SMSI Dorong Pemerintah Fungsikan Rumah Ibadah Bantu Anak Usia Sekolah Belajar Daring


Dibaca: 963 kali 
Senin, 03 Agustus 2020 - 12:20:58 WIB
SMSI Dorong Pemerintah Fungsikan Rumah Ibadah Bantu Anak Usia Sekolah Belajar Daring Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) sebagai wadah organisasi perusahaan media siber mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk bekerjasama memfungsikan rumah ibadah memfasilitasi belajar mengajar baik kepada siswa maupun kepada relawan penggiat pendidikan.

Dengan belajar di rumah ibadah, selain mempercepat proses siswa adaptasi memasuki era digital 4.0 juga mendekatkannya pada nilai iman dan taqwa dan sebagai benteng pertahanan bangsa dan negara hari ini dan masa akan datang.

"Oleh sebab itu, pengurus masjid di Indonesia diharapkan bisa membantu anak-anak usia sekolah dengan memasang Wifi," ujar Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus dalam keterangan tertulisnya, Senin (03/08/2020).

Menghadapi Covid-19 ini, menurut Firdaus, masjid dapat menjadi ujung tombak dalam membantu anak usia sekolah untuk belajar dari jarak jauh dengan daring. Disamping memasang Wifi, masjid juga dapat menyediakan komputer, charger handphone bagi anak-anak usia belajar dan tetap dalam koridor protokol kesehatan yang ketat.

"Kita berharap emerintah pusat dan pemerintah daerah sudah saatnya melawan Covid-19 secara total," harap Firdaus.

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) Bidang Kerjasama Antara Lembaga dan Luar Negeri, M Natsir Zubaidi menyarankan, sudah semestinya masjid di Indonesia yang jumlahnya sekitar 850 ribu diharapkan  dapat memberikan solusi bagi lingkungan dalam memfasilitasi belajar mengajar baik kepada siswa maupun kepada relawan penggiat pendidikan.

Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19 ini anak-anak diharuskan belajar jarak jauh, sementara fasilitas yang dimilikinya belum memadai. Dan saat ini adalah momentum yang tepat mengembalikan remaja untuk aktif dan mencintai masjid dengan memberikan fasilitas terhadap pusat minat mereka yakni belajar dan sekaligus bisa beribadah serta berdoa.

"Tidak sedikit anak-anak kesulitan mendapatkan akses jaringan internet. Karena selama ini kita melihat para pelajar diajak ramai-ramai berdoa pada saat menjelang ujian saja. Masjid harus kita fungsikan secara kaaffah  (komprehensif) sebagai tempat ibadah, tarbiyah dan dakwah serta kegiatan muamalah, termasuk pemberdaya umat lainnya,” pungkas aktivis pemuda masjid tahun 1970-an ini.(*)