Penyaluran Bansos Tunai Provinsi Terus Digesa Kecamatan Tebingtinggi Timur


Dibaca: 1100 kali 
Selasa, 11 Agustus 2020 - 00:00:20 WIB
Penyaluran Bansos Tunai Provinsi Terus Digesa Kecamatan Tebingtinggi Timur Penyaluran Bansos Tunai Provinsi di Kecamatan Tebingtinggi Timur.

Selatpanjang, Hariantimes.com - Penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai Provinsi terus digesa Kecamatan Tebingtinggi Timur kepada keluarga penerima manfaat (KPM).  

Penyaluran tersebut ditargetkan tuntas dalam tiga hari kedepan. Adapun tujuh desa yang melakukan penyaluran pada hari yang sama tersebut adalah Lukun, Batin Suir, Sungai Tohor Barat, Sungai Tohor, Nipah Sendanu, Tanjung Gadai, dan Kepau Baru. 

"Penyaluran bansos tunai provinsi ini kami lakukan sejak hari ini (Selasa, 11/8/2020). Ada 7 desa yang sudah menyalurkan. Sisa tiga desa lagi. Dalam tiga hari ke depan kita targetkan tuntas," ungkap Pelaksana harian (Plh) Camat 3T Rudi Alhasan di sela penyaluran bansos tunai di Desa Nipah Sendanu.

Bahkan Camat Rudi secara marathon menghadiri penyaluran bansos tersebut di Desa Nipah Sendanu, Sungai Tohor, dan Sungai Tohor Barat.

Menurutnya, total penerima bansos di 3T mencapai sekitar 600-an KPM. Namun diperkirakan tidak semuanya tersalurkan mengingat dari data KPM tersebut ada yang sudah meninggal dunia, pindah, dan teridentifikasi ganda.

"Kita sudah menginstruksi kepala desa agar tidak menyalurkan bantuan ini kepada KPM yang sudah meninggal dunia, pindah ke daerah lain, identitas tidak diketahui atau ditemukan, dan terverifikasi sudah mendapatkan bantuan lain selain BPNT murni," paparnya.

Rudi juga menjelaskan, sesuai petunjuk teknis, bansos sebesar Rp300 ribu per KPM itu dialokasikan untuk tiga bulan sehingga total per KPM menerima Rp900 ribu. Bansos ini diperuntukkan untuk penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) dan warga yang namanya tidak masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) namun diketahui belum menerima bantuan apapun.

Rudi menambahkan belum ditemukan kendala serius dalam penyaluran tersebut. Hanya, beberapa KPM tidak dapat datang mengambil bantuan dengan berbagai alasan seperti sakit dan di luar daerah.

"Untuk KPM yang sakit dan sudah renta, kita minta aparatur desa antarkan ke rumah," ujarnya.(*)


Penulis: Tengku Harzuin