Lewat Pelatihan Laundry Sepatu, PHR Dorong Kemandirian Ekonomi Kelompok Disabilitas


Dibaca: 165 kali 
Rabu, 31 Desember 2025 - 17:48:24 WIB
Lewat Pelatihan Laundry Sepatu, PHR Dorong Kemandirian Ekonomi Kelompok Disabilitas Peserta tengah melakukan pembersihan sepatu dengan cara profesional saat Pelatihan Laundry Sepatu di Aula Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Daksa, Dinas Sosial Provinsi Riau pada 31 Oktober 2025.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Suasana di UPT Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Daksa, Dinas Sosial Provinsi Riau pada 31 Oktober 2025 terasa begitu semangat.

Setiap gesekkan sikat seolah menjadi permulaan menjemput masa depan yang lebih cerah.  

Di sudut ruangan pelatihan yang penuh dengan aroma cairan pembersih dan deretan sikat halus, Ahmad Efendi tampak fokus dan teliti tangannyavmenggosok bagian samping sepasang sepatu kets yang kusam.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama LPPM UMRI menggelar Pelatihan Laundry Sepatu bagi kelompok disabilitas pada, 31 Oktober 2025 lalu. 

Begitu juga temannya Erik, melakukan hal serupa, memastikan tidak ada noda yang tertinggal pada bagian midsole.

Bagi Ahmad dan Erik, sepasang sepatu bukan sekadar alas kaki, melainkan simbol langkah baru menuju kemandirian ekonomi.

Keduanya merupakan peserta penyandang disabilitas yang mengikuti Pelatihan Laundry Sepatu, sebuah inisiatif dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona Rokan bekerja sama dengan LPPM Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).

Kegiatan ini merupakan bagian dari pilar ekonomi Program Pemberdayaan Komunitas Penyandang Disabilitas Pertamina (Pemko Pesmina) PHR, sebuah upaya terintegrasi mewujudkan ekosistem penyandang disabilitas yang mandiri dan inklusif.

Ahmad Efendi mengaku, teknik mencuci sepatu secara profesional merupakan ilmu baru yang sangat berharga baginya. Ia melihat potensi bisnis yang besar karena belum banyak penyedia jasa serupa di lingkungannya.

"Saya berterima kasih kepada PHR. Ini adalah ilmu yang bermanfaat dan bisa menambah pendapatan baru jika benar-benar ditekuni. Usaha laundry sepatu ini belum begitu banyak di tengah masyarakat, prospeknya sangat bagus," ujar Ahmad.

Senada dengan Ahmad, Erik juga merasa materi yang diberikan sangat aplikatif. Materinya jelas, mudah dipahami dan langsung praktik.

"Saya jadi tahu teknik mencuci yang benar, cara pakai alatnya, hingga cara merawat sepatu pelanggan agar tidak rusak. Ini modal saya untuk buka usaha ke depan," ungkapnya penuh semangat.

PHR Zona Rokan berkomitmen mendukung dan memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berkembang dan mandiri melalui program - program inklusif.  

Melalui pelatihan laundry sepatu ini, PHR ingin memberikan 'kail' yang tepat agar rekan disabilitas memiliki rasa percaya diri dan daya saing di dunia usaha.

Kemandirian disabilitas tidak hanya dibangun melalui satu jenis keterampilan. PHR Zona Rokan juga telah merancang program inklusif yang beragam, mulai dari pelatihan kewirausahaan, pelatihan barista, pelatihan bakery dan pastry, pelatihan content creator, hingga dukungan infrastruktur berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Melati Rumbai.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan ekosistem kelompok penyandang disabilitas yang mandiri dan inklusif secara sosial-ekonomi.

Program Pemko Pesmina ini merupakan salah satu bukti kepedulian PHR terhadap teman-teman disabilitas di sekitar wilayah operasi.

Dengan pelatihan ini, harapannya dapat mendorong peningkatan ekonomi bagi rekan-rekan disabilitas yang ada.

Pelatihan laundry sepatu ini merupakan salah satu pelatihan yang kami adakan, kegiatan lainnya berupa pelatihan barista, pelatihan bakery dan pastry.

"Total peserta untuk pelatihan ini sebanyak 30 orang,” imbuh CID Manager Regional 1, Iwan Ridwan Faizal.

Pelatihan ini sekaligus menjadi bukti nyata PHR terus berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah operasi Zona Rokan.

Lewat sikat dan busa pembersih, Ahmad, Erik dan kawan-kawan lainnya kini tengah merajut masa depan yang lebih cerah.

PHR percaya bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berdaya secara ekonomi. Melalui langkah kecil ini, PHR mendorong kelompok disabilitas mampu menciptakan ekosistem sosial-ekonomi yang benar-benar inklusif, serta bisa mengisi ruang yang sama untuk tumbuh dan mandiri.(*)