Pekanbaru, Hariantimes.com - Di era kemajuan teknologi informasi, pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Riau makin pesat.
Hal itu karena teknologi telah memberikan kemudahan bagi pelaku usaha rumahan untuk menciptakan pasar online.
Walau demikian, tidak sedikit pelaku UMKM menemukan hambatan dalam mengembangkan bisnisnya. Sehingga mereka stagnan.
"Ada banyak masalah yang dihadapi pelaku UMKM itu. Mulai dari tidak update perkembangan teknologi, sulitnya dalam mengurus perizinan, sertifikasi halal serta masalah-masalah lainnya," sebut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha dan Pekerja Kuliner Riau (ASPEKUR) Fazar Muhardi saat menjadi salah satu pembicara di acara Riau Creative Fest 2023 yang dilaksanakan Pengusaha Pemuda Pancasila (BP3) Riau di Mall SKA Pekanbaru, Sabtu (17/12/2023).
Seperti diketahui, lanjut Fazar, UMKM saat ini menjadi ujung tombak perekonomian nasional yang harus dijaga dan wajib mendapatkan perhatian pemerintah agar terus berkembang dengan baik.
Oleh karena itu, ASPEKUR hadir sebagai solusi mengatasi masalah yang selama ini dihadapi 631.347 pelaku dan pekerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Provinsi Riau.
"ASPEKUR lahir dari banyaknya masalah yang dihadapi UMKM di Riau, dan kami bertekad untuk menjadi solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi puluhan ribu pelaku UMKM," kata Fazar.
ASPEKUR kata Fazar, hadir untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dan juga menjaga situasi kondusif dunia perdagangan agar terhindar dari gangguan umum.
“ASPEKUR dibentuk dan didirikan untuk menjadi wadah para pelaku usaha dan karyawan perdagangan khususnya sektor kuliner. Selain memperkuat hubungan bisnis, ASPEKUR juga untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan terhadap para anggota dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya,” kata Fazar.
Selain itu, demikian Fazar, ASPEKUR juga bertekad menjamin keselamatan dengan memberikan asuransi tidak hanya bagi pengusaha UMKM, namun juga kepada para pekerja kuliner.
"Aset paling berharga dalam sebuah bisnis adalah SDMnya, maka kami memberikan jaminan asuransi kecelakaan bagi pekerja sektor kuliner sehingga mereka nyaman dalam menjalankan pekerjaan mereka," katanya.
Fazar menjelaskan, struktur ASPEKUR akan dibentuk mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, tingkat kecamatan, hingga kelurahan/desa bahkan di tingkat RT/RW.
Dia juga mengajak para pelaku usaha kacil seperti industri makanan rumahan dan pemilik kafe, rumah makan, pedagang barang-barang harian dan lainnya agar bergabung bersama ASPEKUR.
“Ada banyak manfaat bergabung bersama ASPEKUR, terutama membangun solidaritas sesama pengusaha dan pekerja bisnis makanan/kuliner,” katanya.(rls)