Sagu Sering Dianaktirikan, Bupati Meranti Curhat ke Kepala Bulog


Dibaca: 1406 kali 
Rabu, 22 Juli 2020 - 18:08:09 WIB
Sagu Sering Dianaktirikan, Bupati Meranti Curhat ke Kepala Bulog Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi pimpin rakor mengenai sagu.

Meranti, Hariantimes.com - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) RI berjanji akan mendukung pemasaran produksi sagu Indonesia, khususnya Kepulauan Meranti.

Tujuannya, agar tercipta kepastian pemasaran dan stabilitas harga pasaran sagu.

Hal itu disampaikan Kepala Perum Bulog Wilayah Riau-Kepri Bachtiar saat rapat koordinasi (rakor) bersama Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sejumlah pengusaha sagu di Aula Biru Kantor Bupati Meranti, Rabu (22/07/2020).

Hadir dalam rakor itu Ketua Komisi I DPRD Meranti Fauzy SE, Asisten II Sekdakab. Meranti Drs Asroruddin, Kepala Dinas LHK Meranti Drs H Irmansyah MSi, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan M Arif, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan T Effendi, para Camat, Kepala Bagian Humas dan Protokol Meranti Rudi MH, serta para pengusaha sagu dan petani sagu di Meranti.

Dari Perum Bulog Wilayah Riau-Kepri dihadiri Kepala Bidang PBI Perum Bulog Riau Kepri Oemar, Kepala Cabang Perum Bulog Bengkalis Berdian dan lainnya.

Kehadiran Perum Bulog Wilayah Riau-Kepri ini adalah bentuk merespon kunjungan Bupati Irwan dan rombongan ke Perum Bulog RI Jakarta beberapa waktu lalu. Ketika itu, Bupati menyampaikan, Meranti merupakan daerah penghasil Sagu terbesar di dunia. Dimana 50 persen sagu yang dihasilkan dunia berasal dari Meranti. 

"Dengan potensi yang dimiliki itu, Meranti siap mendukung ketahanan pangan Indonesia dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini," sebut Bupati.

Saat komunikasi dengan pihak Kementerian Pertanian, Bupati juga menyampaikan cara mengantisipasi seandainya terjadi kelangkaan pangan beras di Indonesia, yang disebabkan oleh pembatasan ekspor beras dari negara Vietnam dan Thailand untuk menjaga stok pangan dinegaranya di tengah pandemi Covid-19 dunia.

Kepada Pusat, Bupati Irwan yang juga Ketua Forum Komunikasi Kabupaten Penghasil Sagu Indonesia (FOKUS-KAPASSINDO) menegaskan, jawaban jika terjadi kelangkaan pangan di Indonesia sebenarnya ada di Meranti melalui potensi sagu yang sangat besar tersebut. Bahkan saat ini, Sagu sudah diolah cukup maju dan menghasilkan beras Analog dan berbagai turunan lainnya seperti Mie, Gula Sagu serta telah diolah dan menghasilkan ratusan makanan/minuman yang mengantar Kepulauan Meranti meraih rekor MURI.

Namun yang menjadi masalah saat ini, sebut Bupati, berada di sektor pemasaran dan stabilitas harga sagu itu sendiri. 

Selama ini, beber Bupati, produksi sagu Meranti sebanyak 20 ribu ton/bulan hanya dikirim ke Cirebon. Dari Cirebon baru dipasarkan ke wilayah Jawa dan nancanegara seperti Jepang, Malaysia, Singapura dan lainnya. Namun pengiriman Sagu ke Cirebon dengan sistem titip bayar dinilai belum memberikan kepastian pemasaran kepada petani dan pengusaha sagu di Meranti. 

Begitu juga dari segi stabilitas harga Sagu. Jadi, agar petani dan pengusaha sagu di Indonesia khususnya di Kepulauan Meranti tetap bersemangat, perlu campur tangan pusat melalui Bulog RI untuk dapat menampung hasil produksi sagu tersebut. Sehingga tercipta kepastian pemasaran dan stabilitas harga sagu dipasaran. Tentunya, jika kebijakan itu dapat direalisasikan akan menambah semangat para petani sagu yang selama ini mengantungkan hidupnya pada sagu melalui sistem ekonomi bebasis kerakyatan tersebut.

"Dalam forum ini kami berharap kepada Bulog, dapat menyerap produksi Sagu Meranti sekaligus dapat menentukan harga pasaran Sagu," ucap Bupati seraya mengaku tidak ingin nasib sagu sama dengan kelapa dan karet yang harganya terlanjur diatur oleh kartel di Malaysia. Sehingga petani kurang sejahtera.

"Untuk Sagu jangan sampai terjadi. Kita harus lebih awal bersikap agar kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tegas Irwan lagi.

Dihadapan Kepala Bulog Wilayah Riau-Kepri, Bupati Irwan juga curhat mengenai sagu yang sering dianaktirikan. Dicontohkannya, tepung sagu tidak pernah dibantu oleh Bulog layaknya tepung terigu padahal memiliki potensi yang sama.

