Bengkalis, Hariantimes.com - Ketenaran nama besar Laksamana Raja di Laut yang sudah tersohor membuat ramai orang ingin mengunjungi situs budaya peninggalan bersejarah tanah Melayu.
Hanya saja, situs budaya yang sakral dan bernilai sejarah tersebut belum sepenuhnya mendapatkan sentuhan pemeliharaan. Begitu juga masih kurang memadainya sarana utama seperti akses jalan serta prasarana pendukung lainnya.
Bagus Santoso dan rombongan saat menuju lokasi situs makam Laksamana Raja di Laut.
Terkait dengan keberadaan situs Laksamana Raja di Laut ini, Bakal Calon Wakil Bupati (Balon Wabup) Bengkalis H Bagus Santoso berpendapat perlunya membuat masterplan pengembangan objek wisata. Dan paling utama menggali sejarah secara komprehensif dengan melibatkan masyarakat setempat serta berbagai stakeholder.
"Jika situs ini dikelola dengan maksimal, misalnya dijadikan komplek pemakaman Laksamana satu hingga empat tentu akan lebih baik. Langkah ini tepat sekali, sehingga akan menarik banyak pengunjung untuk datang ke Bukit Batu," tutur Bagus Santoso saat berkunjung ziarah Makam Laksamana di Desa Bukit Batu dan Sukajadi, kemarin.
Dari hasil kunjungan Bagus Santoso didampingi Kades Izhar Sapawi, Pemuka masyarakat Atan Hamzah, Heru Wahyudi, Arif, Sarwo dan rombongan diketahui infrastruktur jalan menuju lokasi makam Laksamana satu tak memadai, walupun sebagian sudah disemenisasi, tetapi bukan jalan utama melainkan jalan untuk akses pertanian. Hal yang sama, akses jalan menuju makam Laksamana dua harus melewati perkebunan sawit dan sebagian masih semak belukar.
Bagus Santoso dan rombongan saat berada di situs makam Laksamana Raja di Laut.
Pasca pemekaran Desa Bukit Batu menjadikan situs pemakaman yang dulunya di desa Bukit Batu sekarang berubah. Dimana makam Datuk Laksamama satu terletak di Desa Bukit Batu. Sedangkan makam Laksamana dua, tiga, dan empat masuk ke desa pemekaran Sukajadi.
Encik Yassir, keturunan Panglima Dalam Encik Umar mengharapkan, makam Datuk Laksamana yang berada di Desa Bukit Batu dan Desa Sukajadi dilengkapi prasarana penunjang bagi para pengunjung dan peziarah.
Karena setakat ini, infrastuktur akses jalan menuju lokasi makam Laksamana satu dan Laksamana dua belum di semenisasi. Begitu juga sarana peziarah di Laksamana satu, walau sudah ada bangunan terbuka untuk istirahat peziarah. Namun belum dilengkapi dengan sarana yang sangat dibutuhkan seperti toilet, bak air, mushola dan sumur.
"Kami bermohon disini dibangun jalan yang memadai dan juga sarana pendukungnya," harap Encik Yassir yang tinggal di Dumai.
Hal senada disampaikan oleh Izhar Sapawi Kepala Desa Sukajadi pemekaran dari Desa Bukit Batu dan pemuka masyarakat Atan Hamzah.
Dikatakan Sapawi, pihak desa sudah dan akan mengajukan program kegiatan terkait pendukung kawasan wisata religi Datuk Laksamana. Di antaranya pembangunan jalan, jembatan, perbaikan fasilitas makam. Dan yang terpenting akses jalan menuju makam Laksama satu, dua dan tiga.(*)