Pekanbaru, Hariantimes.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti memiliki keterbatasan Apartur Sipil Negara (ASN). Sementara tantangan yang dihadapi untuk membangun daerah cukup berat.
Apalagi, Kabupaten Meranti secara geografis berbatasan langsung dengan negara tetangga yaknk Singapura dan Malaysia, serta Provinsi Kepulauan Riau. Jadi memang sangat dibutuhkan ASN yang tangguh dan memiliki kompetensi.
"Jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas ASN dan rencana yang terprogram, maka pembangunan Meranti akan cukup lama," sebut Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan Nasir MSi usai menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) antara Pemkab Kepulauan Meranti dengan Universitas Islam Riau (UIR) di Gedung Pasca Sarjana UIR, Jalan Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, baru-baru ini.
MoU tersebut langsung ditandatangani oleh Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi dan Pasca Universitas Riau diwakili oleh Wakil Rektor UIR Prof Dr Syafhendri. Selanjutnya penandatanganan juga dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti Bambang Supriyanto SE MM dan Direktur Pasca Sarjana UIR Prof Dr Yusri Munaf SH MH.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Bappeda Meranti Drs H Azza Fahroni MSi, Kadis Perhubungan Meranti Dr Aready, Kadis Pendidikan Meranti H Nuriman, Bagian Protokol dan Humas Meranti serta pejabat lainnya.
Dari Universitas Islam Riau Dr Rauf, Dr Efendi Susilo, Dr Rizki Febrianto, Kabag Humas UIR Dr Syafriadi SH MH dan lainnya.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Kesepakatan MoU antara Pasca Universitas Islam Riau dengan Sekretariat Sekda Meranti ini untuk pengembangan dan optimalisasi semua potensi yang dimiliki Kabupaten Meranti. Seperti perkebunan Sagu dan Perikanan yang didukung dengan pembangunan Infrastruktur agar lebih maksimal dan mampu memberikan manfaat yang besar, khususnya terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan aparatur dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan di era milenial saat ini.
"Kita berharap nantinya ilmu yang didapat dari UIR dapat diaktualisasikan. Apalagi dalam hal pelayanan, jika ASN sebagai pelayanan tidak diupdate tentu akan ketinggalan. Kan tak lucu jika yang dilayani (masyarakat) lebih canggih dan pintar daripada yang melayani," pungkas Bupati.
Melalui kerjasama ini, Irwan optimis UIR yang cukup berpengalaman di bidang akademisi dan penelitian akan dapat memberikan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi Pemda dalam membangun Meranti.
"Kita melihat Kampus UIR sudah bertaraf Internasional 'Small Is Beautiful', dengan tata kelola yang sangat luar biasa tentunya apa yang diterapkan di kampus ini melalui kerjasama juga dapat diaplikasikan di Kabupaten Meranti," ujar Irwan.
Meski belum dilakukan kerjasama secara formal, sebut Irwan, namun Pemkab Meranti telah banyak memanfaatkan tenaga dosen di UIR untuk mengkaji berbagai persoalan daerah. Salah satunya dalam merancang dan menyusun Peraturan Daerah. Begitu juga dengan Fakultas Teknik Desain khususnya dalam rencana pembangunan jembatan dan pelabuhan untuk mewujudkan program merangkai pulau menjadi satu kesatuan.
"Kehadiran UIR di Meranti memang sangat dibutuhkan. Semoga kedepan semakin banyak kontribusi yang dapat diberikan untuk menjawab semua tantangan dan tuntutan masyarakat," harap Irwan.
Hebatnya, puji Irwan, ternyata pamor UIR telah berhasil menarik perhatian dari ASN Meranti untuk menimba Ilmu di Kampus UIR. Setidaknya saat ini ada seratusan ASN Meranti yang tengah menyusun Tesis dan akan menyelesaikan Pendidikan S2 di UIR.
"Secara faktual kerjasama sudah berjalan meski belum ada MoU. Semoga dengan adanya MoU ini kerjasama akan semakin baik," harap Bupati lagi.
Salah satu yang menjadi fokus Kabupaten Meranti untuk dikembangkan, ungkap Irwan, adalah dalam hal desertifikasi berbagai produk turunan Sagu yang menjadi ikon Kabupaten Meranti. Seperti sisa olahan Sagu yang dapat dijadikan Pakan Ternak dan Pupuk Organik.
"Kita berharap limbah Sagu dapat diolah dari limbah menjadi berkah. Jika ini dapat dikelola dengan baik, tentunya akan dapat menggenjot ekonomi masyarakat," jelas Bupati seraya menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Pasca Universitas Islam Riau (UIR) melakukan kerjasama ini dalam rangka mempercepat akselerasi pembangunan melalui peningkatan kualitas SDM Aparatur dan optimalisasi pengelolaan potensi daerah.
Menyikapi kerjasama ini, Direktur Pasca Sarjana UIR Prof. Yusri Munaf mengatakan, nantinya UIR akan mencoba untuk mensinkronisasikan semua konsep teory yang ada dengan berbagai permasalahan yang menjadi urusan pemerintahan. Dan ini sesuai dengan prinsip Catur Darma yang melekat pada Perguruan Tinggi UIR yakni Pendidikan, Penelitian, Pengabdian dan Dakwah Islamiah yang menjadi identitas UIR.
Untuk mewujudkan itu, saat ini UIR memiliki 559 Dosen dimana 133 Dosen Tamatan S3 (Doktoral), 13 orang Guru Besar dan seluruh tenaga pengajar Pasca Sarjana merupakan lulusan S3.
"Ini sebagai motivasi bagi kami untuk meyakinkan Pemerintah Daerah kalau UIR bisa," ujar Prof Yusri.
Saat ini, UIR memilki 7 Program Study (Prodi) yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat akselerasi pembangunan di Meranti seperti Ilmu Hukum, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Administrasi, Agronomi, Bisnis, Teknik Sipil, serta program Doktoral Ilmu Hukum.
"Ini merupakan modal kami untuk merefleksikan tatanan kehidupan dengan mencerdaskan kehidupan bangsa dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah adalah salah satunya," papar Yusri Munaf.
Sementara Wakil Rektor Prof Syafhendri menungkapkan, setelah 28 tahun berdiri UIR telah memiliki beberapa beberapa Prodi unggulan yakni Pertanian yang mengantongi Akreditasi A, Perikanan dan Perairan, Teknik Geologi serta Informasi Teknologi.
"Ilmu yang ada di Prodi ini dapat dikembangkan untuk membangun daerah dan masyarakat Meranti," katanya.(*)