Dorong Solusi Pemberdayaan Umat, Penaiszawa Kemenag Riau Lakukan Pendampingan Kampung Zakat di Sungai Cina


Dibaca: 192 kali 
Kamis, 28 Agustus 2025 - 19:33:13 WIB
Dorong Solusi Pemberdayaan Umat, Penaiszawa Kemenag Riau Lakukan Pendampingan Kampung Zakat di Sungai Cina Dorong Solusi Pemberdayaan Umat, Penaiszawa Kemenag Riau Lakukan Pendampingan Kampung Zakat di Sungai Cina.

Meranti, Hariantimes.com -  Bidang Penaiszawa Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Riau melakukan pendampingan Program Kampung Zakat di Desa Sungai Cina, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (28/08/2025).

Hadir dalam kegiatan ini Kabid Penaiszawa H Mas Jekki Amri, Kasubbag TU sekaligus Kasi Bimas Islam Kankemenag Meranti Misyamto, Sekretaris Kampung Zakat Desa Sungai Cina, Kamsir, perangkat KUA Rangsang Barat, serta perwakilan dari tiga kelompok usaha binaan Kampung Zakat.

Dalam pendampingan tersebut, tim Kanwil meninjau langsung perkembangan usaha ekonomi masyarakat binaan, mulai dari kelompok tambak ikan, kelompok mie sagu, hingga kelompok budidaya ikan nila.

Kabid Penaiszawa, H Mas Jekki Amri menegaskan, kegiatan ini penting untuk memastikan keberlanjutan program.

“Kampung Zakat bukan sekadar seremonial, melainkan program pemberdayaan nyata. Dari beberapa usaha yang telah dibentuk, ada yang masih berjalan baik, ada pula yang terhambat. Semua ini akan kami evaluasi bersama Baznas, LAZ dan pemerintah daerah agar solusi konkret bisa diberikan,” ujarnya.

Program Kampung Zakat sendiri merupakan kolaborasi Kementerian Agama bersama Baznas, LAZ, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya untuk mengubah desa kurang berdaya menjadi desa maju melalui pemberdayaan di bidang dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial kemanusiaan.

Mas Jekki menambahkan, di Riau hingga saat ini sudah ada di empat kabupaten Kampung Zakat, yakni Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Rokan Hulu dan Bengkalis.

“Kami berharap ke depan Kampung Zakat bisa hadir di setiap kabupaten/kota di Provinsi Riau,” jelasnya.

Sekretaris Kampung Zakat Desa Sungai Cina, Kamsir, menyampaikan bahwa kelompok usaha yang telah terbentuk ada yang masih berjalan, namun ada juga yang menghadapi sejumlah kendala, terutama pada tambak ikan.

“Lokasi tambak yang jauh dari pemukiman, minim listrik, bahkan rawan banjir dan binatang buas seperti buaya menjadi tantangan besar. Akibatnya, banyak ikan mati dan fasilitas tambak harus dibongkar serta diamankan,” terangnya.

Meski demikian, kelompok lain tetap bertahan. Kelompok mie sagu masih berproduksi, sementara kelompok budidaya ikan nila yang dikelola Sulistriono menunjukkan perkembangan cukup baik.

“Minggu ini sekitar 500 ekor sudah siap panen,” ujarnya optimis.

Begitu juga produksi sagu oleh Kelompok Usaha Kampung Zakat,  hingga saat ini masih tetap berjalan.

Desa Sungai Cina sendiri memiliki potensi besar sebagai kawasan pesisir yang kaya sumber daya alam, baik perikanan, sagu, maupun hasil laut lainnya.

Dengan pendampingan yang konsisten, Kampung Zakat diharapkan dapat menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi umat sekaligus mengurangi angka kemiskinan di wilayah perbatasan Riau ini.(*)