Parade Bhinneka Tunggal Ika dan Pagelaran Budaya Nusantara Diikuti Diikuti Ribuan Masyarakat Berbagai Suku dan Etnik


Dibaca: 1402 kali 
Ahad, 20 Agustus 2023 - 22:10:00 WIB
Parade Bhinneka Tunggal Ika dan Pagelaran Budaya Nusantara Diikuti Diikuti Ribuan Masyarakat Berbagai Suku dan Etnik Parade Bhinneka Tunggal Ika dan Pagelaran Budaya Nusantara diprakarsai Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Provinsi Riau berlangsung spektakuler.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Parade Bhinneka Tunggal Ika dan Pagelaran Budaya Nusantara diprakarsai Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Provinsi Riau berlangsung spektakuler.

Betapa tidak. Karena event bersempena dengan Hari Jadi ke-66 Provinsi Riau serta HUT ke-78 RI 2023 yang berlangsung di Jalan Diponegoro Pekanbaru pada Minggu (20/08/2023) pagi ini diikuti ribuan masyarakat dari berbagai suku dan etnik yang ada di Provinsi Riau.

Barisan pagelaran diawali dari Jalan Diponegoro menuju depan podium di Jalan Gajah Mada.

Di podium tersebut semua pagelaran disaksikan oleh Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi didampingi Wakil Gubernur Riau, Brigjen TNI (Purn) Edy Afrizal Natar Nasution, serta seluruh jajaran Forkopimda dan para undangan lainnya.

Gubernur Riau Drs H Syamsuar yang hadir dengan baju Surjan bermotif lurik berwarna hijau dan hitam dengan kerah leher berpola Shanghai lengkap dengan blangkon bercorak batik ini saat menyampaikan sambutannya berharap, kegiatan ini dapat terus berlangsung hingga tahun-tahun berikutnya. Karen hal kegiatan ini bisa menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia khususnya budaya Provinsi Riau.

“Mudah-mudahan pagelaran budaya ini terus berkelanjutan sampai tahun depan dan tahun-tahun berikutnya. Ini semua adalah keberhasilan kita bersama, karena itu mari kita jaga Negeri ini” harap Gubri.

Ketua Panitia Parade Bhinneka Tunggal Ika dan Pagelaran Budaya Nusantara Peng Suyoto melaporkan, ada lebih dari 4.000 orang yang mengikuti kegiatan ini. 4.000 orang tersebut berasal dari 48 Paguyuban dan Organisasi Kemasyarakatan yang ada di Riau.

Selain itu, kegiatan ini juga diisi berbagai kegiatan hiburan seperti tarian tradisional, drumband, pagelaran seni dan bazaar UMKM.

“Akan ada 3 grup drumband dan 11 pagelaran seni dari Sabang sampai Merauke,” katanya.

Disebutkan Peng Suyoto, kegiatan parade budaya nusantara ini bertujuan untuk menciptakan rasa persaudaraan dan kesatuan serta persatuan dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

Persatuan dan kebersamaan ini menjadi modal penting guna mendukung program Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di berbagai bidang tersebut. Sehingga hal ini menjadi begitu penting dalam momentum Hari Jadi ke-66 Provinsi Riau, serta HUT ke-78 RI, kian menambah semaraknya suasana keakraban di antara anak bangsa.

Dikatakan Peng Suyoto, momen ini juga mempertemukan masyarakat yang berbilang suku dan budaya bersatu dalam barisan yang sama dalam mensyukuri nikmat pembangunan yang dilakukan pemerintah. Baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Riau di bawah kepemimpinan Gubernur Riau H Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution.

"Kegiatan pagelaran budaya ini sudah menjadi agenda tahunan dan kalender FPK Provinsi Riau. Hal ini juga tidak terlepas dari support/dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau. Untuk itu kita berharap kebersamaan di antara seluruh suku dan etnis yang ada di Riau agar terus membina kebersamaan, kian merapatkan barisan dalam membina kerukunan dan keharmonisan di antara suku dan etnik yang ada. Sehingga suasana kondusif dan aman di tengah masyarakat Riau tetap terjamin adanya," harap Pembina PMSTI Provinsi Riau tersebut

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Batak Riau, (PKBR) Jhon FL Dongoran SE didampingi Sekjen PKBR Dr Jhon Armedi Pinem ST MT serta Sony Nababan SE selaku Bendahara PKBR, saat mengikuti Parade Budaya Nusantara tersebut mengatakan, pagelaran budaya ini sebuah ajang silaturahmi di antara anak bangsa. Dan saat inilah seluruh anak bangsa yang terdiri dari berbagai suku dan etnik yang ada di Bumi Lancang Kuning ini, bersatu padu menjunjung persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa. Walau berbeda suku, budaya dan tradisi tapi dapat bersatu di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

"Persatuan ini harus terus dibina dan dilestarikan guna memperkuat jati diri bangsa. Sebagaimana dalam komunitas masyarakat Batak, yang terdiri dari lima sub etnis. Yakni Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing Angkola dan Batak Pakpak Dairi," sebut Dongoran.

Dalam komunitas masyarakat Batak itu saja, lanjut Jhon Armedi Pinem, terdiri dari budaya dan bahasa serta tradisi yang berbeda beda dari masing masing sub etnik. Namun ungkap dia, senantiasa rukun dan damai dan saling menghormati.  

Hal serupa juga terdapat di komunitas lainnya di semua suku dan etnik yang ada di nusantara kita ini.

"Inilah yang harus terus kita pupuk dan dilestarikan sebab budaya dari setiap suku dan etnik tersebut menjadi kekayaan bangsa kita yang tidak ternilai harganya," sambung Sony Silaban.

Pagelaran budaya nusantara ini, senantiasa diikuti Perkumpulan Keluarga Batak Riau (PKBR) bersama  lebih 51 rombongan dari berbagai suku dan etnik serta asal usul komunitas masyarakat yang ada di wilayah Provinsi Riau.

Barisan pagelaran budaya PKBR lengkap dihadiri oleh seluruh sub etnik yang ada dengan pakaian adat lengkap. Diikuti oleh tokoh masyarakat dari semua sub etnik tersebut.(*)