Pekanbaru, Hariantimes.com - Sastrawati asal Singapura, Rohani Din atau yang dikenal dengan nama pena Anie Dien melakukan lawatan budaya dan sastra ke Provinsi Riau selama sepekan.
Kehadiran Rohani Din disambut hangat para sastrawan dan komunitas sastra yang ada di Bumi Melayu Lancang Kuning. Berbagai kegiatan terkait dunia literasi, diskusi, serta bedah buku pun langsung dilakukan.
Di antaranya acara 'Penulis Masuk Sekolah' (PMS) 2025 digelar di SMK Labor Pekanbaru Jumat (11/04/2025).
Kepala SMA Labor, Drs Hendrifides MSi mengungkapkan kegembiraannya sudah dipilih dalam acara ini.
"Alhamdulillaah, kita kehadiran tamu dari jauh yakni Bunda Rohani Din dari Singapura dan di hadapan kita serta penyair-penyair handal dari Riau untuk berbagi ilmu di bidang sastra kepada semua," ujar Drs Hendrifides MSi kepada para siswanya.
Rohani Din yang didaulat memberikan motivasi menulis bagi puluhan siswa yang hadir dan mendedahkan proses kreatif dan memberikan tips mudah membuat pantun dengan memulai belajar pantun kilat atau karmina.
"Mulailah dan menulislah walaupun satu kalimat dalam satu hari asalkan berkelanjutan dan menjadi karya," pesan Rohani Din.
Di panggung terbuka, sejumlah penyair Riau yang hadir tampil membacakan puisi dengan berbagai gaya untuk memikat penobton. Para penyair itu adalah Husnu Abadi, A Aris Abeba, Fakhrunnas MA Jabbar, Herman Rante, TM Sum, Mosthamir Thalib, Kunni Masrohanti, Zamhir Arifin, dan Siti Salmah. Hadir juga Ketua baru organisasi Wanita Penulis Indonesia (WPI) Riau, Tutin Apriyani dan Sekretaris Hening Wicara.
Acara dimulai dengan penyambutan di halaman SMK oleh kepala sekolah bersama guru-guru, dengan tampilan tari zapin dan Syair Melalak, senandung lagu syair tradisional khas Riau Daratan.
Rohani Din menceritakan perjalanan kreatifnya yang diawali setelah memasuki dunia tulis-menulis setelah usia pensiun dan lepas dari dunia kerja.
Sampai Bunda Anie sudah menulis puluhan novel serta menerbitkan kumpulan puisi, baik buku tunggal maupun antologi puisi karya bersama penyair serumpun Asia Tenggara.
"Acara yang paling monumental ditaja Rohani Din adalah Pertemuan Penyair Serumpun di Negeri Berbilang Kaum di Singapura 2026," kata Aris Abeba.
"Ketika inilah dideklarasikan Kami Bangsa Pantun bagi semua penyair yang hadir saat itu."
Menurut Aris, setelah pertemuan 2016 ini diprogramkan pertemuan kedua diadakan di Pekanbaru tetapi batal karena disambar kepentingan lain.
Penyair Fakhrunnas MA Jabbar memotivasi para siswa untuk jangan ragu-ragu mengembangkan talenta di bidang sastra karena apabila ditekuni bisa dikenal dan diundang ke berbagai negara.
"Gara-gara sastra, saya sempat empat kali diundang ke Eropa," ujar Fakhrunnas.
Rangkaian acara Rohani Din, Sabtu (12/03/2025) menghadiri Bedah Buku karya Griven di Gramedia Pekanbaru.(*)