Proposal Pupuk Kompos TKKS Mahasiswa Unilak Lolos di PHP2D Kemendikbud


Dibaca: 1642 kali 
Jumat, 07 Agustus 2020 - 18:04:47 WIB
Proposal Pupuk Kompos TKKS Mahasiswa Unilak Lolos di PHP2D Kemendikbud Tim Mahasiswa Unilak saat berdiskusi dengan kepala desa dan karang taruna dan bhabinkamtibmas.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Proposal mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang berjudul “Pupuk Kompos TKKS Desa Minas Timur Kecamatan Minas Kabupaten Siak Provinsi Riau” lolos di Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Proposal ini dikerjakan oleh tim mahasiswa Unilak berbagai fakultas dan lintas angkatan. Yaitu Aris Masduki/Hukum/2018 (Ketua Tim) dengan anggota Fadel Anggara Zarman (Arsitek 2019), Fandu Mustaqim (Fasilkom/2018),
Febri Rahma Doni (Akuntansi/2017),
Laura Cindy Zhania (Manajemen/2016),
Nurul Hidayati (FKIP/2017),
Nurul Kusaini (Kehutanan/2018),
Ocera Verina (FIB/2016),
Rahimanisa (FIA/2017),
Wike Sarina (Kehutanan/2019).

Hal itu diketahui setelah keluarnya pengumuman yang ditandatangani oleh  Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Aris Junaidi, pada Rabu (05/08/2020) lalu tentang pengumuman PHP2D.

Dosen Pembimbing Prama Widayat SE.AK mengatakan, TKKS merupakan singkatan dari Tanda Kosong Kelapa Sawit. TKKS ini adalah sisa dari kelapa sawit yang sudah diambil minyaknya. Sehingga selama ini TKKS ini dibakar oleh warga untuk dijadikan pupuk kompos. Namun itu merusak lingkungan dan juga hasilnya lebih sedikit, dari 1 Ton yang dibakar nantinya menghasilkan 200 kilogram abu hasil pembakaran.

"Dalam proposal ini, tim Unilak ingin mengolah TKKS dengan cara permentasi. Sehingga hasilnya lebih banyak 15 persen atau setara 350 Kg daripada di bakar hanya 200 Kg dan juga lebih ramah lingkungan. Langkah awal yang dilakukan nantinya adalah membuat rumah kompos sehingga nantinya mudah untuk dilakukan proses fermentasi. Setelah pupuk TKKS berhasil dibuat maka dilakukan proses pemasaran secara tradisional dan digital. Dengan pemasaran digital akan memperluas pasar yang ada," papar Prama.

Tujuan dari program ini, jelas Prama, mengurangi dampak buruk bagi lingkungan akibat dari pembakaran TKKS di desa Minas Timur. Kemudian memberdayakan masyarakat untuk membentuk kelompok tani yang akan mengelola TKKS di desa Minas Timur. Serta mempromosikan pupuk kompos melalui sarana konvensional dan digital.(*)

Powered by Froala Editor