Kecamatan Tuah Madani dan Kecamatan Binawidya. Bus kedua di wilayah Selatan untuk Kecamatan Bukit Raya dan Kecamatan Marpoyan Damai. Bus ketiga di wilayah Utara untuk Kecamatan Payung Sekaki, Senapelan, Sukajadi, dan Pekanbaru Kota. 

Kemudian, bus keempat beroperasi di Kecamatan Rumbai, Rumbai Barat, dan Rumbai Timur. Bus kelima berkeliling di Kecamatan Tenayan Raya, Kulim, Sail, dan Limapuluh. Jadi bus yang berkeliling ini diutamakan untuk vaksinasi lansia. 

"Untuk itu kita harapkan kerjasama masyarakat dengan pemerintah, untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi di Pekanbaru. Target kita tujuh bulan ke depan, Dari 1.167.000 warga Pekanbaru, 730 ribu warga Pekanbaru wajib divaksin semua. Sekarang yang sudah divaksin baru 100 ribu orang. Jadi sampai akhir tahun ini vaksin terhadap 630 ribu lagi warga Pekanbaru sudah harus tuntas," beber walikota.

Lima bus vaksinasi keliling yang sudah diluncurkan pada 27 Mei 2021 tersebut, ternyata tak hanya sekadar vaksinasi keliling. Bus ini juga bagian dari sosialisasi kepada masyarakat di pelosok kecamatan. 

"Sebenarnya, lima bus vaksinasi keliling ini bagian dari sosialisasi. Bus beroperasi keluar masuk perumahan, sehingga warga tahu mengenai vaksin dan guna vaksin," kata Waliota Pekanbaru Firdaus.

Makanya, tiga foto dipasang di dinding bus yaitu foto Presiden Jokowi yang sedang divaksin, Gubernur Riau Syamsuar, dan Walikota Pekanbaru Firdaus. Oleh karena itu, warga diajak bersama-sama divaksin. 

Ada rencana bus ini mulai beroperasi secara penuh pada akhir pekan. Bus ini tahap awal berjumlah lima unit untuk mendukung percepatan vaksin secara reguler dan di lokasi khusus.

Armada bus vaksinasi keliling memiliki tim kesehatan yang melakukan vaksinasi secara mobile. Keberadaan bus ini merupakan inovasi ini untuk menjangkau vaksin bagi seluruh masyarakat.

Datuk Bandar Setia Amanah ini, mengatakan, keberadaan bus vaksinasi keliling untuk mengoptimalkan pemberian vaksin bagi masyarakat. Bus ini nantinya untuk tahap awal beroperasi di kelurahan yang masuk zona merah covid-19.

"Selain pelayanan vaksin reguler, kita lakukan percepatan di tempat khusus. Kita sediakan bus layanan keliling," ujarnya.

Walikota, menyebut, layanan keliling ini untuk memperkuat vaksinasi di kelurahan. Camat dan lurah bisa mengkordinir jadwal bus vaksinasi keliling.

"Ini penguatan dalam upaya percepatan vaksinasi hingga ke RT dan RW, terutama di kelurahan yang berada di zona merah," terangnya.

Orang Nomor Satu di Pekanbaru ini, mengajak, masyarakat untuk mendukung upaya percepatan vaksinasi dan mengajak masyarakat berperan menekan angka penularan covid-19 agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Bus ini datang ke kelurahan, agar masyarakat lebih mudah mendapat vaksin," ujarnya.

Walikota Pekanbaru DR H Firdaus MT berharap, lima unit bus ini nantinya menjangkau langsung warga calon penerima vaksin.

"Dengan Bus ini tim akan bergerak ke lapangan untuk penyuntikan vaksin warga," katanya. 

Bus ini membawa tim vaksinator yang akan bergerak secara mobile. Bus juga menyasar kecamatan zona merah dan tempat strategis untuk melayani vaksin bagi masyarakat.

Walikota menyebut, kelompok lanjut usia (Lansia), rohaniawan, guru, dan pekerja ekonomi menjadi prioritas vaksin keliling ini. 

"Bus ini khusus untuk vaksin saja. Caranya hanya dengan bawa KTP kita dapat melayani vaksin terhadap kelompok prioritas penerima vaksin ini," jelasnya.

Khusus untuk kelompok Lansia, bagi yang belum memiliki KTP Pekanbaru, namun berdomisili di Pekanbaru tetap dapat melaksanakan vaksin. Tim juga masih membahas lebih lanjut untuk jadwal dan tempat vaksinasi keliling ini.

"Tujuan vaksinasi ini untuk membentuk kekebalan komunitas. Sehingga, bangsa dan negara ini bisa terbebas dari Covid-19. Dampaknya, perekonomian akan naik," jelas Firdaus. 

Untuk diketahui, vaksinasi massal 50.000 dosis diperkirakan habis usai vaksinasi massal pada Minggu (30/5). Pemko Pekanbaru sudah meminta tambahan vaksin ke Satgas Covid-19 Riau dan Satgas Covid-19 di pusat.

Selain melaksanakan vaksin massal terhadap warga kota, Pemko Pekanbaru terus berupaya menekan penyebaran covid-19. Pemko juga dengan meningkatkan tracing terhadap warga yang mengalami kontak dengan pasien positif, merawat pasien terpapar baik di rumah sakit, maupun dengan isolasi di fasilitas-fasilitas yang disediakan pemerintah.

"Sedangkan bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah, juga dipantau oleh tim medis yang disediakan pemerintah," ujar Walikota.

Dari 12 kabupaten/kota yang ada di Riau, sebut Walikota, Pekanbaru sendiri, kata Walikota, masih masuk zona merah. Karena itu Presiden Jokowi saat berkunjung ke Riau meminta Menteri Kesehatan mengirimkan 100 ribu vaksin ke Riau, 50.000 di antaranya disebar ke Pekanbaru dan 50.000 lagi ke Dumai.(adv)