Deteksi Dini Konflik Keagamaan, Kemenag Luncurkan EWS Si-Rukun


Dibaca: 336 kali 
Selasa, 30 September 2025 - 19:06:00 WIB
Deteksi Dini Konflik Keagamaan, Kemenag Luncurkan EWS Si-Rukun Kementerian Agama (Kemenag) RI meluncurkan Early Warning System (EWS) Si-Rukun atau Sistem Deteksi Dini Indonesia Rukun, Senin (29/09/2025).

Pekanbaru, Hariantimes.com - Kementerian Agama (Kemenag) RI meluncurkan Early Warning System (EWS) Si-Rukun atau Sistem Deteksi Dini Indonesia Rukun, Senin (29/09/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini dirancang sebagai langkah preventif untuk mencegah dan mengatasi Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan (KSBK).

Si-Rukun merupakan aplikasi berbasis website yang dapat diakses melalui laman https://pkubpusat.kemenag.go.id/ews/login. Aplikasi ini diharapkan memudahkan masyarakat untuk melapor jika mendeteksi adanya potensi konflik di wilayahnya.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam sambutannya menegaskan pentingnya sistem ini sebagai instrumen vital bagi bangsa Indonesia. Ia bahkan mengibaratkan urgensi Si-Rukun setara dengan alat deteksi dini tsunami, yang membutuhkan respons cepat dan profesional dari seluruh jajaran Kementerian Agama.

“Ada tiga hal yang perlu dideteksi. Pertama, gejala-gejala munculnya potensi konflik. Kedua, saat konflik mulai terjadi. Dan ketiga, konflik itu sendiri. Potensi konflik ini bisa muncul dengan cepat, seperti tsunami. Sulit diprediksi, namun bisa berlangsung sangat cepat. Karena itu, Kemenag harus punya tiga kuasa dalam menghadapi dinamika ini,” tegas Menag juga menekankan agar pejabat terkait selalu siaga penuh dalam merespons laporan konflik.

“Mohon kepada seluruh pejabat yang terkait, teleponnya aktif 24 jam. Jangan tidur dengan telepon dalam keadaan mati. Ini penting agar respons bisa cepat dan tepat,” ujar Menag mengingatkan, deteksi konflik tidak hanya dibatasi pada isu agama, melainkan juga meliputi potensi konflik personal, etnis, maupun sosial lain yang dapat meluas.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Muliardi didampingi Pejabat Administrator menegaskan kesiapan Kemenag Riau mendukung penuh implementasi Si-Rukun, mengingat pentingnya deteksi dini konflik dalam menjaga harmoni masyarakat.

"Kemenag Riau siap bersinergi dalam mendukung program pengembangan Si-Rukun sebagai upaya deteksi dini potensi konflik berdimensi keagamaan. Terlebih, Provinsi Riau pada tahun 2024 berada di posisi kedua dalam Indeks Kerukunan Beragama Nasional. Kami akan mengarahkan penyuluh dan FKUB Kabupaten/Kota untuk melakukan pemetaan risiko konflik, termasuk pemetaan zona merah, kuning.dan hijau,” jelasnya.

Peluncuran ini menandai komitmen pemerintah dalam memperkuat sistem mitigasi konflik di tengah masyarakat, sekaligus memperkokoh peran Kemenag sebagai garda terdepan dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.(*)