Menkop DR Ferry Juliantono SE AK MSI bersama pengurus PWI Pusat, di Kantor Kementerian Koperasi, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis petang (20/11/2025). Jakarta, Hariantimes.com - Menteri Koperasi (Menkop) DR Ferry Juliantono SE AK MSI meminta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersinergi dengan kementerian yang dipimpinnya, karena tengah mendapat tugas dari negara terkait akselerasi membangkitkan koperasi, agar mampu mengejar ketertinggalan dengan BUMN dan swasta.
Pernyataan itu disampaikan Ferry, sapaan akrabnya pada pertemuan dengan pengurus PWI Pusat, di Kantor Kementerian Koperasi, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis petang (20/11/2025).
“Kami diberi tugas, gerak cepat, bagaimana caranya bisa mengejar ketertinggalan itu, didahului dari beberapa program, seperti rebranding, karena sudah banyak yang tidak tahu lagi apa itu koperasi, apalagi Gen Z, milenial, jelas tidak tahu,” katanya.
Selain rebranding juga pembaharuan tata kelola dengan membentuk kedeputian baru, seperti deputi digitalisasi dan business development. “Ini penting, karena kemarin-kemarin koperasi lebih menitikberatkan pada lembaganya, bukan bisnisnya,” tambahnya.
Di tengah perjalanan, sambung Ferry, Presiden Prabowo Subianto membentuk koperasi desa/kelurahan Merah Putih di 80 ribu desa/kelurahan di seluruh Indonesia, menyusul dikeluarkannya Inpres No 9/2025 pada Maret, melibatkan 18 kementerian dan lembaga.
Selanjutnya disusul Perpres pembentukan Satgas Percepatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dan pada Juli lalu 80 ribu akta badan hukum 80 ribu koperasi itu kelar, saat ini bahkan sudah 82 ribu koperasi yang berbadan hukum.
Pada tahap relaksasi atas regulasi, peraturan-peraturan menteri, juklak juknis dan sebagainya juga sudah disesuaikan, karena sudah memasuki tahap operasional, seperti pembangunan fisik gudang, gerai dan sebagainya.
“Karena presiden ingin sebisa mungkin semua harus standar,” jelasnya.
Bersamaan pembangunan fisik, Kementerian Koperasi juga merekrut 8 ribu asisten bisnis, 1.104 tenaga project management officer yang memperkuat dinas-dinas yang ada di provinsi, kota dan kabupaten.
“Presiden berharap Maret 2026 pembangunan fisik sudah selesai dan bisa operasional. Bukan sesuatu yang mudah, tapi harus dilakukan,” katanya lagi.
Koperasi, tambahnya, juga tidak sekadar aktivitas simpan pinjam lagi. Saat ini tengah didorong masuk ke sektor industri, produksi dan perkreditan.
“Presiden memang ingin meluruskan jalan, dimana sistem dan praktik ekonomi selama beberapa dekade belakangan diserahkan pada mekanisme pasar bebas. Sekarang negara hadir mengatur pasar mengembalikan sistem dan praktik ekonomi sebagaimana diamanatkan konstitusi yang disemangati Pasal 33 UUD 1945, yakni ekonomi Pancasila,” rincinya.
Untuk itu menteri mengaku tidak mungkin berjalan sendiri. Pers, dalam hal ini PWI harus berjalan seiring untuk mewujudkan cita-cita mulia itu.
Ferry sendiri mengaku memiliki kedekatan batin dengan PWI, karena ayahandanya juga wartawan yang tergabung dalam PWI Jaya. “Ayah saya pengelola Berita Indonesia, yang selanjutnya pecah menjadi Berita Yudha dan Berita Buana,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, mengapresiasi kesediaan menteri meluangkan waktu dan menerima silaturahmi rombongan pengurus yang dipimpinnya.
“Memang, kami melihat kementerian koperasi ini mendapat tugas khusus, kementerian yang saat ini menjadi salah satu backbone, yang diharapkan presiden bisa konsolidasi dengan mendirikan koperasi di seluruh desa dan kelurahan. Ini jelas tidak mudah, dan pasti sangat berat,” kata Cak Munir, sapaan akrab direktur utama Kantor Berita Antara itu.
Tentu butuh kolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk pers. “Saat ini PWI juga dalam posisi ingin turut serta berkontribusi proses pembangunan yang tengah dijalankan,” katanya.
“Kami melihat kebijakan-kebijakan yang dilakukan Pemerintahan Prabowo dengan Asta Citanya, merupakan bagian yang perlu kami dukung, perlu kita dorong agar apa yang menjadi program-programnya bisa membumi, berhasil dan bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.
Munir juga merinci sejumlah program kerja yang sudah ada di PWI yang bisa dikolaborasikan dengan Kementerian Koperasi, diantaranya bidang pendidikan, yang bisa diarahkan untuk mendayagunakan insan-insan koperasi dalam mengkomunikasikan potensinya kepada masyarakat.
Pertemuan berlangsung akrab dan gayeng. Menteri Ferry Juliantono didampingi dua staf khusus, Wahyono dan Nico, serta Kepala Biro Humas, Sudarmono.
Sementara Akhmad Munir didampingi sejumlah pengurus PWI Pusat, diantaranya Ketua Bidang Kerjasama dan wakil, KS Ariawan dan Amy Atmanto, Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Zarman Syah, Wakil Sekjen, Iskandar Zulkarnain, Wakadep Ekuin, Yura Syahrul dan M Sarwani, Kadep Pangan dan Energi, M Arifin Mukendar, Kadep Kajian dan Litbang serta wakil, Akhmad Sef dan Rukman Nawawi, serta Wakadep Humas, Achmad Rizal dan Hersunu AW.(*)