LAM Riau dan Dispar Menyegerakan Komitmen Membangun Pariwisata Berbasis Kebudayaan


Dibaca: 1392 kali 
Jumat, 03 Juli 2020 - 22:22:55 WIB
LAM Riau dan Dispar Menyegerakan Komitmen Membangun Pariwisata Berbasis Kebudayaan Pertemuan LAM Riau dengan Dinas Pariwisata.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) dan Dinas Pariwisata (Dispar) Riau menyegarkan komitmen membangun pariwisata berbasis kebudayaan.

Hal ini dilakukan sempena telah dilantiknya Roni Rakhmad sebagai Kepala Dinas Pariwisata Riau dua pekan lalu. 

Kadispar Roni didampingi sejumlah stafnya, termasuk Mantan Plt Kadis Pariwisata Riau yang juga Kadis Kebudayaan Riau Raja Yoserizal Zen. 

Dari LAMR tampak hadir Ketum MKA Datuk Seri Al azhar, Ketum DPH Datuk Seri Syahril Abubakar, Timbalan Ketum MKA Datuk R. Marjohan Yusuf, Sekum MKA Datuk Taufik Ikram Jamil, Ketua DPH Datuk Hermansyah, dan anggota MKA Datuk Khaidir Akmalmas.

Sekum MKA Taufik Ikram Jamil mengatakan, Dispar merupakan instansi pertama yang berkunjung ke LAM Riau, setelah pelantikan 20 pejabat eselon II dua pekan lalu. Ini memang memiliki arti tersendiri, karena bagaimanapun Dispar adalah salah satu instansi  yang memiliki kemitraan kerja langsung dengan LAMR.

Datuk Seri Al azhar mengatakan, beberapa instansi memang sudah berkeinginan ke LAMR, tinggal waktu yang tepat. Di antaranya Dinas Pendidikan Riau yang sekarang sedang sibuk dengan pendaftaran siswa. 

Al Azhar mengatakan, pembangunan di Riau memerlukan suatu sikap kesinambungan. Jangan ganti pemimpin, mengganti arah pembangunan. Selama ini, hubungan Dispar dengan LAMR sudah cukup memadai yang pada masa mendatang, sepatutya makin dipertebal. 

“Kuncinya komunikasi,” kata Al azhar.

Datuk Seri Syajril juga banyak menyampaikan saran. Begitu juga Datuk Marjohan, Hermansyah, dan Taufik Ikram Jamil. Di antaranya adalah bagaimana Dispar memperhatikan seniman, misalnya bagaimana penggunaan gedung pertunjukan Idrus Tintin tidak memberatkan mereka. Bagaimanapun, pembangunan pariwisata berbasis budaya, akan meletakkan seniman pada posisi yang panting karena mereka pelaku budaya itu sendiri.

Roni Rakhmad menyambut baik segala saran dan pandangan. Pihaknya sedang mengiventarisasi persoalan untuk dipecahkan bersama-sama dan meminta LAMR senantiasa memberi pandangan. Beberapa pendekatan telah dilakukan dengan pelaku wisata, misalnya memberi nuansa Melayu yang lebih jelas dalam fasilitas budaya.(*)