Komunitas Develover Muda Pekanbaru dukung Digitalisasi Properti


Dibaca: 2657 kali 
Selasa, 30 Maret 2021 - 17:46:20 WIB
Komunitas Develover Muda Pekanbaru dukung Digitalisasi Properti Sejumlah pengusaha muda Pekanbaru saat mendeklarasikan Komunitas Developer Properti Pekanbaru.

PEKANBARU, Hariantimes.com - Beberapa pengusaha muda yang bergerak dibidang properti atau developer properti  Pekanbaru, yang tergabung di Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Riau, sepakat membentuk Komunitas Developer Muda Pekanbaru pada, Jumat (26/3/2021).

Komunitas yang bersifat informal ini menjadi forum mereka untuk saling bertukar fikiran dan berdiskusi tentang bisnis properti. Sehingga diharapkan bisa menghasilkan solusi atas permasalahan bisnis properti dan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Mereka sepakat pula menjadikan Aditya Pramana sebagai ketua.

Deklarasi bersama yang dihadiri Aditya Pramana, Fuadi, Febryasta, Arif, Kale dan Syukri. Lalu ada pula Anggi, pengusaha muda yang sukses dibisnis kuliner, yang ikut serta karena ketertarikannya dibisnis properti  dan Musreza, pengusaha dibidang digitalisasi, yang dulunya juga menjalankan bisnis properti,

Deklarasi ini bermula dengan adanya inisiatif Musreza, untuk mengadakan pertemuan dengan beberapa kenalan developer-developer muda yang diadakan di salah satu kafe di Jalan Sudirman, Pekanbaru pada, Jumat (26/3).

Musreza adalah pengusaha muda yang pernah mengawali membangun usahanya dibidang properti 11 tahun yang lalu. Namun kini dirinya lebih fokus diusaha yang bergerak dalam bidang digitalisasi, dengan mendirikan perusahaan PT Shifthink Digital Creative, dengan brand Shifthink.

Pemahamannya tentang properti dan digitalisasi membuat dirinya memiliki konsep digitalisasi property, yang komprehensif dan solutif untuk menjawab permasalahan bisnis properti saat ini. Hal inilah yang dia sampaikan kepada teman-teman developer muda pada pertemuan itu.

Dia memilih menyampaikan kepada developer-developer muda, selain karena akan lebih mudah menjelaskan konsep digitalisasi properti kepada yang masih muda. Juga karena mereka yang masih muda lebih tertarik untuk menggunakan konsep yang baru.

“Pengusaha muda lebih tertarik untuk menggunakan konsep baru, dengan pemanfaatan teknologi saat ini, yang tentunya lebih relevan di era revolusi industri 4.0 ini.” ujar Musreza.

Dijelaskan Musreza, yang juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Provinsi Riau (BPD HIPMI Riau) ini, tidak hanya menjelaskan tentang konsep digitalisasi propertinya, tetapi juga menampung kendala-kendala yang ditemukan developer properti khususnya developer yang masih muda.

"Lalu kami mendiskusikannya dan mencoba sama-sama mencari solusinya terutama dengan pemanfaatan teknologi digital. Dari pertemuan ini, konsep digitalisasi properti yang disampaikannya menjadi semakin sempurna dengan adanya masukan dari developer-developer muda yang hadir. Konsep ini akan diwujudkan dalam bentuk platform digital yang terintegrasi dan mampu mereduksi beberapa komponen penetapan harga jual property,’’ ujarnya.

Ia menjelaskan, konsep ini juga memangkas alur jual beli rumah dan membantu prosesnya secara terotomasi dan terpusat di satu platform tersebut, sehingga dapat membuat harga lebih murah. Proses lebih mudah, cepat dan praktis. Bahkan bisa memberikan cashback kepada konsumen karena konsepnya yang wajar untuk konsumen bisa mendapatkan apa yang diinginkan dan bukan marketing gimmick.

“Seperti halnya platform pesan antar makanan yang terpersepsikan oleh masyarakat, sebagai media untuk membeli makanan secara online, maka kami juga ingin masyarakat meyakini bahwa platform ini adalah media yang tepat untuk membeli properti secara online. Bukan seperti platform serupa yang lebih terpersepsikan sebagai tempat jual properti, sehingga dipenuhi iklan jual properti yang kebanyakan dimuat oleh sales resmi maupun freelance, tidak dari pemiliknya langsung,’’ terangnya.

Menurutnya, dengan penerapan konsep digitalisasi properti yang komprehensif ini dipastikan akan menguntungkan developer dan konsumen properti. Pihaknya akan membantu developer sehingga bisa menetapkan harga menjadi lebih murah diplatform ini. Proses lebih mudah, cepat dan praktis. Konsumen lebih diuntung lagi dengan mendapatkan jaminan/garansi harga termurah, kualitas bagus, developer terverifikasi dan akan mendapat cashback yang tidak didapatkan jika membeli melalui media atau cara lain.

Karena telah memiliki pemahaman yang sama dan sepakat dengan konsep digitalisasi properti yang komprehensif itu harus segera diwujudkan, maka semua yang hadir dalam pertemuan tersebut sepakat membentuk Komunitas Developer Muda Pekanbaru.  Komunitas ini akan mengusahakan platform ini dapat bekerja sama dengan asosiasi perumahan, khususnya REI, Perbankan dan stake holder lainnya.

“Kami berharap juga dengan terbentuknya komunitas ini, bisa terjadi akselerasi/percepatan digitalisasi properti di Provinsi Riau, khususnya Pekanbaru. Kami akan melakukan kolaborasi dan sinergi bersama stake holder seperti pemerintah dan perbankan. Dalam tahun ini kami merencanakan akan membuat pameran properti online yang menawarkan properti di Pekanbaru secara online dengan menggunakan platform yang dikembangkan oleh Shifthink,” jelas Aditya, yang dipercaya menakhodai Komunitas  Developer Muda Pekanbaru.(*)