FIA Unilak dan Bawaslu Pekanbaru Tandatangani MoA dan MoU

Rektor: Mari Kita Buat Kegiatan Kolaborasi


Dibaca: 930 kali 
Sabtu, 09 Januari 2021 - 20:08:34 WIB
Rektor: Mari Kita Buat Kegiatan Kolaborasi FIA Unilak menandatangani MoA dan MoU dengan Bawaslu Kota Pekanbaru, Kamis (07/01/2021) kemarin.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Lancang Kuning (Unilak) menandatangani Memorandum of Agreemrent (MoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pekanbaru, Kamis (07/01/2021) kemarin.

Penandatanganan MoA dan MoU yang berlangsung di ruang rapat Rektor Universitas Lantai 3 itu dihadiri Rektor Unilak Dr Junaidi, Wakil Rektor III Dr Bagio Kadaryanto, Dekan Alexsander Yandra, MSi, Wakil Dekan III FIA Sudaryanto MSi, Ketua Pusat Studi Kebijakan dan Pembangunan FIA Unilak Fajarwaty Kusuma Wardhani MPA. 

Sementara dari Bawaslu dihadiri Komisionernya yakni Siti Syamsiah MSi, Yasrif Yakub MH, Rizqi Abadi SIKom dan Fitri Heriyani MSi.

Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Lancang Kuning (Unilak) Alexsander Yandra mengharapkan, tindak lanjut dari MoU dan MoA ini bisa direalisasi dalam bentuk magang mahasiswa, menulis bersama, penelitian mahasiswa dan dosen serta relawan pemilu. 

"Silakan ditindaklanjuti dengan pekerjaan- pekerjaan Bawaslu. Kegiatan tidak selamanya harus menggunakan uang atau anggaran yang berlebih. Kita jangan terkaku dengan anggaran pemerintah," kata Rektor Unilak Unilak Dr Junaidi.

Mungkin katanya, bisa dalam bentuk google form, riset. Apalagi saat ini semua bisa selesai di WhatsApp, karena menyebar dengan mudah. Kegiatan seperti baginya bisa dilaksanakan. Mengingat saat ini semua anggaran serba terbatas. 

"Jadi mari kita buat kegiatan kolaborasi Unilak, FIA dan Bawaslu dengan melakukan diskusi, pendidikan politik," ajak Rektor. 

Dukungan yang sama juga diungkapkan Komisioner Yastrif Tambusai dan berharap ada kesamaan konsep dalam menyikapi kehidupan politik khususnya Kota Pekanbaru-Dumai. Sangat banyak program yang bisa di sinergikan terutama menghadapi kemungkinan Pemilukada Pekanbaru 2022. 

"Diskusi yang bisa dibangun diantaranya menghindari politik uang. Kemudian melakukan kampanye milineal. Bisa juga dalam bentuk seminar daring yang menghadirkan mahasiswa," papar Yasrif.(*)