Bio Farma Sedang Buat Vaksin Corona dari Virus yang Sudah Dimatikan


Dibaca: 1342 kali 
Selasa, 13 Oktober 2020 - 23:38:58 WIB
Bio Farma Sedang Buat Vaksin Corona dari Virus yang Sudah Dimatikan Bio Farma Sedang Buat Vaksin Corona dari Virus yang Sudah Dimatikan

Jakarta, Hariantimes.com - PT Bio Farma (Persero) tengah membuat vaksin yang berasal dari virus yang sudah dimatikan untuk virus corona (Covid-19).
 
Dalam pembuatan ini, proses penyuntikan vaksin ke tubuh manusia harus dilakukan beberapa kali. Inilah yang membuat relawan yang menjalani uji klinis vaksin Covid-19 tidak mengalami efek samping yang berat. 

"Bio Farma sengaja membuat virus dari yang sudah dimatikan, sehingga tidak akan menjadi sakit (usai divaksin). Sudah ada 600 relawan yang disuntikkan vaksin buatan Bio Farma lebih dari satu kali. Sementara itu 400 orang lainnya yang disuntikan vaksin sebanyak satu kali," ungkap Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Kusnandi Rusmil dalam Webinar Nasional Program Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2020, Jakarta, Selasa (13/10/2020).

Kusnandi menyebutkan, tidak ada gejala berarti yang ditunjukkan oleh para relawan tersebut. Efek samping yang dialami para relawan ini tidak berbeda dengan bayi yang baru saja menjalani imunisasi seperti sedikit panas atau demam.

"Sampai saat ini tidak ada reaksi hebat yang dialami para relawan vaksin. Reaksinya seperti anak bayi yang baru saja diimunisasi," katanya.

BACA JUGA Dirut Bio Farma Pastikan Harga Vaksin Covid-19 Dikisaran Rp200.000/Dosis

Hingga kini, sebut Kusnandi, belum ada laporan berarti dari para relawan mengenai dampak tersebut. Para relawan memang menerima tugas yang berisi laporan terkait reaksi vaksin di dalam tubuhnya.

"Rasanya yang ditakutkan tidak ada. Mereka juga kan harus lapor dan menuliskan catatan harian yang harus ditulis," katanya.

Apalagi, pengalamannya selama 30 tahun melakukan uji klinis terhadap vaksin telah teruji. Sehingga sebelum melakukan uji klinis pada vaksin Covid-19 dia telah melakukan berbagai antisipasi dari reaksi vaksin virus corona.

"Saya selama 30 tahun ini melakukan uji klinis vaksin. Makanya yang dulu ada masalah sudah diantisipasi, sehingga masalah yang ada ini bisa dianggap itu bisa saya atasi," katanya.(*)