Pawai Waisak Bersama di Jalan Karet, Muflihun: Kami Harapkan Tidak Ada Lagi Pertikaian Etnis dan Agama


Dibaca: 829 kali 
Sabtu, 03 Juni 2023 - 22:10:00 WIB
Pawai Waisak Bersama di Jalan Karet, Muflihun: Kami Harapkan Tidak Ada Lagi Pertikaian Etnis dan Agama Pj Walikota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP didampingi Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi dan utusan Kementerian Agama (Kemenag) RI melepas Pawai Waisak Bersama di Jalan Karet Kampung Tionghoa Melayu, Sabtu (03/06/2023).

Pekanbaru, Hariantimes.com - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP didampingi Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi dan utusan Kementerian Agama (Kemenag) RI melepas Pawai Waisak Bersama di Jalan Karet Kampung Tionghoa Melayu, Sabtu (03/06/2023).

Pawai ini diikuti 40 kontingen yang berasal dari lembaga keagamaan Buddha, lembaga pendidikan dan organisasi kemasyarakatan (ormas) Tionghoa.

"Total peserta yang terdaftar 2.007 orang," sebut Ketua Panitia Pawai Waisak Bersama Romo Herman Surya.

Pada kesempatan yang sama, Pj Walikota Pekanbaru Muflihun mengatakan, Pawai Waisak 2567 Buddhis Era (BE) bersama umat Buddha disambut baik. Momen ini menjadi awal berkolaborasi agama dan dapat memberikan dampak yang besar dalam kehidupan umat beragama Buddha.

"Kami mengharapkan tidak ada lagi pertikaian etnis dan agama," harap Muflihun sembari menghimbau warga Pekanbaru harus bersama-sama di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Disamping itu, suku Tionghoa jangan ada lagi enggan bergaul di Pekanbaru.

"Jaga nama baik umat Buddha dalam pawai ini. Jaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban," pesan Muflihun.

Sementara itu, Sekretariat Direktorat Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimmas) Buddha Kementerian Agama Triroso mengatakan, acara Waisak pada 04 Juni ini juga akan digelar di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Sedangkan di Pekanbaru, perawatan Waisak dilaksanakan dalam bentul Pawai Waisak Bersama.

"Pawai Bersama ini merupakan wujud dari peran kita bahwa dalam ajaran agama Buddha mengajarkan cinta kasih yang universal. Cinta kasih yang universal itu diwujudkan dengan kerukunan dan moderasi beragama yang tertanam dalam masing-masing pribadi kita," ujarnya.

Dikatakannya juga, pawai bersama merupakan kerukunan internal organisasi keagamaan, pemuda, dan marga etnis Tionghoa beragama Buddha di Pekanbaru.

"Saya ucapkan terimakasih kasih, karena Pj Walikota Pekanbaru telah membimbing umat kami. Sehingga, umat kami juga bisa berpartisipasi dalam pembangunan. Terima kasih juga disampaikan kepada kepada Kapolresta Pekanbaru. Karena, Kapolresta telah menjaga kemanan dan kedamaian antar umat beragama. Selamat Hari Tri Suci Waisak yang puncaknya dirayakan esok hari. Mari bersama-sama menjalin persatuan dan kesatuan di Pekanbaru," tutur Triroso.(*)