Wawako Ayat Minta Disdik Pastikan Sekolah Ketat Terapkan Prokes Covid-19


Dibaca: 1417 kali 
Selasa, 17 November 2020 - 15:27:42 WIB
Wawako Ayat Minta Disdik Pastikan Sekolah Ketat Terapkan Prokes Covid-19 Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Memasuki hari kedua proses belajar tatap muka secara terbatas, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi meminta Dinas (Disdik Kota Pekanbaru memastikan penyelenggaraan sekolah tatap muka berjalan ketat dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan (prokes) Covid-19.

"Kepada pihak Dinas Pendidikan, saya minta tekankan pihak sekolah agar betul-betul ketat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," ujar Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, kepada media, Selasa (17/11/2020).

Seperti diberitakan, Pemerintah Kota Pekanbaru mengeluarkan kebijakan pembelajaran di sekolah di daerahnya. Di hari pertama sekolah tatap muka kemarin, ada 22 sekolah menengah pertama negeri (SMPN) yang melaksanakannya.

Ayat berharap jangan sampai ada muncul klaster penyebaran Covid-19 baru dari lingkungan sekolah. 

"Sekali lagi, pihak Disdik Kota Pekanbaru mesti tegas supaya sekolah menjalankan prokes Covid-19 benar-benar.’’

Menurutnya, proses belajar tatap muka yang diterapkan saat ini masih terbatas. 

’Tidak seluruh sekolah menerapkan pembelajaran di sekolah. Tahap awal, belajar secara terbatas ini hanya peserta didik tingkat SMPN,’’ terang Ayat seraya menjekaskan, satu pertimbangan Pemko Pekanbaru memutuskan proses belajar tatap muka dikarenakan permintaan orang tua peserta didik. Orang tua mengeluhkan anak mereka sudah terlalu lama belajar di rumah secara daring (dalam jaringan).

"Pertimbangan selanjutnya, orang tua murid yang berada di kawasan pinggiran juga mengeluhkan akses jaringan yang tidak bagus saat berlajar secara daring," beber Ayat.

Namun faktor utama diberlakukannya belajar secara tatap muka, ungkap Wawako, lantaran eskalasi kasus konfirmasi positif Covid-19 beberapa hari terakhir cenderung menurun. ‘’karena itu lah, Walikota Pekanbaru memberikan izin sekolah belajar tatap muka secara terbatas,’’ ujar Ayat.

Ayat menilai, hal ini merupakan pertimbangan Pemko Pekanbaru terhadap keluhan dari orang tua peserta didik. Mereka mengeluhkan anak mereka sudah terlalu lama belajar di rumah secara daring (dalam jaringan).

Mereka yang berada di kawasan pinggiran juga mengeluhkan akses jaringan yang tidak bagus. 

Ayat tak menampik tidak seluruh wilayah di Kota Pekanbaru yang mendapat akses jaringan internet. Hal itu tentunya menganggu proses belajar mengajar secara daring yang dilakukan.

Namun, faktor utama sekolah tatap muka dimulai kata Ayat, adalah eskalasi kasus konfirmasi positif covid-19 yang cenderung menurun. Maka Wali Kota Pekanbaru memberikan izin sekolah tatap muka terbatas.

"Dimana Pekanbaru menuju zona kuning. Pembelajaran daring ini banyak sekali orang tua yang mengeluhkannya. Jaringan mereka susah bagi yang di pinggiran, mereka juga mengeluhkan kuota internet. Karena anak-anak mereka sudah terlalu lama di rumah," papar Ayat.

Ayat menyebut, dalam sekolah tatap muka ini juga diawasi oleh Satgas covid-19 yang berada di setiap sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka. Mereka juga membantunya penerapan protokol kesehatan di sekolah.

"Tetap sangat ketat kita menerapkan protokol kesehatan. Kita sama-sama berdoa ini berjalan dengan baik, dan tidak ada muncul klaster," harap Ayat.

Dinas Pendidikan (Disdik)  Kota  Pekanbaru mengatakan proses sekolah tatap muka terbatas di masa pandemi COVID-19, pada hari pertama berlangsung  lancar dan sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) protokoler kesehatan.

"Sekolah tatap muka  secara terbatas hari pertama hanya diikuti beberapa peserta didik dari SMP Negeri di Pekanbaru," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas, Selasa (17/11/2020).

Ismardi mengatakan, proses sekolah tatap muka bagi peserta didik SMP di hari pertama ini berjalan lancar. Hal ini terpantau saat melakukan peninjauan ke beberapa sekolah, Senin (16/11/2020).

"Sejauh ini belajar tatap muka belum ada kendala, masih sesuai SOP protokoler kesehatan," katanya.

Pada hari pertama proses sekolah, katanya, tatap muka yang berlangsung pada, Senin (16/11/2020) ini ada 22 SMP Negeri yang menerapkannya. Jumlah itu hanya separuh dari total 45 SMP Negeri yang ada di Kota Pekanbaru. 

SMP Negeri yang telah memulai proses sekolah tatap muka ini sudah menjalani survei dari Disdik Kota Pekanbaru. Sekolah di survei terkait kelayakan dan sudah memenuhi SOP terkait penerapan protokol kesehatan. 

"Ada dua tim yang turun memeriksa SOP ya, semuanya sudah memenuhi  untuk  menjalankan sekolah tatap muka," ungkapnya.

Namun demikian, sekolah dihimbau tetap mematuhi SOP itu ke depan selama sekolah tatap muka berlangsung, jika ada yang melanggar Disdik akan mengawasi  dan memberikan teguran.

"Kami imbau semua guru, murid disiplin  menerapkan 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," katanya.(adv)