236 Puskesmas di Riau Telah Disiapkan Sebagai Pusat Layanan Vaksinasi Sinovac


Dibaca: 1018 kali 
Sabtu, 09 Januari 2021 - 21:41:31 WIB
236 Puskesmas di Riau Telah Disiapkan Sebagai Pusat Layanan Vaksinasi Sinovac Rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama Menteri Koordinator Maritim RI Luhut Panjaitan di Balai Serindit Gedung Daerah, Jumat (08/01/2021).

Pekanbaru, Hariantimes.com - Sebanyak 236 pukesmas di seluruh Provinsi Riau telah disiapkan sebagai pusat layanan vaksinasi Sinovac.

Dari 236 pukesmas tersebut, yang sudah terinput di aplikasi P Care dan siap sebagai layanan vaksin berjumlah 708 vaksinator yang sudah terlatih. 

Kemudian kesiapan sarana rantai dingin 265 cold chain, 16 kulkas dan 235 cold box.

"Setelah pusat melaksanakan vaksinasi tanggal 13 Januari mendatang setelah satu hari sebagaimana arahan bapak Presiden RI, kita akan melaksanakan pada tanggal 14 Januari. Hal ini tentu setelah mendapat rekomendasi dari BPOM," ujar Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Nasution memaparkan kesiapan vaksinasi di Provinsi Riau dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama Menteri Koordinator Maritim RI Luhut Panjaitan di Balai Serindit Gedung Daerah, Jumat (08/01/2021).

Adapun jumlah vaksin yang telah Provinsi Riau terima untuk tahap pertama pada tanggal 5 Januari 2021 kemarin sebanyak 20.000 dosis. Yang mana vaksinasi tahap pertama ini di peruntukan untuk seluruh personel dari kesehatan.

"Jumlah ini masih kurang karena aparat kesehatan di Provinsi Riau sendiri berjumlah kurang lebih 35 ribu orang," jelasnya seraya mengatakan terkait kesiapan vaksinasi di Provinsi Riau juga telah melakukan rapat koordinasi bersama para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh lainnya terkait kesiapan vaksinasi yang akan dilakukan pada serentak di seluruh provinsi pada tanggal 14 Januari mendatang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pihaknya sejauh ini masih merujuk pada ketentuan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI terhadap keamanan vaksin.

Menurut Mimi, pihak PBOM sudah menyatakan bahwa mereka telah mengikuti proses produksi vaksin sejak awal.

“BPOM sudah mengkonfirmasi ke kami, bahwa pihaknya mengikuti dari awal proses produksi vaksin itu di China,” sebut Mimi mengatakan, hanya pada proses produksi, lembaga ini juga mengikuti bagaimana proses produksi vaksin dari awal, termasuk uji klinis tahap pertama, kedua, termasuk hingga tahap ketiga untuk mengetahui berapa kinerja vaksin bertahan di dalam tubuh ketika sudah disuntikkan.

“Semuanya sudah disampaikan. Jadi kita tetap berpatokan pada informasi itu, dan ikut arahan pemerintah pusat,” kata Mimi.

Masalah keamanan Vaksin Sinovac yang nantinya akan disuntikan, juga sepat dipertanyakan oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di Gedung Daerah Jalan Diponegoro Pekanbaru pada, 7 Januari 2021.

Mimi meminta agar BPOM memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tingkat kepercayaan soal keamanan vaksin menjadi baik.(*)