Seperti diketahui, saat ini PT Boga Sari mengimpor 13 juta ton Tepung Terigu untuk dijual dan diolah menjadi berbagai produk seperti Mie Instant dan lainnya. Jika Bulog dapat menfasilitasi 10 persen saja Slsubsitusi Tepung Terigu dengan Tepung Sagu, maka akan membuka celah pasar Sagu di Indonesia sebesar 1.7 juta ton pertahun.

"Tentunya ini akan memberikan motivasi kepada petani sagu di Indonesia untuk lebih giat mengolah sagu," ucap Bupati.

Dikatakan Irwan, Lahan Sagu seluas 4 juta hektare akan menjadi lumbung pangan Nasional di tengah semakin terbatasnya lahan sawah. Jika potensi ini dikelola dengan maksimal dari hasil penelitian pakar pangan akan mampu menghidupi seluruh masyatakat Indonesia bahkan seluruh dunia.

"Kita sangat berharap kepada pemerintah pusat kiranya dapat memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk membeli sagu, terutama saat produksi sagu melimpah dipasaran agar harga tetap stabil dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Irwan.

Pada kesempatan itu, Bupati Irwan juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI yang telah mengeluarkan Keppres baru mengenai pangan Nasional dengan memasukkan sagu didalamnya.

"Jadi Pangan Nasional yang dulunya Pajale, kini sudah menjadi Pajalegu (Padi, Jagung, Kedelai dan Sagu). Kita ucapkan terima kasih atas dukungan ini," ucap Bupati. 

Setelah mendengarkan panjang lebar penjelasan Bupati Meranti, Kepala Bulog Wilayah Riau-Kepri Bachtiar mengatakan, permintaan dukungan Perum Bulog untuk pemasaran sagu seperti yang disampaikan Bupati dapat terwujud. Untuk hal ini Bachtiar mengaku sangat optimis karena  market Bulog sangat besar.

"Kami juga berharap usulan Bupati dapat terealisasi apalagi Bulog memiliki market yang besar di 27 Wilayah di Indonesia dan puluhan cabang. Tinggal lagi dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait," harap Bachtiar seraya berpendapat, sagu harus diperlakukan layaknya pangan beras karena sama-sama dapat digunakan untuk mendukung ketahanan pangan Nasional.

"Jika beras mendapat keistimewaan maka Sagu harus bisa disuport juga," tegasnya.

Selanjutnya pihak Bulog dikatakan Bachtiar akan melakukan kolaborasi dengan Pemkab Meranti untuk membawa masalah ini ke level yang lebih tinggi.

"Kami melihat disini ada potensi besar yang harus didukung, tinggal lagi perintah kepada Bulog untuk dapat menyerap Sagu... selesai...!!!," katanya lagi.

Karena menurut Bachtiar, pada prinsipnya dari segi pemasaran pangan Nasional Bulog tidak mesti harus untung. Tapi dapat juga melakukan subsidi sebagai bentuk negara hadir untuk membantu masyarakat.

"Apa yang telah disampaikan Pak Bupati akan segera kami respon dan laporkan ke pusat. Saya menilai, kita sudah melangkah cukup jauh. Tinggal lagi kebijakan untuk mengeksekusinya," ujar Kepala Bulog Riau-Kepri sembari juga menegaskan, Bulog akan serius hadir di tengah masyarakat untuk mensupport sagu.

"Insga Allah, dengan dukungan Bupati apa yang diharapkan bisa diwujudkan. Apalagi jika melihat potensi sagu Meranti yang sangat luar biasa," katanya.

Bachtiar berpendapat, dimasa pandemi Covid-19 saat ini sagu bisa jadi alternatif pengganti beras yang dapat diberikan dalam bentuk bantuan kepada masyarakat.

Mendengar tanggapan Kepala Perum Bulog Wilayah Riau-Kepri yang cukup menyejukan terdebut, Bupati Irwan sangat gembira dan berharap jika Bulog dapat menampung produksi sagu Nasional dan menjaga stabilitas harga sagu dipasaran akan menjadi momentum menggeliatnya bisnis sagu di Indonesia.

"Jika ini berhasil, maka bisnis sagu Nasional khususnya di Kepulauan Meranti akan semakin bersinar dimasa datang, sekaligus sebuah jaminan keberlangsungan bisnis sagu di Indinesia," pungkas Bupati.

Menyikapi hasil pertemuan itu, anggota DPRD Meranti Fauzy SE mengucapkan apresiasi atas dukungan Perum Bulog dalam upaya mengembangkan potensi sagu di Meranti yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Fauzy berharap, apa yang diusulkan oleh Pemkab Meranti dalam hal ini Bupati Irwan dapat segera terwujud.

Apresiasi juga disampaikan para pengusaha sagu kepada Bupati dan pihak Bulog. Seperti dikatakan Wira dan Chadra atas nama pengusaha mengucapkan terima kasih kepada Pemkab. Meranti yang telah menghadirkan Bulog untuk berdiskusi dalam rangka membantu petani dan pengusaha memperluas pemasaran sagu dan menetapkan stabilitas harga.(*)

Penulis: Tengku Harzuin