Pekanbaru, Hariantimes.com - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau melakukan kunjungan ke Universitas Islam Riau (UIR), Kamis (21/08/2025).
Kunjungan KPA Riau ke UIR ini dalam rangka memberikan edukasi tentang bahaya penyebaran penyakit menular yakni HIV AIDS ke masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa, Tenaga Kependidikan hingga Dosen.
Dalam paparannya, Sekretaris KPA Riau dr Wildan Asfan Hasibuan MKes menyampaikan, Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS. Sehingga membuat sistem kekebalan tubuh semakin melemah.
"AIDS mulai masuk di Provinsi Riau tahun 1997 tepatnya di Kota Dumai. Saat ini kasus AIDS di Riau sudah berjumlah 11.700 orang. Di antaranya 6.000 yang bisa dihubungi, 4.000 yang sedang menjalankan pengobatan rutin dan 2.000 yang tidak menjalankan pengobatan rutin," ungkap dr Wildan dalam pertemuan yang berlangsung hangat di Ruang Rapat lantai II Gedung Rektorat UIR.
Pertemuan dihadiri Rektor UIR Assoc. Prof Dr Admiral SH MH bersama Kepala Biro Hukum dan Etik (BHE) Wira Atma Hajri SH MH, Direktur Direktorat dan Sumber Daya (DSD) Dr Azwirman SAk MAcc, Kepala Badan Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) Assoc Prof Dr Rendi Prayuda SIP MSi, Kepala Biro Administrasi Umum dan Personalia (BAUP) Tati Maharani SP MP, Kepala Klinik Pratama YLPI Riau dr Wahyu Purnama Dewi MKes, Dekan dan Wakil Dekan, anggota Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), hingga mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIR.
Sedangkan tim KPA Riau yang hadir yakni dr Syofyan sebagai tim Asistensi KPA Provinsi Riau, dr. Netty dan Alpin SKom selaku staff KPA Provinsi Riau, Egawaty SKM selaku Penjab Program Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dan Dr Musfardi Rustam selaku Tenaga Funsional Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
dr Wildan menyebutkan, besarnya angka tentu menjadi puncak ke khawatiran bagi Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau. Karena AIDS dapat disebarkan melalui hubungan seks, darah dan ibu hamil kepada anaknya.
"Hingga saat ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan AIDS secara sempurna, namun hanya ada obat penawar untuk meredakan dan menghambat perkembangan virus HIV. Yang kekhawatiran kita bersama adalah penyebaran virus melalui hubungan seks, karena penularan melalui darah ataupun ibu hamil kepada anaknya masih bisa diatasi dengan melakukan steril pada alat kesehatan ataupun pengobatan kepada ibu hamil. Sedangkan jika melalui seks harus perlu diberikan perhatian khusus kepada masyarakat,” ujar dr Wildan.
Dalam hal in,i Rektor UIR Assoc Prof Dr Admiral SH MH menyatakan siap dan berkomitmen mencegah penularan HIV AIDS UIR. Dan juga menegaskan bahwa UIR merupakan Perguruan Tinggi (PT) pertama di Wilayah Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau yang membentuk satgas PPKS. Hal ini tentu sebagai salah satu upaya pencegahan perilaku negative yaitu hubungan seksual.
“Saat ini UIR memiliki 24.000 mahasiswa diantaranya 23.000 mahasiswa S1 dan 1.000 mahasiswa S2. Sejak awal kuliah kami telah menanamkan dan mengedapankan satu variable yaitu Islam kepada mahasiswa, bahkan ini sudah kita teguhkan visi UIR," terang Assoc Prof Dr Admiral SH MH.
Selanjutnya Rektor berencana akan menghadirkan KAP Provinsi Riau saat kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UIR tanggal 9 hingga 11 September 2025 mendatang. Hal ini dinilai penting guna memberikan edukasi kepada Mahasiswa Baru tentang bahaya penularan virus HIV AIDS.(*)