Lestarikan Budaya Tradisional

Generasi Milenial Lintas Suku Bentuk Group Kuda Kepang Turonggo Tri Budoyo


Dibaca: 966 kali 
Kamis, 16 Maret 2023 - 17:18:19 WIB
Generasi Milenial Lintas Suku Bentuk Group Kuda Kepang Turonggo Tri Budoyo Penasehat Group Turonggo Tri Budoyo Bagus Santoso usai pentas seni tradisional kuda kepang pada penampilan perdana di lapangan Futsal Dusun Pantai Indah Selat Batu, Rabu (15/03/2023).

Bengkalis, Hariantimes.com - Generasi muda kaum milenial dari lintas tiga suku yaitu Jawa, Melayu dan Minang bersepakat membentuk group seni budaya Kuda Kepang Turonggo Tri Budoyo.

Peresmian berdirinya Turonggo Tri Budoyo ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Muhammad Dafiq Zaidan sebagai simbol generasi muda penerus peduli seni budaya yang tidak lain putera penasehat Group Turonggo Tri Budoyo Bagus Santoso.

“Dengan rasa gembira, saya mendukung berdirinya Group Turonggo Budoyo. Ada sisi unik para pelaku seni yang tergabung dari lintas suku dan agama. Ada makna bahwa seni budaya tak mengenal  sekat suku bahkan agama," sebut penasehat Group Turonggo Tri Budoyo Bagus Santoso saat memberikan sambutan pentas seni tradisional kuda kepang pada penampilan perdana di lapangan Futsal Dusun Pantai Indah Selat Batu, Rabu (15/03/2023).

Acara pentas kuda kepang mendapat sambutan luar biasa masyarakat yang tumpah ruah menyaksikan atraksi seni anak-anak muda dengan tampilan yang memukau penonton.

Tampak hadir pada acara tersebut Sekcam, Kades Selatbaru Nendang Rahayu bersama perangkatnya, Pengurus Group Sri Setyawati, Mazlan serta diramaikan group kuda kepang dari sejumlah desa dua Kecamatan Bantan dan Bengkalis.

Menurut Bagus Santoso yang dikenal sangat dekat dan peduli dengan para pelaku seni tradisional ini, melestarikan seni budaya tradisional bangsa terbukti menjadi sarana ampuh mempersatukan serta saling menghargai antara satu dengan lainnya.

"Saya berpesan jangan menyimpan kekayaan budaya diri sendiri hanya untuk kita sendiri. Hendaknya mengajarkan budaya kita kepada orang lain," pesan Bagus.

Dengan Cara demikian menurut Wabup, berdampak positif bagi budaya lokal milik sendiri. Semakin banyak orang yang mengajarkan atau memberitahu, banyak orang lain yang mengetahui mengenai budaya daerah sendiri atau daerah lain. 
Dan semaki  banyak pengetahuan budaya yang dimiliki, maka semakin besar rasa untuk saling menghormati kebudayaan orang lain.

Selanjutnya Wabup menekankan, menjadi kewajiban bagi setiap lapisan masyarakat untuk mempertahankannya, terutama generasi muda sangat diharapkan untuk terus berusaha mewarisi budaya lokal dan akan menjadi kekuatan bagi eksistensi budaya lokal itu sendiri, walaupun diterpa arus kemajuan zaman atau globalisasi.(*)