Malam Puncak Laman Cipta Sastra, Rektor Unilak Prof Junaidi Baca Puisi Pesan Ramadhan dan Persahabatan Prabowo Subianto


Dibaca: 261 kali 
Ahad, 30 Juni 2024 - 15:14:52 WIB
Malam Puncak Laman Cipta Sastra, Rektor Unilak Prof Junaidi Baca Puisi Pesan Ramadhan dan Persahabatan Prabowo Subianto Rektor Universitas Lancang Kuning Prof Junaidi didaulat membacakan puisi dan memilih membaca puisi karya Prabowo Subianto.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Drs Yose Rizal Zein membuka malam puncak Laman Cipta Sastra tahun 2024 yang diadakan di Taman Budaya Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (29/06/2024). 

Malam puncak Laman Cipta Sastra dihadiri seniman Riau dari berbagai daerah seperti Pekanbaru, Siak, Rohul, Kampar, Kuansing dan lain-lain.

Beberapa seniman yang tampil dan hadir yaitu Prof Dr Junaidi (Dewan Pendidikan Riau yang juga Rektor Unilak), Ketua DKR Riau Taufik Hidayat alias Atan Lasak, Fedli Aziz, Jefrizal dan lain-lain. 

Rangkaian kegiatan malam puncak Laman Cipta Sastra diisi dengan berbagai kegiatan seperti parade baca puisi, pengumuman lomba puisi tingkat provinsi Riau dan lain-lain.

Rektor Universitas Lancang Kuning Prof Junaidi didaulat membacakan puisi dan memilih membaca puisi karya Prabowo Subianto, Presiden terpilih RI. Puisi itu berjudul Pesan Ramadhan dan Persahabatan Prabowo Subianto.

Prof Junaidi yang tampil dengan menggunakan rompi dan topi, energik tampak bersemangat membacakannya dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari 100 penonton. 

Ditemui usai pentas, Prof Junaidi memberikan dukungan pendirian Kementerian Kebudayaan di Indonesia. Indonesia harus memberikan perhatian yang lebih pada kebudayaan. Karena kebudayaan merupakan kekuatan utama yang menyatukan bangsa Indonesia. Keberagaman budaya Indonesia harus dikelola sebagai kekuatan untuk memajukan bangsa Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Junaidi menegaskan, perlu program repatriasi atau pengembalian kembali naskah kuno atau manuskrip bangsa Indonesia yang berada di luar negeri. 

"Manuskrip itu warisan intelektual bangsa Indonesia sehingga kita punya hak untuk mengambil kembali. Manuskrip yang dulu dibawa oleh penjajah pada masa kolonial perlu kita pulangkan ke Indonesia segera. Kita harus menyusun strategi untuk mengembalikan warisan budaya itu," ujar Prof Junaidi.

Selain itu, Junaidi juga menyuarakan program dana abadi kebudayaan untuk membangun ekosistem kebudayaan di Indonesia. Dana abadi kebudayaan dapat mendorong program-program kebudayaan di Indonesia

Di tempat yang sama, Kadis Kebudayaan Riau, Yose Rizal Zein mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba cipta puisi, cerpen dan pantun. Laman Cipta Sastra merupakan bagian dari menggali kreatifitas seniman seniman Riau.

“Kita taju, pantun telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Unesco. Kebudayaan itu menjadi salah satu kemudi pembangunan dalam membangun sebuah negeri. Kebudayaan dan Kesenian harus menjadi fondasi dari setiap kebijakan pembangunan. Karena Kebudayaan memiliki peran strategis bagi sebuah bangsa," ucapnya.

Usai sambutan Kadis Kebudayaan, dilanjutkan dengan Parade Puisi, penampilan pertama diawali oleh seniman Riau asal Meranti Atan Lasak, beberapa seniman muda Riau juga ambil ambil bagian seperti Awi Anjung, Rizal pemain gambus, Muklis.(*)