Pelatihan Pengelolaan Jasa Wisata, Kunni Masrohanti: Saya Sudah Lama Berkegiatan di Buluhcina


Dibaca: 873 kali 
Jumat, 13 Oktober 2023 - 11:20:32 WIB
Pelatihan Pengelolaan Jasa Wisata, Kunni Masrohanti: Saya Sudah Lama Berkegiatan di Buluhcina Kunni Masrohanti menjadi pembicara dalam Pelatihan Pengelolaan Jasa Wisata di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Buluhcina, Rabu (04/10/2023).

Kampar, Hariantimes.com - Aktivis Perempuan Riau, Kunni Masrohanti menjadi pembicara dalam Pelatihan Pengelolaan Jasa Wisata di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Buluhcina, Rabu (04/10/2023).

Kegiatan yang dilaksanakan Balai Besar Sumber Daya Alam (KSDA) Riau ini melibatkan puluhan perempuan Buluhcina yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Wanita (KTHW) Melati Indah.

Kunni diundang sebagai pembicara oleh BBKSDA Riau, karena dilihat dari latar belakang keaktifannya di dunia pariwisata dan lingkungan.

Selain aktivis lingkungan, Kunni juga pendiri dan pembina Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Riau sejak tahun 2014 sampai sekarang.

Pengurus Indonesia.Advature Trade and Travel Association (IATTA Riau), bergabung di Genpi Riau, penulis, jurnalis dan sering menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan ekowisata, khususnya yang berhubungan dengan peran perempuan.

Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar SHut T MSc, saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, pelatihan itu dilaksanakan untuk melibatkan masyarakat setempat  khususnya kaum perempuan yang tergabung dalam KTHW Melati Indah yang merupakan binaan BBKSDA dalam pengelolaan dan memajukan TWA yang berada di desa tersebut.

"Manfaatkan pelatihan ini sebaik-baiknya, ambil imu dari para narasumber agar ibu-ibu bisa lebih maksimal dalam memajukan kelompok tempat ibu-ibu bergerak saat ini. Kami berharap ibu-ibu terlibat dalam memajukan TWA khususnya di bidang jasa, selain kita harus terus bersama-sama menjaga kelestarian TWA ini," kata Hansen.

Hansen berkali-kali mengajak KTHW Melati Indah untuk terus dan semakin aktif dalam menjalankan perannya serta mengingatkan agar menjaga TWA, jangan sampai dirusak.

"TWA ini hutan kita bersama. Mari kita manfaatkan dengan bersama-sama dan  mengelola hutan ini dengan baik. Hutan lestari, masyarakatnya bisa sejahtera," sambungnya.

Pada kesempatan itu  Kunni mengajak peserta berdiskusi dan menekankan,  bahwa modal untuk bisa maju dalam mengelola tempat wisata berbasis lingkungan yang harus berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya.

"Saya sudah lama berkegiatan di Buluhcina ini. Pernah membuat Festival Hammock bersama kawan-kawan, pernah menghadirkan penyair-penyair internasional, pernah membawa turis dan wisatawan, pernah menanam pohon,  pernah melaksanakan kemah komunitas, tapi belum banyak kemajuan untuk Buluhcina  khususnya di bidang ekowisata ini. Mengapa, karena ibu-ibu tidak yakin, tidak percaya diri, ragu, entah iyo entah ndak, belum ada pula yang khas yang menjadi daya tarik wisatawan  baik kuliner atau lainnya, padahal di sini semua ada. Kalau ke sini lihat gajah, foto-foto, sudah. Besok tak datang lagi. Coba bikin makanan khas, kerajinan tangan yang menarik, orang akan datang, apalagi Buluhcina dekat dengan Pekanbaru," beber Kunni.

Selain Kunni, BBKSDA juga meghadirkan Sofiah salah satu pengelola Bank Sampah di Kota Pekanbaru. Selain peserta  kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Desa Buluhcina.(*)