Bengkalis, Hariantimes.com - Seiring dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Tim Dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau (UIR) yang beranggotakan Wina Diana Sari SPsi MBA dan Rachmayati Eka Safitri MPsi bersama Rizdqi Akbar Ramadhan SKom dari Teknik Informatika menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan berupa Psikoedukasi dan Expressive Art Therapy.
Kegiatan yang dihadiri beberapa mahasiswa UIR ini diiikuti kurang lebih 50 peserta lansia yang berumur diatas 50 tahun.
Rangkaian kegiatan ini berlangsung di DPP Dr Apriani Dewi, Jalan Sultan Syarif Qasim Desa Sei Selari, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (28/09/2023).
DPP Dr Apriani Dewi sendiri telah berdiri sejak 2012 dan telah menjadi pusat beberapa kegiatan sosial. Salah satunya pusat kegiatan Kesehatan Fisik dan Mental Lansia.
Wina Diana Sari SPsi MBA menyebutkan, rangkaian kegiatan yang bertemakan “Make your mental health a priority”. PENTINGNYA MENINGKATKAN KESADARAN KESEHATAN FISIK DAN MENTAL PADA LANSIA ini dilaksanakan pada sore hari mulai pukul 16.00 WIB hingga 18.10 WIB tersebut.
"Pengabdian ini dilakukan secara bertahap melalui Psikoedukasi berupa arahan hidup aktif, positif dan sehat untuk lansia dan Expressive Art Therapy berupa Senam Lansia dan Mewarnai," sebut Wina sembari menjelaskan, kegiatan senam dilakukan bukan hanya berfokus untuk membantu tubuh lansia agar tetap bugar dan sehat, tetapi juga untuk membantu menjaga kesehatan mental. Dimana melakukan kegiatan senam secara rutin akan membantu menjaga otak dan kemampuan kognitif agar tidak terjadinya penggurangan ingatan dan Alzheimer.
Dikatakan Wina, lansia secara biologis mengalami berbagai perubahan baik secara fisik maupun mental. Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami fungsi tubuh yang berbeda dan cenderung mengalami berbagai masalah Kesehatan.
Masalah psikososial yang sering terjadi pada lansia seperti perasaan sedih, cemas, depresi dan kesepian. Hal tersebut dapat menjadi pemicu berbagai macam gangguan kesehatan mental. Dan yang sering terjadi pada lansia adalah depresi dan pengurangan ingatan.
Wina menyampaikan, dengan adanya penurunan ingatan (demensia) pada lansia diperlukan penanganan khusus. Sehingga akan memiliki dampak yang signifikan melalui Expressive Art Theraphy.
Menurut Wina, terapi seni dapat meningkatkan perhatian dan orientasi pada pasien demensia, mengurangi gejala gangguan perilaku dan psikologis, meningkatkan keterampilan sosial pasien dan meringankan beban keluarga atau pengasuh pasien demensia.
Wina berpendapat, menjaga kesehatan mental dan fisik sangat penting untuk membantu menstabilkan perilaku, emosi, dan pikiran, khususnya lansia.
Lansia yang sehat secara fisik dan mental harus diberdayakan agar bisa tetap sehat dan mandiri selama mungkin. Dalam membantu meningkatkan kesadaran kesehatan fisik dan mental pada lansia.
Penerapan Aktivitas Positif pada Lansia
Salah satu kegiatan yang menerapkan aktivitas positif adalah mewarnai. Mewarnai ini membantu relaksasi otak. Dimana ketika lansia fokus pada sesuatu kegiatan sederhana yang menyenangkan. Seperti mewarnai, otak cenderung menjadi rileks dan stres pun akan berkurang. Selain itu, mewarnai akan membantu melatih kesabaran serta meningkatkan konsentrasi dan fisik motorik pada lansia.
Membangun Hubungan Interaksi
Salah satu poin utama dalam pengabdian masyarakat ini adalah untuk membangun hubungan interkasi antar sesama lansia dan juga masyarakat sekitar. Dimana masa yang terberat bagi lansia adalah di saat harus menghabiskan waktu hanya di rumah karena kerentanannya. Hal inilah yang menyebabkan hilang atau berkurangnya kebebasan lansia untuk berinteraksi sosial dengan masyarakat sekitar.
Interaksi sosial termasuk peran penting untuk menjaga kesehatan mental bagi lansia. Karena interaksi sosial ini merupakan salah satu kebutuhan paling mendasar bagi manusia.
Acara yang berlangsung 2 jam ini disambut bergembira dan positif oleh masyarakat. Terbukti, antusias peserta sangat besar terutama ketika sesi mewarnai.
Bu Wasni (67) yang merupakan salah satu peserta pengabdian mengutarakan, bahwa dirinya sudah lama tidak melakukan kegiatan mewarnai.
"Biasanya saya hanya menemani cucu mewarnai. Ternyata senang juga mewarnai ini ya. Seperti kembali ke sekolah. Jadi ingat masa-masa kita sekolah dulu," ucapnya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkalis, secara keseluruhan pada 2020 jumlah penduduk lanjut usia di Sungai Pakning mencapai 1.119 penduduk. Dan diharapkan terdapat program-program lanjutan bagi komunitas Lansia di Sei Pakning dimasa yang akan datang.(*)