Rumah Sunting Gelar Tadarus Puisi, Kunni: Kita yang Mengalir Sampai ke Rimba


Dibaca: 307 kali 
Ahad, 24 Maret 2024 - 12:22:21 WIB
Rumah Sunting Gelar Tadarus Puisi, Kunni: Kita yang Mengalir Sampai ke Rimba Bincang Puisi dalam Tadarus Puisi Oleh KSB Rumah Sunting menghadirkan Narasumber Fandi Rahman dari Walhi Riau dan Muhammad Ade Putra selaku penyair muda Indonsia, Jumat (22/3/2024) di Basecamp Rumah Sunting, Bukitraya, Pekanbaru. FOTO SUNTING

Pekanbaru, Hariantimes.com - Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting menggelar Tadarus Puisi 2024, Jumat (22/03/2024).

Selain dilaksanakan sempena Hari Puisi Indonesia yang jatuh tanggal 21 Maret, juga disempenakan dengan peringatan Hari Hutan dan Hari Air se dunia.

"Tema Kita yang Mengalir Sampai ke Rimba sebagai ungkapan bahwa kita dan rimba adalah bagian dari puisi yang harus terus dimajukan. Apalagi Tadarus Puisi Kali ini memang disempenakan dengan perayaan Hari Air dan Hari Hutan Sedunia," jelas Founder KSB Rumah Sunting, Kunni Masrohanti malam itu.

Dihadiri Kepala Balai Bahasa

Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Toha Machsum.

Toha yang datang sendiri langsung bergabung dengan keluarga besar Rumah Sunting yang masih dalam proses berbuka bersama dan beberapa undangan lainnya.

"Tentu kami sangat senang dan mengapresiasi kegiatan sastra seperti Tadarus Puisi yang dilaksanakan Rumah Sunting ini. Terus bersemangat dan bergerak untuk kemajuan kesasteraan khususnya di Riau. Insya Allah kita akan banyak kegiatan yang nantinya melibatkan komunitas. Di antaranya peringatan 100 tahun AA Navis nanti," kata Toha malam itu.

Toha juga mengingatkan dan berharap agar Rumah Sunting maupun komunitas lainnya untuk aktif dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersumber dari pemerintah pusat seperti Banpem maupun Dana Indonesia.

Selain menyampaikan sambutan dan harapan, Toha juga membacakan puisi-puisi pendek yang tergantung di pohon puisi yang terletak di sebelah kanan panggung.

Toha juga menyaksikan seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir.

Bincang Puisi

Di sela-sela rangkaian serba Puisi, malam itu juga digelar Bincang Puisi yang menghadirkan Fandi Rahman dari Walhi Riau serta penyair muda Muhammad Ade Putra yang dipandu oleh Nahda Amalia selaku moderator.

Fandi banyak menceritakan tentang perjuangan membela hak masyarakat terhadap lingkungan atau lingkungan itu sendiri terhadap hak-haknya. Termasuk bagaimana ia menceritakan jalan perjuangan yang selalu berkolaborasi dengan penyair melalui jalan puisi.

Kolaborasi itu antara lain perjuangan membela Rempang yang kemudian muncul buku Puisi Rempang Tanah Luka, tentang pembelaan terhadap Cipang yang kemudian hadir karya Teatrikal Puisi oleh Rumah Sinnting berjudul Raung Cipang dan lainnya.

"Lingkungan ini baik hutan, tanah, air dan masyarakat adat  menjadi tanggung jawab kita bersama untuk pelestariannya. Nah,  Puisi ini salah satu jalannya," kata Fandi.

Sementara itu, Muhammad Ade Putra banyak menceritakan pengalamannya bersama Rumah Sunting atau pengalaman pribadinya tentang berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan upaya pelestarian alam dan lingkungan melalui puisi.

Muhammad Ade Putra menceritakan tentang perjalanan hingga ke Banda Naira dalam Jalur Rempah maupun masuk ke ceruk-ceruk kampung bersama Rumah Sunting.

"Apapun jalan itu tidak lain dan tidak bukan adalah puisi untuk alam dan lingkungan, termasuk Literasi Konservasi yang digaungkan Rumah Sunting selama ini. Sebab air yang mengalir adalah kita, pohon dan rimba adalah kita, sedang kita adalah puisi," katanya.

Tadarus Puisi dengan tema "Kita yang Mengalir Sampai ke Rimba" ini dilaksanakan di halaman komunitas yang kemudian disulap menjadi panggung budaya.

Ornamen berupa kain hijau dan putih melambangkan Ramadan dan alam. Ditambah dengan puluhan lampu colok dan bibit-bibit pohon yang semakin mendekatkan pada suasana Ramadan dan alam. Ada pula sudut sayap di samping kiri panggung berupa kain putih dengan lampu kaki di kedua sisinya sebagai panggung kedua serta pohon puisi di samping kanan panggung.

Perjalanan acara yang dipandu Jaya Silitonga selaku pembawa acara itu juga menghadirkan pembacaan puisi oleh Fandi Rahman, Muhammad Ade Putra, Butet, Oklidia Fajrika, Siti Salmah dan musik akustik oleh Miftahul Ihsan dan Diana Jessica.(*)