Pengurus Gapki Cabang Riau Resmi Dilantik

Gapki Dukung Akselarasi Peremajaan Sawit Rakyat


Dibaca: 1315 kali 
Jumat, 26 Maret 2021 - 14:02:13 WIB
Gapki Dukung Akselarasi Peremajaan Sawit Rakyat DILANTIK: Ketua Dewan Pembina Wisnu Erizal Suharto mewakil Ketua Umum Gapki Pusat Joko Supriono menyerahkan bendera pataka kepada ketua Gapki Riau Jotmiko K Santosa usai dilantik secara virtual di Holet Aryaduta Pekanbaru, Jumat (26/3/2021).

PEKANBARU, Hariantimes.Com  – Pengurus Gapki Cabang Riau priode 2020-2025, yang diketuai oleh Jatmiko K Santosa, resmi dilantik oleh Ketua Umum Gapki Pusat, Joko Supriono secara virtual di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Jumat (26/3/2021).

Dalam pelantikan yang dilakukan secara virtual oleh Ketua Umum Gapki Pusat , Joko Supriono disaksikan oleh Wakil Gubernur Riau H Eddy Natar Nasution, Kadis Perkebunan Riau, Zulkifli dan juga sejumlah asosiasi perkebunan di Provinsi Riau.

Dalam kesempatan itu Ketua Gapki Riau mengatakan, hasil Muscam Gapki Riau yang digelar Desember 2020 lalu, dan masih dalam kondisi pandemic Covid -19, baru kali ini pihaknya dapat melanjutkan dengan pelantikan pengurus. Setelah pelantikan ini ada beberapa hal yang akan disegerakan oleh pengurus Gapki untuk menjalankan program kerjanya.

‘’Ini menjadi program utama Gapki setelah kami dilantik. Meski ini juga merupakan program nasional, namun kami akan mengakselarasikan program pemerintah ini dengan program Gapki Riau,’’ ujar Ketua Gapki Cabang Riau, Jatmiko K Santosa kepada wartawan usai pelantikan pengurus Gapki Riau di Hotel Arya Duta Pekanbaru, Jumat (26/3).

‘’Kami akan mengedepankan sawit ramyat dan menandi program Gapki dalam mendorong akselarasi peremajaan sawit rakyat. Tentunya kami juga akan membantu Pemprov Riau dalam memberikan kontrisbusi pada pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Riau maupun secara nasional,’’ ujarnya.

Jatmiko juga mengajak anggota Gapki untuk ikut sertifikasi untk mendapatkan sertifikat ISPO, Karena dari 200 perusahaan perkebunan, baru 64 yang tergabung dalam organisasi Gapki Riau. Tentunya ini menjadi tugasnya untuk mengajak perusahaan untuk bergabung ke Gapki Riau dan ini tidak lain adalah untuk memudahkan komunikasi antara perusahaan dan pemerintah dalam  membuat program kerja yang akan dilakukan di sector perkebunan.

‘’Kita mengharapkan  dari 76 pengurus Gapki Riau untuk satukan kata, ikhtiar dan satukan hati dalam  meberikan kontribuasi  dunia sawat agar berkembnag dengan baik. Juga dapat meningkatkan ekonomi secara nasional,’’ ujarnya.

Sedankan Ketua Umum Gapki Pusat, Joko Supriono  dalam sambutannya secara virtual dihadapan pengurus Gapki Riau yang baru dilantik  mengharapkan, agar pengurus dapat menjalankan amanah dengan baik, karena tugas ke depan sangat berat. Apalagi arel perkebun di Riau ini sangat luas.

‘’Kita patut bersyukyr indutri sawit masih berjakan danga baik dan kinerjanya juga cukup baik. Bahkan industri sawit tidak terpengarus oleh kondisi pandemic Covid-19 yang kita hadapi saat ini dan harga TBS masih stabil dan terus meningkat setiap bulannya,’’ ujarnya.

Joko Supriono juga mengingatkan, agar  Gapki Riau dapat meningkatkan kerja sama dengan Pemeintah Provinsi Riau  serta perusahaan lainnya. Terutama dapat mempercepat program

Peremajaan sawit rakyat. Apalagi di Riau ada kebun percontohan di Kabupaten Pelalawan  yakni pembangunan sawit rakyat. Kalau semua sector bersatu dan kuat, maka upaya untuk memajukan inditri sawit ini akan cepat tercapai.

Sementara itu, Wagubri H  Eddy Natar Nasution  juga menghatapkan, setelah pelantikan pengurus Gapki Riau ini dapat mengemban aman dengan baik. Karena di Riau terdapat perkebunan sawit yang   sangat luas jika dibadingkan dengan provinsi lain yang mencapai 2,5 juta hectare. Tentu kontribusi perkebunan sawit ini memberikan  peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi Riau, khususnya pada saat pandemic Covid-19.

‘’Namun masih banyak persoalan perkebunan sawit ini yang harus diselesaikan. Makanya keberaddaan Gapki Riau ini sangat membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan sawit yang selalu menjadi puncak dalam berbagai persoalan, yakni masalah kebakaran, banjir dan juga perkebunan  dalam kawasn hutan,’’ ujarnya.(*)