Acara Duduk Baselo di Kampung Sungai Berbari

Alfedri Berharap Generasi Muda Berperan Lestarikan Adat Tradisi


Dibaca: 1075 kali 
Sabtu, 19 September 2020 - 00:43:43 WIB
Alfedri Berharap Generasi Muda Berperan Lestarikan Adat Tradisi Bupati Siak Alfedri menyerahkan potongan tumpeng kepada Penghulu Kampung Sungai Barbari, Datuk Wirakusuma Negeri.

Siak, Hariantimes., - Bupati Siak Alfedri menghadiri acara duduk baselo di Kampung Sungai Berbari, Kecamatan Pusako, Jumat (18/09/2020) petang.

Di acara itu, Alfedri yang mengenakan baju melayu biru dan kain songket tenun Siak berwarna hitam menyerahkan potongan tumpeng kepada Penghulu Kampung Sungai Barbari, Datuk Wirakusuma Negeri yang tahun ini gelar yang disandangnya memasuki tahun kedua.

Hadir padaacara itu, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Siak, Wan Said, Ketua Dewan pengurus harian LAMR Siak Nazir Khatan, Camat Pusako, Babinkantibmas, tokoh adat, tokoh masyarakat serta ratusan masyarakat Kecamatan Pusako.

Pada kesempatan itu Alfedri menyampaikan, kegiatan yang baik ini perlu dipertahankan. Mengingat, globalisasi membuat generasi muda sekarang lupa dengan adat tradisi di Kampungnya.

“Melalui acara ini, kita harapkan adat Melayu terus terjaga. Sehingga generasi saat ini banyak yang tak tahu dengan adat dan teradisi di daerahnya. Saya bangga bisa hadir di sini, duduk baselo membicarakan bagaimana Melayu Siak ini ke depannya,” ungkap Alfedri dalam sambutannya.

Disebutkan Bupati, Siak The Trully Malay atau Siak merupakan Melayu yang sebenarnya. Karena negara-negara Melayu mengakui bahwa Melayu Siak merupakan Melayu Tua dan mereka banyak belajar ke sini.

“Kita mempunyai visi untuk mengembangkan Siak sebagai pusat beradaban Melayu di Indonesia. Sehingga nantinya orang-orang yang akan mempelajari Budaya Melayu ya harus ke Siak,” jelas Alfdri.

Untuk meraih dan tetap mempertahankannya, sebut Alfedri, sedang diperjuangkan untuk menjadikan Siak sebagai Kota Warisan Budaya Dunia. Dan ini perlu kerjasama semua pihak.

"Kita duduk baselo seperti ini langkah awal untuk mengajarkan kepada masyarakat bahwa kebersamaan dan terus berjuang untuk mendapatkannya sebagai Kota sebenar Melayu tidak cukup hanya slogan, tapi sebagai realita dan memang harus dipertahankan. Kita akan jadikan ini sebagai salah satu langkah kebangkitan Melayu Siak dimulai kampung dan kecamatan, setelah apa yang kita miliki saat ini untuk tetap dijaga,” papar.

Sementara Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Siak, Wan Said menjelaskan tentang gelar yang didapat Penghulu Kampung Barbari Wira Kesuma Negeri. Jika diartikan, Eira bermakna (seorang pemimpin yang gagah) dan Kesuma bermakna (kesayangan). 

Wan Said berharap, penghulu jika menginginkan itu tentu disesuaikan dengan tingkah laku, etika dan sejauh mana memperjuangkan masyarakat. Jangan belum lama menjadi penghulu sudah meminta gelar itu.

“Saya berharap pemberian gelar itu, dapat dilakukan setelah menjabat beberapa waktu. Sehingga akan terlihat pengabdiannya seperti apa, tidak asal tabal aja, tetapi sejauh mana masyarakat sayang padanya,” harap Wan Said.(*)